Title :
Someday Love
Cast :
Cho Kyuhyun
Park Sung Chan
Ahn Ra Ra
Lee Donghae
Park Chan Ri a.k.a Cho Eun Hye (as Cho Kyuhyun noona)
and others cast in Remember Then.
Guest Star :
Byun Baek Hyun (member of EXO-K) & Lou Yi Xiao
Author :
Aozora-tomomi
PG : 15
Genre :
Romance, Comedy
Leght :
Twoshoot (rencananya)
Udah baca Remember Then?? *Ga tahuuuuuuuu...heheheheh
Kalau belum silahkan cek atau ublek2 aja note fbku dan di blog. Linknya di bawah ya. Ini adalah sekuel khusus Kyuhyun yang diminta readers, juga didedikasikan khusus untuk saeng Park Sung Chan, author Evilhae dan readers semua. Kamsha hamnida selama ini sudah mau baca ffku. Jongmal choesong hamnida buat readers yang udah lama nunggu sekuel ini, lagi-lagi alibi masalah kesibukan pekerjaan ^^. Part pertama sangatlah abal-abal, jadi jika terjadi kebosanan akut saat membacanya bukan tanggung jawab author *kabooorr........
Fb : sweetdarkness23@yahoo.com
Blog : aozora-tomomi.blogspot.com
Twitter :@aozoratomomi
Let’s bekicot...eh cekidot kamsudnya..
Sambil baca coba deh dengarkan lagu 아무렇지 않니 (Amureohji Anhni/Don’t You Mind) (HyunSeung’s Solo) ^^, dijamin mak nyusss.. *Plakkkk
Semilir angin musim semi pagi hari membelai pipi seorang namja dengan kulit sehalus porselen. Hiruk pikuk kota Seoul di pagi itu menjadi pembuka pemandangan mata sang namja yang terlihat sedang tenggelam dalam fikirannya, bersandar pada mobil mewahnya yang terlihat sangat mencolok di sekitar jalan. Sesaat kemudian dilihatnya seorang yoeja mungil yang sangat cantik menuju ke arahnya. Dibalut dress sepanjang lutut berwarna ungu pastel, sang yoeja melambaikan tangannya sambil tersenyum sangat manis.
“Bisakah kau hentikan senyummu itu?” gerutu sang namja bernama Cho Kyuhyun kepada gadis yang dilihatnya, Park Sung Chan.
“Ya Tuan Cho, apakah kau tidak bisa sedikit bersikap manis padaku?” ucap Park Sung Chan sambil merengut karena ucapan namja yang sangat dicintainya itu.
Sudah hampir setahun ini mereka akhirnya menjalani hubungan rahasia, semenjak kejadian yang tak terduga yang membuat mereka akhirnya bersama.
*Flash back
“Hyung, ...jangan bilang kalau kau cemburu padaku? Hahahaha...benar kau pasti cemburu karena noona tidak pernah memanggilmu chagi, benar kan?” ejek Kyuhyun pada Jung Soo sambil tersenyum evil kesukaannya. Saat tersenyum seperti itu mereka, kakak beradik Cho ini terlihat sangat mirip. Pantas saja jika Ra Ra dan Donghae menjuluki mereka Evil Prince and Evil Princess.
“Haishh, untuk apa aku cemburu pada laki-laki yang bahkan tidak punya yoejachingu huh?” balas Jung Soo pada Kyuhyun yang langsung terdiam dengan ekspresi aneh sambil mengerucutkan bibirnya. Donghae dan Ahn Ra Ra ikut tertawa sambil menahan perut mereka.
“Yakh hyung, kau tidak tahu aku sudah punya yoejachingu?” teriak Kyuhyun masih tak mau kalah.
“Ah benar bukankah Kyuhyun sudah berkencan dengan Park Sung Chan sewaktu di taman hiburan waktu itu kan?” Ra Ra menyeletuk membuat Park Chan Ri terkikik.
“Tentu saja aku dengan Park Sung Chan benar-benar pacaran. Kau kira kencan itu hanya bohongan” ucap Kyuhyun berusaha membela dirinya yang terpojokkan oleh gurauan yang lainnya.
“Ah jadi Park Sung Chan, baiklah aku akan mengkonfirmasi sendiri padanya. Mumpung orangnya sudah ada di sini” ucap Donghae sambil mengarahkan pandangan di belakang Kyuhyun.
Park Sung Chan yang sebenarnya sudah beberapa saat berdiri di sana terlihat kaget dan tidak jadi mengatakan sesuatu saat Kyuhyun menoleh padanya. Wajahnya merah padam dan terlihat salah tingkah.
“Hey sejak kapan kau berdiri di situ.” Teriak Kyuhyun padanya dengan perasaan kaget bercampur malu.
“Anyyeong semuanya, aku ingin menjenguk ajjuma, tapi kudengar ounnie juga sakit makanya aku ke sini mencari ounni. Tapi sepertinya aku salah waktu. Choesonghamnida” ucapnya lalu kemudian beranjak pergi.
“Chagi, kau ini bodoh sekali. Cepat sana kejar kekasihmu.” desak Chan Ri pada namdoangsaengnya Kyuhyun. Kyuhyun masih mematung dengan keadaan yang membuatnya bingung.
“Tapi dia sebenarnya bukan.....” desis Kyuhyun sambil kemudian mengacak-acak rambutnya sendiri frustasi dan akhirnya memutuskan berlari ke luar mengejar Park Sung Chan.
“Yaakhh...gadis manja, jangan berlari terlalu cepat. Aku tidak bisa mengejarmu! Chakaman...aku ingin mengatakan sesuatu” Kyuhyun berlari keluar rumah sakit mengejar Park Sung Chan yang ternyata menahan isak tangisnya.
Park Sung Chan justru mempercepat larinya untuk menghindari Kyuhyun. Sung Chan tidak ingin Kyuhyun melihatnya dengan wajah yang penuh air mata karena perasaannya terhadap Kyuhyun.
“Yaaaaakkhh, bisakah kau berhenti disini dulu!” teriak Kyuhyun sambil meraih lengan Sung Chan ketika berhasil dikejarnya.
“Wae...waeyo Kyuhyun-sshi? Apakah sekarang kau sudah puas mempermainkan perasaankuku?” Park Sung Chan membalikkan tubuhnya mengahadap Kyuhyun dalam gerakan cepat membuat Kyuhyun terkejut saat melihat wajah Park Sung Chan yang telah dibanjiri oleh air mata.
“Kau... kau menangis?” tanya Kyuhyun sedikit terbata.
Mendengar pertanyaan Kyuhyun, Park Sung Chan berbalik ke arah tubuhnya semula. Dengan genggaman tangan Kyuhyun yang masih di lengannya, Sung Chan terdiam menahan isakannya.
“Mianhe, tadi aku tidak berniat menyeretmu di depan mereka semua. Aku hanya tidak ingin...” kata-kata Kyuhyun terhenti sesaat.
“Aku tahu alasanmu Kyuhyun-sshi. Tidak perlu kau jelaskan. Aku cukup tahu diri bahwa kau hanya menggunakanku sebagai alasan di depan semuanya. Sudahlah, bisakah kau lepaskan tanganmu? Lenganku mulai sakit.” Ucapan Sung Chan terdengar ketus mencoba untuk kembali tenang.
“Bukan seperti yang kau pikirkan. Aku sebenarnya....” kata-kata Kyuhyun kembali tak terselesaikan. Seakan tertahan di ujung tenggorokannya, Kyuhyun melepaskan cengkraman di lengan Park Sung Chan perlahan.
“Sudahlah, aku mau pulang. Sampaikan salamku pada ounnie Chan Ri, aku bahakan belum sempat menyapanya secara pribadi tadi. Semoga ounnie juga ajjuma Dhona baik-baik saja.” Bisiknya lirih sambil beranjak pergi.
“Ya yoeja manja, jangan coba-coba lagi lari dariku, atau aku akan menghukummu dan memaksamu untuk tinggal di sisiku selamanya!!” Kyuhyun berteriak cukup keras. Beberapa orang yang berlalu lalang di sekitar halaman rumah sakit itu sempat menoleh ke sumber suara dan menatap heran pada mereka.
Park Sung Chan menghentikan langkahnya. Kata-kata Kyuhyun yang begitu jelas membuat darahnya berdesir dan jantungnya berpacu lebih cepat dari keadaan normal. Kyuhyun berjalan mendekat kearah Park Sung Chan berdiri. Namun Park Sung Chan memutuskan tetap berlalu, meninggalkan Kyuhyun yang masih berdiri di halaman rumah sakit dengan berbagai tanda tanya di fikirannya.
*****
Angin malam kota Seoul berhembus dan masuk di sela-sela jendela kamar seorang namja yang masih terbuka hingga larut malam. Kyuhyun hanya bisa membolak-balikkan badannya di atas tempat tidurnya. Fikirannya terganggu oleh ingatan kata-kata yang diucapkannya tadi siang. “Wae...wae, aku seorang Cho Kyuhyun begitu saja mengucapkan kata-kata yang aneh seperti itu pada seorang yoeja? Kenapa aku begitu bodoh!! Arrgghh...” desis Kyuhyun semakin frustasi.
Sementara itu di tempat lainnya, di sebuah kamar yang penuh dengan nuansa ungu di setiap sudutnya, Park Sung Chan duduk menghadap meja riasnya sambil bergumam pada bayangannya di cermin. Dengan pandangan heran pada dirinya sendiri dia mengingat kata-kata Cho Kyuhyun yang berhasil membuatnya masih terjaga hingga lewat tengah malam.
“Dasar namja babo, kau fikir aku yoeja yang mudah tergoda olehmu. Kuakui aku sudah lama menyukaimu karena kau adalah idolaku, tapi bukan berarti kau bisa mempermainkan perasaanku. Kau fikir aku tidak tahu perasaanmu pada Ra Ra ounnie huh!! Lagi pula, kata-kata apa yang kau ucapkan itu. Jadi sekarang kau mau bilang kalau kau menyukaiku? Haishhh...molla, kau benar-benar menyebalkan Cho Kyuhyun. Jika bukan karena aku menghormati Dhona ajjuma dan ounnie Chan Ri, juga jika bukan karena aku sangat menyukaimu aku pasti tidak akan segila ini memikirkan kata-kata menyebalkanmu.” Gumam Park Sung Chan terlihat memarahi bayangannya pada cermin di depannya.
*****
Keesokan paginya Park Sung Chan terpaksa terbangun karena bunyi alarm yang membuatnya jengah. Dengan langkah gontai dan mata yang masih setengah terpejam, kakiknya menapaki lantai kayu kamarnya dan menuju kamar mandi yang tak jauh dari tempatnya terbaring tadi. Dibukanya kedua kelopak matanya dengan enggan. Bulu-bulu mata lentik yang menghiasi mata cantik Park Sung Chan pun bergerak-gerak. Sesaat dipandanginya bayangan wajahnya yang masih samar-samar pada cermin yang ada dalam kamar mandi.
“Aaarrgggghhhhhhhh.....!!!”teriaknya kesal kemudian, setelah menyadari matanya berubah menjadi sepsang mata panda karena kurang tidur semalam.
“Sung Chan-ah, gwenhana?” teriak suara namja di luar kamar mandi. Terdengar pintu kamar mandi digedor dari luar. Park Sung Chan membuka pintunya dan melihat seorang namja tampan berdiri di ambang pintu dengan wajah khawatir dan sedikit pucat.
“Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja saengie?”, ucap Park Shi Ho sambil mengguncangkan bahu Park Sung Chan perlahan.
“Oppa, mataku....” bisiknya lirih hampir terisak.
“Waeyo..apakah matamu sakit? Atau kemasukan sesuatu? Bicaralah lebih jelas saengie?”
“Mataku berubah jadi mata panda” Park Sung Chan bergumam polos sambil membuka mata aegyonya kearah oppanya.
“Yaaaa, kau ini. Oppa sudah jantungan dan khawatir setengah mati dengan teriakanmu. Ternyata hanya karena mata pandamu? Aigoo, gadis ini memang sangat manja.” Desis Park Shi Ho melihat kelakuan adik perempuan satu-satunya yang sangat disayanginya itu.
“Hmmm....oppa, tapi ini tidak bagus. Bagaimana kalau orang-orang di kantor nanti melihat mataku. Mereka akan bergosip dan berbisik tentang kenapa mataku bisa begini. Adikmu yang manis ini akan merasa sangat tidak nyaman.”
“Haiiisshh, kau pikir orang-orang akan selalu memperhatikan matamu? Siapa suruh kau tidur malam-malam?”
“Oppa...” suara aegyo dan manja Park Sung Chan berusaha meluluhkan hati oppanya.
“Huuuh, arra..arra..., sudah sana kompres saja dengan sendok dingin sebentar. Cepatlah turun, oemma sudah membuat sarapan. Atau kau bisa terlambat ke kantor dan kena marah appa lagi karena terlambat.”
Tanpa banyak bicara Park Sung Chan berniat mengekor oppanya menuju ruang makan untuk sarapan, saat tiba-tiba ponselnya berdering nyaring. Ringtone lagu Opera milik Super Junior membuatnya cepat-cepat meraih ponselnya yang terletak di atas tempat tidurnya. Terlihat nama di layar ponselnya “Evil Prince” membuat jantungnya hampir melompat keluar dari tempatnya berada. Ada jeda sesaat, seolah keraguan muncul ketika Park Sung Chan akan menerima panggilan dari namja yang telah berhasil membuatnya memiliki mata panda pagi ini.
“Yeobseyo?”
“Yakhhh...kau gadis manja, cepat kau datang ke taman rumah sakit. Awas kalau kau tidak datang sampai jam makan siang nanti. Ada hukuman yang tidak akan pernah kau lupakan selamanya. Arrachi?” suara namja di seberang telponnya membuat Park Sung Chan tertegun.
“Yaaaaa, kau pikir aku tidak ada kerjaan, pagi-pagi jam kerja harus menemuimu? Sirreo...tunggu saja sampai kau membeku kedinginan. Aku tidak akan datang!!” teriak Park Sung Chan sama ketusnya dengan ancaman balasan.
“Hei..gadis bodoh, kau harus datang, atau kau tidak akan bisa bertemu denganku lagi selamanya.” Segera setelah mengucapkan rangkaian kalimat itu Kyuhyun menutup teleponnya tepat saat Park Sung Chan hampir menimpali. Ada yang aneh, suara Kyuhyun saat mengucapkan kalimat terakhir penuh kelembutan dan terdengar tidak bercanda.
“Jadi, sekarang kau dengan bocah Kyuhyun itu sedang saling jatuh cinta ya?” terdengar suara Park Shi Ho tiba-tiba mengagetkan Park Sung Chan yang terlonjak mundur ke belakang.
“Oppa, kau menguping!” teriak Park Sung Chan jengkel melihat oppanya yang ternyata masih ada di kamarnya.
“Hehehe...adikku yang manis sudah beranjak dewasa. Sudah sana temui dia, aku akan jelaskan pada appa nanti jika kau akan datang ke kantor terlambat. Berhubung oppa tidak ada syuting hari ini, apa perlu kutemani bertemu Kyuhyun?” Park Shi Ho berusaha menggoda sang adik hingga semburat merah di pipi Park Sung Chan bersemi.
“Oppaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tidak perlu!!!”
*****
Kyuhyun duduk bersandar pada sebuah bangku di sudut taman. Terlihat tangannya sedang asik memainkan sebuah benda yang tak pernah lepas darinya, PSP. Dengan wajah yang sangat serius Kyuhyun menggerakkan tanggannya dan memencet berbagai macam tombol dengan cepat. Disampingnya terlihat seorang yoeja yang tampak kesal dan memandangi Kyunyun dengan pandangan tak percaya.
“Jadi kau menyuruhku datang hanya untuk menungguimu memainkan benda menyebalkan itu? Ah lebih baik aku pergi saja.” Dengus Park Sung Chan kesal.
Park Sung Chan sedikit tersentak saat dirasakannya sebuah tangan yang kuat menariknya untuk duduk kembali sesaat sebelum dia sempat benar-benar pergi meninggalkan Kyuhyun. Park Sung Chan menolehkan kepalanya, tapi dilihatnya tangan Kyuhyun yang lain masih asik menekan tombol-tombol PSP dan tanpa menatap Park Sung Chan sama sekali.
“YAAAA, CHO KYUHYUN berhentilah mempermainkanku” teriaknya pada Kyuhyun membuat Kyuhyun seketika menutup telinganya dengan kedua tanggannya.
“Hey, bersabarlah sebentar lagi aku menang, gara-gara kau aku jadi kehilangan new high score-ku.” Timpal Kyuhyun yang juga ikut kesal karena gagal menyelesaikan permainannya.
“Sebenarnya apa maksudmu melakukan semua ini Kyuhyun-sshi. Kemarin kau mengejarku dan mengucapkan kata-kata yang membuatku bingung dan tak bisa tidur di malam harinya. Sekarang kau mengacuhkanku? Aku jadi berpikir kau tidak sungguh-sungguh menyukaiku” lanjut Park Sung Chan masih sedikit histeris.
“Mwo?? Aku tidak pernah bilang aku menyukaimu kemarin” elak Kyuhyun mendengar kata-kata Park Sung Chan karena malu.
“Jadi apa arti kata-katamu saat kau bilang ‘Ya yoeja manja, jangan coba-coba lagi lari dariku, atau aku akan menghukummu dan memaksamu untuk tinggal di sisiku selamanya’ apakah itu hanya kata-kata gurauan karena kau terlanjur mengejarku keluar di hadapan banyak orang yang mendesakmu di rumah sakit? Aku tahu kau hanya ingin menunjukkan pada Ra Ra ounnie kalau kau sudah tidak terluka dengan hubungannya dan Donghae oppa. Iya kan, sama seperti waktu lalu di taman hiburan, kau berpura-pura dan berbohong pada ounnie kalau kau sedang berkencan denganku. Benar-benar tidak bisa dipercaya.”
“Ya, dari mana kau tahu Ra Ra noona dan Donghae hyung berpacaran?”
“Pertanyaan macam apa itu? Apakah kau bodoh, siapa pun yang melihat mereka akan segera tahu. Sudahlah, jika tidak ada hal penting yang akan kau bicarakan aku mau kembali ke kantor. Jam makan siangku juga sudah hampir habis. Aku bahkan tidak sempat makan gara-gara menunggumu memainkan benda bodoh kekanakanmu itu”
“Chakaman” Kyuhyun kembali menggenggam pergelangan tangan Park Sung Chan. Kali ini lebih erat sambil berdiri mengimbangi Park Sung Chan yang hampir pergi lagi.
Keduanya saling bertatapan beberapa saat dengan tangan Kyuhyun yang masih memegang lengan Park Sung Chan.
“Bisa tidak kau tidak segalak ini padaku? Aku masih belum selesai denganmu” tanya Kyuhyun dengan kata-kata yang terdengar lebih lembut namun dengan tatapan yang sangat tajam. Tatapan yang berhasil membuat jantung Park Sung Chan berdegup tak beraturan.
“Mwo? Galak katamu, coba bagaimana jika kau jadi aku dan harus mendengar semua kata-katamu yang tidak jelas juga dengan tingkahmu yang sama tidak jelasnya apakah kau pikir aku akan....” belum sempat Park Sung Chan menyelesaikan kalimatnya yang terdengar seperti seorang rapper, bibirnya yang mungil tak bisa lagi mengeluarkan suara karena terhalangi sepasang bibir Kyuhyun yang lembut yang telah menyentuh bibirnya, membungkamnya dengan sebuah ciuman hangat.
Park Sung Chan hanya mematung tanpa bisa menolak bibir Kyuhyun. Satu detik, dua detik, tida detik, sampai sepuluh detik akhirnya Kyuhyun melapaskan bibirnya dari Park Sung Chan.
“Apakah kau sudah mengerti sekarang? Apakah perlu aku jelaskan dengan detail arti dari ucapanku kemarin?” ucap Kyuhyun sambil memamerkan senyuman evil khasnya. Tapi tak terdengar jawaban apa pun dari mulut Park Sung Chan. Dia hanya terpaku masih mentap Kyuhyun tak percaya dan menyentuh bibirnya dengan jari-jarinya.
“YAAAKKHHH CHO KYUHYUN beraninya kau mencuri ciuman pertamaku!!” teriak Park Sung Chan mengagetkan Kyuhyun.
“Seharusnya kau berterima kasih padaku karena aku sudah mau menciummu” pekik Kyuhyun membela diri karena kaget dengan reaksi Park Sung Chan yang diluar perkiraannya.
“Terima ini huh, hukumanmu karena mencuri ciumanku” dengus Park Sung Chan sambil menendang tulang kering kaki Kyuhyun dan membuatnya jingkrak-jingkrak kesakitan, kemudian meninggalkan Kyuhyun begitu saja.
“Ya yoeja manja, kemari kau!!! Haissshh... ini benar-benar sakit sekali” desis Kyuhyun menahan sakit.
Terlihat Park Sung Chan tersenyum saat membalikkan tubuhnya menjauh dari Kyuhyun. Terbersit rona bahagia di wajahnya masih sambil memegangi bibirnya yang mungil.
*****
“Jadi apakah sekarang aku adalah yoeja chingumu?” tanya Park Sung Chan saat mobil Kyuhyun melaju di jalanan Kota Seoul yang sedang padat-padatnya.
“Menurutmu? Apakah ciuman tadi berarti hal seperti itu untukmu?” Kyuhyun menjawab pertanyaan Park Sung Chan dengan balik bertanya datar.
“Hei, tuan Cho, kau ini benar-benar pandai mempermainkan hati orang ya. Bukankah kau yang melakukannya. Kau tidak boleh mencium gadis sembarangan tanpa maksud apa-apa. Itu sama saja kau hanya mempermainkan perasaanku.” Omel Park Sung Chan yang kini menolehkan kepalanya menatap keluar jendela mobil Kyuhyun.
“Kau anggap saja seperti apa yang kau inginkan.” Sahut Kyuhyun ketus.
“Mworago? Yaaakhhh...Cho Kyuhyun kau benar-benar keterlaluan!!” sesaat tangan Park Sung Chan hampir menyentuh pipi Kyuhyun karena kesal, ketika salah satu tangan Kyuhyun menahannya.
Kyuhyun dengan sigap meminggirkan mobilnya mendekati trotoar hanya dengan satu tangan pada kemudi. Setalah mobil itu benar-benar berhenti Kyuhyun berpaling menatap Park Sung Chan yang duduk di sebelahnya. Tangannya masih menggenggam erat pergelangan tangan Park Sung Chan. Dengan cepat Kyuhyun menarik Park Sung Chan ke dalam pelukannya, dan tanpa terduga diciumnya untuk kedua kalinya bibir Park Sung Chan yang mungil memerah itu. Kali ini ciuman Kyuhyun lebih intens dan lebih dalam. Durasinya pun lebih lama dari ciuman yang pertama. Park Sung Chan yang masih tak percaya dengan perlakukan Kyuhyun berusaha memberontak, namun cengkraman tangan Kyuhyun begitu kuat di lengan dan lehernya. Tanpa disadari oleh mereka, detak jantung mereka pun berpacu.
Sesaat dilepaskannya ciumannya pada bibir Park Sung Chan. Kyuhyun mengusap rambut poni Park Sung Chan lembut dan menatap kedua manik matanya dalam-dalam.
“Yoeja babo.. kau fikir aku melakukannya tanpa alasan. Aku akui perasaanku pada Ra Ra noona belum sepenuhnya menghilang, tapi aku tidak akan pernah menghalangi kebahagiaannya bersama Donghae hyung. Dan aku sadari aku sedikit terganggu jika kau tidak ada di sekitarku. Anggap saja saat ini kita akan belajar untuk sama-sama menyukai dan mungkin mengembangkan perasaan yang lebih nantinya. Biarkan semuanya mengalir. Aku pastikan aku akan berusaha mengimbangimu. Mianhe, jika aku masih membuatmu ragu. Aku akan berusaha lebih lagi di masa-masa nanti untuk bisa meyakinkanmu. Bersabarlah, karena cinta akan datang ketika kita sudah siap menerimanya. Aku tidak akan memaksakan apa pun padamu jika kau tidak setuju dengan sikapku”, Kyuhyun mengakhiri kalimat panjangnya yang diucapkannya dengan sangat serius. Tidak ada mimik bercanda di wajahnya yang menandakan bahwa dia serius dengan ucapannya pada Park Sung Chan.
“Kyuhyun-sshi, aku...aku..maafkan aku”
“Anni, kau tidak salah. Lalu.. apakah kau setuju?” lanjut Kyuhyun.
“Nde, aku setuju. Aku tahu mungkin awalnya karena kau sudah terlanjur mengatakan bahwa kau berkencan denganku makanya kukira kau hanya main-main. Tapi meskipun hanya pura-pura aku setuju untuk menjalani semua ini.”
“Gumawoyo, tapi ada syaratnya” kali ini wajah jahil Kyuhyun sudah kembali.
“Mwo? Syarat?” Park Sung Chan mulai curiga dengan perubahan mimik muka Kyuhyun.
“Nde, selain hubungan ini tidak boleh ketahuan bahkan oleh manajemen apalagi publik, kau harus selalu datang dalam waktu tidak lebih dari 30 menit saat aku memanggilmu. Dimana pun kau berada dan apa pun yang sedang kau lakukan. Arrachi?” seringai khas itu pun muncul lagi di sudut bibir Kyuhyun.
“Yaaa, apa-apaan kau ini. Kupikir kau sudah benar-benar serius dengan ucapanmu tadi. Ternyata ada embel-embel tidak enak di belakangnya. Kau pikir aku adalah budakmu huh?” dengus Park Sung Chan sangat kesal.
“Baiklah kalau begitu aku tarik kembali semua ucapanku”, Kyuhyun bersiap menginjak pedal gas mobilnya, ketika Park Sung Chan menahan pundaknya.
“Huh, kau benar-benar menyebalkan Cho Kyuhyun. Apa boleh buat, aku terpaksa menyetujui syaratmu” pasrah Park Sung Chan sambil menghela nafas panjangnya.
“Sudah kuduga kau sangat menyukaiku, jadi kau pasti akan setuju dengan syaratku” kekeh Kyuhyun merasa menang.
“Yaaakh jangan salah sangka. Aku menerima syaratmu karena ini demi harga diriku. Kau sudah mencuri ciuman pertamaku bahkan dua kali. Paling tidak aku juga harus dapat keuntungan darimu, meskipun itu hanya menjadi yoejachingu rahasiamu” Park Sung Chan mulai sulit menemukan kata-kata sebagai alasan.
*Flash Back END*****
“Sebenarnya apa yang akan kau bicarakan dengan para ajjuma itu? Seharusnya hari minggu seperti ini kau menemaniku. Aku sudah sangat bosan dengan semua jadwal yang padat. Apa kau tidak mengerti aku juga butuh hiburan? Waktu kita saja tidak banyak tapi kau malah memilih berkumpul dengan para ajjuma.”
“Kau ini, mengalah sebentar untuk kakakmu tidak masalah kan? Lagipula ounnie juga sudah meneleponmu tadi. Aku hanya akan menemani ounnie sebentar. Bulan depan ounnie diprediksi akan melahirkan, itu artinya keponakanmu akan segera lahir. Seharusnya kau senang.”
“Tapi apa ya harus sekarang membeli semua perlengkapan bayinya. Anaknya saja belum lahir, tapi kenapa sudah sangat repot.”
“Kau belum tahu bagaimana rasanya hamil dan melahirkan jadi jangan banyak protes.”
“Memangnya aku bisa hamil, dasar babo! Kau sendiri belum pernah mengalami sudah sama cerewetnya seperti noonaku saja.”
“Aiisshh...sudah diamlah tuan muda Cho. Kau hanya perlu mengantarkanku bertemu ounnie-ounnieku dan juga ajjuma jika kau tak ingin ikut dengan kami berbelanja. Masih banyak yang mau mengantarkan ounnie pergi berbelanja. Aku bisa telepon oppaku kalau begitu.”
“Yaaakhh...kau ini, jangan sembarangan. Noonaku milik Jung Soo-hyung. Jika oppamu datang bagaimana jika nanti perasaan sukanya kembali lagi dan ingin merebut noona dari Jung Soo-hyung?”
“Kau ini suka sekali berprasangka buruk pada Shi Ho oppa. Tapi jika memang Jung Soo oppa tidak mau bertanggung jawab nantinya, maka oppaku yang akan mengambil alih ounnie Chan Ri.”
“Kau pikir noonaku sebuah kapal bisa diambil alih, andweee!! Tidak akan kuijinkan. Jika noona menikah dengan Shi Ho-sshi makan kau dan aku akan jadi saudara ipar, shireoo!!”
“Hhehehehe...ya Cho Kyuhyun, apakah kau khawatir kau tidak bisa menikah denganku jika kita menjadi saudara ipar?”
“Memangnya siapa yang mau menikah denganmu?” desis Kyuhyun sambil lalu seolah bergumam pada dirinya sendiri.
Tanpa sengaja Park Sung Chan mendengar gumaman Kyuhyun. Dengan wajah tanpa ekspresi ia hanya terdiam di tempatnya duduk dan memperhatikan jalanan yang sedang mereka lalui.
“Berhenti di sini.” Bisik Sung Chan tertahan.
“Bukankah katamu tadi kalian akan bertemu di rumah Chan Ri noona?”
“Aku bilang berhenti di sini!” ucap Park Sung Chan setengah berteriak.
Kyuhyun dengan seketika menepikan mobilnya. Pandangannya heran menatap kekasihnya yang langsung keluar dari mobil tanpa mengucapkan sepatah kata pun padanya.
“Yaaa...Sung Chan-ah, kenapa kau bersikap aneh tiba-tiba?”
Sekilas sebelum Park Sung Chan keluar dari mobil Kyuhyun tampak di sudut kelopak matanya butiran bening sudah menggantung dan hampir terjatuh. Kyuhyun sempat memperhatikannya namun tidak sadar dengan apa yang sebenarnya membuat Park Sung Chan tiba-tiba bersikap aneh.
Kyuhyun berusaha mengejar Park Sung Chan keluar namun Park Sung Chan berlari menghindarinya dan langsung membaur di antara kerumunan di sekitar tempat Kyuhyun memarkirkan mobilnya yang ternyata adalah sebuah pasar tradisional.
Beberapa waktu Kyuhyun berkeliling di sekitar pasar, namun tidak juga menemukan Park Sung Chan. Perasaan panik dan khawatir mulai menjalari hati Kyuhyun yang masih tidak mengerti mengapa kekasihnya lari darinya.
“Mungkinkah ada ucapanku yang salah? Atau ... ah sial, mungkinkah karena ucapanku yang tadi?” bisik Kyuhyun pada dirinya sendiri.
Setelah beberapa lama mencari dan tidak menemukan Park Sung Chan Kyuhyun pun kembali ke mobilnya dan mencoba menghubungi seseorang. Ponsel Park Sung Chan yang tertinggal di atas dashboard mobil Kyuhyun berdering ketika Kyuhyun mencoba menghubunginya.
“Yoeja babao, kenapa dia pergi tanpa membawa ponselnya!” geram Kyuhyun masih menyesali ucapan bercandanya tadi yang membuat Park Sung Chan marah.
Sesaat Kyuhyun tertegun, bimbang ketika ingin menghubungi sang kakak. Karena dalam hatinya ia tahu pasti kakanya akan sangat marah padanya.
“Kenapa semua keluargaku lebih menyayangi Sung Chan daripada aku yang memiliki darah Cho mengalir dalam tubuhku. Haisssh....noona pasti akan membunuhku jika begini caranya” gerutu Kyuhyun frustasi.
Ditekannya angka satu speed dial dari daftar panggilan di ponselnya. Ponselnya pun terhubung dengan ponsel Park Chan Ri. Kyuhyun pun menjelaskan situasi yang terjadi pada kakaknya yang disambut dengan semprotan teriakan memekakkan telinganya.
“YA KYUNIE NEO JUGGO SIPEO?!!” Kyuhyun menjauhkan ponsel dari telinganya. Teriakan Chan Ri hampir bisa membuatnya tuli mendadak.
“Noona aku tahu, sudahlah percuma aku bicara padamu juga.”
“Kau tahu Kyunie, kau harus menemukannya. Hari ini aku mengajaknya karena dia harus fitting wedding dressnya bersamaku dan Ra Ra. Jika kau tidak bisa menemukannya rencanamu akan gagal. Sudahlah, hati-hati jika sudah ketemu cepat bawa kemari. Arrachi??” Suara Park Chan Ri membangunkan ingatan Kyuhyun tentang rencananya.
Kyuhyun menepuk dahinya sendiri pelan. Duduk dengan lemas di belakang kemudi dan mengeluarkan sebuah kotak beludru merah dari dalam saku blazernya. Tampak sebuah cincin bermatakan berlian cantik cemerlang di tengahnya. Cincin yang akan diberikannya hari ini pada Park Sung Chan. “Yakh..Kyuhyun babo, kau telah merusak rencanamu sendiri, haiiiissshh”. Kyuhyun keluar dan memulai untuk mencari Park Sung Chan lagi di tengah pasar tradisional yang semakin ramai.
*****
Incheon International Airport, terlihat seorang wanita cantik baru saja keluar dari gate kedatangan. Menarik koper berukuran sedangnya yang berpacu di belakang langkahnya yang sangat anggun.
“Korea, aku sudah sampai. Cho Kyuhyun, wǒ xiǎngniàn nǐ (read: I miss you)”, sambil tersenyum bahagia, wanita itu berjalan keluar dari airport. Seluruh tubuh sang yoeja terlihat sangat sempurna dalam balutan dress sederhana berwarna hitam namun justru memperlihatkan pemandangan kontras dengan warna kulitnya yang pucat. Hal ini membuat sang yoeja terlihat sangat bersinar. Sebuah mobil sedan mewah sudah menunggu menjemput sang yoeja berdarah dan berkebangsaan China itu.
“Nona Lou Yi Xiao, produser sudah menunggu anda di hotel?” sapa seorang pengawal utusan produser salah satu stasiun televisi terkenal di Korea.
“Baiklah, terima kasih. Ah tunggu, apakah aku juga akan bertemu dengan Cho Kyuhyun suamiku?” pertanyaan sang yoeja bernama Lou Yi Xiao itu terdengar sedikit dipaksakan untuk bersikap ramah.
“Nde, seharusnya dijadwalkan begitu, kecuali tuan Cho Kyuhyun tidak menepati janjinya”, jawab sang pengawal yang kini sambil membukakan pintu mobil mewah itu.
“Aku yakin dia tidak akan ingkar janji untuk datang jika tahu aku yang datang bukan begitu?” ucap sang yoeja dengan penuh percaya diri dan langsung masuk ke dalam mobil jemputannya.
*****
“Dasar Evil Prince, dia benar-benar tidak bisa membaca perasaanku dan tidak mengerti. Atau sebenarnya dia pura-pura tidak mengerti huh...kesal setengah mati aku dibuatnya. Mwo, seenaknya saja dia bicara, dia bilang memangnya siapa yang mau menikah denganku? Babo, Kyuhyun babo!!” Park Sung Chan berjalan menyusuri jalanan di dalam pasar tradisional itu sambil bergumam pada dirinya sendiri. Tampak di wajahnya ekspresi kesal karena kata-kata yang diucapkan Cho Kyuhyun sesaat lalu. Tanpa disadarinya, langkah Park Sung Chan semakin jauh dari tempatnya turun dari mobil Kyuhyun.
Beberapa saat setelah jauh melangkah, perasaan lelah mulai merayap di pergelangan kakinya. Pegal di kakinya membuatnya tersadar dan mengperlambat langkahnya sambil mengamati lingkungan sekitar tempatnya berlalu. Akhirnya Park Sung Chan menyadari bahwa dia telah jauh tersesat di dalam pasar. Dia bahkan tidak belum pernah ke tempat ini sebelumnya. Perasaan khawatir mulai menjalar dalam hatinya dan membuatnya berhenti melangkah. Park Sung Chan sampai pada sebuah persimpangan gang yang menghubungkan pasar tradisional tadi dengan pemukiman penduduk sekitar. Ia mencoba mencari tempat yang bisa digunakannya untuk berjongkok di sudut jalan yang lengang, atau untuk sekedar meluruskan kakinya. Ketika disadarinya tempat itu ternyata terlalu sepi.
Diamatinya sudut-sudut jalan yang lain yang terhubung dengan persimpangan kecil itu. Tidak tampak seorang pun yang melewati tempatnya duduk sekarang. Park Sung Chan merasa sangat tidak nyaman berada dalam suasana yang sangat tidak biasa ini. Diraihnya saku mantelnya menari sebuah benda yang mungkin bisa membuatnya merasa lebih baik. Namun, tidak ditemukannya ponsel yang dicarinya. “Bagus sekali Sung Chan, kenapa kau bahkan lupa membawa ponselmu” gumamnya kesal. Park Sung Chan menyesali kemarahannya pada Kyuhyun namun dia bahkan tidak tahu bagaimana menemukan jalan kembali ke mobil Kyuhyun. Dia bahkan tidak yakin Kyuhyun masih mau menunggunya di sana sampai dia benar-benar kembali.
Dari kejauhan tampak beberapa orang namja dengan wajah kurang bersahabat mendekat ke tempat Park Sung Chan berada. Dalam kegelisahannya menyesali karena meninggalkan ponselnya di mobil Kyuhyun, Park Sung Chan tidak menyadari kehadiran beberapa namja yang semakin mendekat.
“Ya..ya..lihatlah kawan, ada seorang yoeja yang sangat manis sepertinya sedang kesulitan. Mungkinkah kita bisa menolongnya?” ucapan salah seorang namja dengan badan kekar dengan rambut-rambut yang menghiasi hampir seluruh wajahnya membentuk jambang, membuatnya semakin terlihat menakutkan. Ucapan sang namja membuat teman-temannya tertawa renyah dan berbisik-bisik seolah menyetujui ucapan namja yang berdiri paling depan.
Park Sung Chan menghentikan aktifitas penyesalannya dan menyadari dirinya didekati oleh namja-namja yang tidak dikenalnya. Perasaannya mulai takut dan panik. Tersesat di daerah yang belum pernah di laluinya dan terjebak dengan namja-namja menakutkan ini membuatnya tidak bisa berfikir. Park Sung Chan bangkit dari tempatnya duduk dan mulai melangkah pergi ke arah yang dipilihnya secara serampangan. Yang ada dalam fikirannya saat ini hanyalah menghindar sejauh mungkin dari namja-namja yang membuat perasaannya tidak karuan karena takut.
“Yaakh..agasshi, mau kemana? Sudah jangan lari lagi, bermainlah bersama kami. Kebetulan kau bertemu dengan kami, maka bukankah lebih baik jika kita bersenang-senang dulu.” Teriak namja lainnya dengan badan kurus dengan hiasan tato bergambar sulur-sulur hampir menutupi seluruh kulit pergelangan tangannya. Namja-namja yang berjumlah empat orang itu mengikuti langkah Park Sung Chan. Semakin Park Sung Chan mempercepat langkahnya, empat namja itu juga mempercepat langkah mereka.
Park Sung Chan merasa hal buruk akan terjadi. Dalam hatinya semakin menyesali kemarahannya pada Kyuhyun yang kekanakan dan berharap Kyuhyun bisa menemukannya juga melindunginya saat ini dari para namja mengerikan yang terus mengikutinya. Park Sung Chan tersentak ketika akan mengambil langkah berlari, kakinya justru terhenti di ujung jalan. Dilihatnya berputar sekeliling tempat itu. Park Sung Chan menyadari hal yang membuatnya semakin merasa ngeri. Dia terjebak di sebuah jalan buntu. Tidak ada lagi belokan, gang lain atau jalan persimpangan yang bisa dipakainya untuk melarikan diri.
Merasa terpojok, Park Sung Chan berbalik badan berniat untuk nekat menerobos namja-namja di belakangnya yang semakin mendekat. Namun, kembali langkahnya terhenti, ketika dilihatnya keempat namja mengerikan itu sudah berdiri, kini tepat di depannya. Karena terdesak Park Sung Chan hanya bisa mundur perlahan dan pada akhirnya punggungnya menyentuh dinding pembatas jalan yang dingin.
“Hehehehe...nona, jangan pergi lagi, kami ini sangat lelah mengejarmu. Bukankah lebih baik jika kau bisa lebih bekerja sama? Kami akan memperlakukanmu dengan sangat lembut. Kami berjanji tidak akan sakit dan kau akan bisa menikmati hari ini bersama kami. Bagaimana?” ucap namja berjambang lagi sambil menampakkan seringai senyuman yang membuat Park Sung Chan bergidik ngeri.
“Kyuhyun, Cho Kyuhyun jebal dowa juseyo”, bisik Park Sung Chan mulai semakin panik. Bulir-bulir keringat dingin mulai mengucur melewati kulitnya yang halus dan putih. Dua orang dari empat namja itu semakin mendekati Park Sung Chan dengan seringai tidak bersahabat. Salah satu tangan namja dengan tato di tangannya terulur hendak menangkap tubuh Park Sung Chan. Jantung Park Sung Chan berdetak sangat cepat karena perasaan takut telah menguasai inderanya.
Tak pernah terpikirkan olehnya ketika hidupnya akan berakhir di sebuah gang sempit sebagai korban sebuah kejahatan manusia. Tanpa disadarinya dipejamkan matanya dan berusaha bersiap untuk melayangkan sebuah tinju jika benar ada tangan yang akan menjamahnya dengan paksa. Seketika dalam gelap pandangan matanya, sebuah tangan yang sangat kuat menarik tangannya dan memaksanya bergerak dari tempatnya berdiri saat itu.
Tangan itu terasa sangat hangat dan kuat menariknya, namun bukan untuk menyakitinya melainkan menariknya untuk berlari. Tanpa sadar, sambil perlahan membuka matanya Park Sung Chan sudah berlari mengikuti tangan yang menarik dan menuntunnya. Dilihatnya dirinya melewati sebuah gang yang sangat sempit yang hanya bisa dilewati oleh satu orang dengan ukuran tubuh sedang. Tangannya bertautan dengan sebuah tangan milik seorang namja. Orang itu dikenalinya sebagai namja dari pakaian jaket dengan tudung kepala yang menutupi kepala dan wajah orang itu. Meskipun wajahnya tak terlihat, tapi punggung itu sangat dikenalnya. Punggung yang sama yang dimiliki oleh sang magnae Super Junior dan sudah setahun lebih ini menjadi namja chingunya secara diam-diam. Perlahan Park Sung Chan merasakan sedikit lebih tenang.
“Chakaman, Kyuhyun tidak memakai jaket dengan tudung kepala hari ini, tapi dia mengenakan blazer seingatku” pikiran Park Sung Chan berusah mengingat-ingat pakaian yang dipakai Kyuhyun hari ini. Belum selesai perasaan heran dan penuh tanda tanya Park Sung Chan selesai. Sang namja menghentikan lari mereka. Mereka berhenti saat sudah mencapai pinggir jalan raya yang ramai.
“ YAKHHH... neo michyeosseo?!!!” teriak suara namja itu sambil melepaskan genggaman tangan Park Sung Chan. “Dasar kenapa kau bodoh sekali, malah memejamkan mata dan memasang muka pasrah pada gerombolan preman murahan seperti mereka. Apa kau tidak punya harga diri sama sekali?? Paling tidak kau bisa mencoba melawan kan? Kau bahkan hanya diam saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun untuk membantah mereka!!!” suara sang namja terdengar sangat marah.
Park Sung Chan kini bisa melihat dengan jelas wajah sang namja, ketika dia membalikkan tubuhnya menghadap Park Sung Chan. Wajah seorang namja yang membuat jantungnya hampir berhenti berdetak saat itu juga. Wajah namja yang ternyata memang sangat dikenalnya. Namja yang sudah lama tidak pernah lagi mengganggu mimpi tidurnya ketika perasaannya semakin kuat pada Kyuhyun. Namja yang selama ini dinilainya tak pernah memandangnya sebagai seorang yoeja dan bahkan tak pernah menganggapnya ada. Dia adalah namja bernama Baek Hyun, cinta pertamanya. Cinta pertama Park Sung Chan yang bertepuk sebelah tangan dan sangat menyakitkan. Menyakitkan ketika bahkan dia menghilang di hari kelulusan mereka sewaktu masih duduk di bangku SMU. Menghilang membawa janji yang belum dipenuhinya.
To be continued..
Someday Love
Cast :
Cho Kyuhyun
Park Sung Chan
Ahn Ra Ra
Lee Donghae
Park Chan Ri a.k.a Cho Eun Hye (as Cho Kyuhyun noona)
and others cast in Remember Then.
Guest Star :
Byun Baek Hyun (member of EXO-K) & Lou Yi Xiao
Author :
Aozora-tomomi
PG : 15
Genre :
Romance, Comedy
Leght :
Twoshoot (rencananya)
Udah baca Remember Then?? *Ga tahuuuuuuuu...heheheheh
Kalau belum silahkan cek atau ublek2 aja note fbku dan di blog. Linknya di bawah ya. Ini adalah sekuel khusus Kyuhyun yang diminta readers, juga didedikasikan khusus untuk saeng Park Sung Chan, author Evilhae dan readers semua. Kamsha hamnida selama ini sudah mau baca ffku. Jongmal choesong hamnida buat readers yang udah lama nunggu sekuel ini, lagi-lagi alibi masalah kesibukan pekerjaan ^^. Part pertama sangatlah abal-abal, jadi jika terjadi kebosanan akut saat membacanya bukan tanggung jawab author *kabooorr........
Fb : sweetdarkness23@yahoo.com
Blog : aozora-tomomi.blogspot.com
Twitter :@aozoratomomi
Let’s bekicot...eh cekidot kamsudnya..
Sambil baca coba deh dengarkan lagu 아무렇지 않니 (Amureohji Anhni/Don’t You Mind) (HyunSeung’s Solo) ^^, dijamin mak nyusss.. *Plakkkk
Semilir angin musim semi pagi hari membelai pipi seorang namja dengan kulit sehalus porselen. Hiruk pikuk kota Seoul di pagi itu menjadi pembuka pemandangan mata sang namja yang terlihat sedang tenggelam dalam fikirannya, bersandar pada mobil mewahnya yang terlihat sangat mencolok di sekitar jalan. Sesaat kemudian dilihatnya seorang yoeja mungil yang sangat cantik menuju ke arahnya. Dibalut dress sepanjang lutut berwarna ungu pastel, sang yoeja melambaikan tangannya sambil tersenyum sangat manis.
“Bisakah kau hentikan senyummu itu?” gerutu sang namja bernama Cho Kyuhyun kepada gadis yang dilihatnya, Park Sung Chan.
“Ya Tuan Cho, apakah kau tidak bisa sedikit bersikap manis padaku?” ucap Park Sung Chan sambil merengut karena ucapan namja yang sangat dicintainya itu.
Sudah hampir setahun ini mereka akhirnya menjalani hubungan rahasia, semenjak kejadian yang tak terduga yang membuat mereka akhirnya bersama.
*Flash back
“Hyung, ...jangan bilang kalau kau cemburu padaku? Hahahaha...benar kau pasti cemburu karena noona tidak pernah memanggilmu chagi, benar kan?” ejek Kyuhyun pada Jung Soo sambil tersenyum evil kesukaannya. Saat tersenyum seperti itu mereka, kakak beradik Cho ini terlihat sangat mirip. Pantas saja jika Ra Ra dan Donghae menjuluki mereka Evil Prince and Evil Princess.
“Haishh, untuk apa aku cemburu pada laki-laki yang bahkan tidak punya yoejachingu huh?” balas Jung Soo pada Kyuhyun yang langsung terdiam dengan ekspresi aneh sambil mengerucutkan bibirnya. Donghae dan Ahn Ra Ra ikut tertawa sambil menahan perut mereka.
“Yakh hyung, kau tidak tahu aku sudah punya yoejachingu?” teriak Kyuhyun masih tak mau kalah.
“Ah benar bukankah Kyuhyun sudah berkencan dengan Park Sung Chan sewaktu di taman hiburan waktu itu kan?” Ra Ra menyeletuk membuat Park Chan Ri terkikik.
“Tentu saja aku dengan Park Sung Chan benar-benar pacaran. Kau kira kencan itu hanya bohongan” ucap Kyuhyun berusaha membela dirinya yang terpojokkan oleh gurauan yang lainnya.
“Ah jadi Park Sung Chan, baiklah aku akan mengkonfirmasi sendiri padanya. Mumpung orangnya sudah ada di sini” ucap Donghae sambil mengarahkan pandangan di belakang Kyuhyun.
Park Sung Chan yang sebenarnya sudah beberapa saat berdiri di sana terlihat kaget dan tidak jadi mengatakan sesuatu saat Kyuhyun menoleh padanya. Wajahnya merah padam dan terlihat salah tingkah.
“Hey sejak kapan kau berdiri di situ.” Teriak Kyuhyun padanya dengan perasaan kaget bercampur malu.
“Anyyeong semuanya, aku ingin menjenguk ajjuma, tapi kudengar ounnie juga sakit makanya aku ke sini mencari ounni. Tapi sepertinya aku salah waktu. Choesonghamnida” ucapnya lalu kemudian beranjak pergi.
“Chagi, kau ini bodoh sekali. Cepat sana kejar kekasihmu.” desak Chan Ri pada namdoangsaengnya Kyuhyun. Kyuhyun masih mematung dengan keadaan yang membuatnya bingung.
“Tapi dia sebenarnya bukan.....” desis Kyuhyun sambil kemudian mengacak-acak rambutnya sendiri frustasi dan akhirnya memutuskan berlari ke luar mengejar Park Sung Chan.
“Yaakhh...gadis manja, jangan berlari terlalu cepat. Aku tidak bisa mengejarmu! Chakaman...aku ingin mengatakan sesuatu” Kyuhyun berlari keluar rumah sakit mengejar Park Sung Chan yang ternyata menahan isak tangisnya.
Park Sung Chan justru mempercepat larinya untuk menghindari Kyuhyun. Sung Chan tidak ingin Kyuhyun melihatnya dengan wajah yang penuh air mata karena perasaannya terhadap Kyuhyun.
“Yaaaaakkhh, bisakah kau berhenti disini dulu!” teriak Kyuhyun sambil meraih lengan Sung Chan ketika berhasil dikejarnya.
“Wae...waeyo Kyuhyun-sshi? Apakah sekarang kau sudah puas mempermainkan perasaankuku?” Park Sung Chan membalikkan tubuhnya mengahadap Kyuhyun dalam gerakan cepat membuat Kyuhyun terkejut saat melihat wajah Park Sung Chan yang telah dibanjiri oleh air mata.
“Kau... kau menangis?” tanya Kyuhyun sedikit terbata.
Mendengar pertanyaan Kyuhyun, Park Sung Chan berbalik ke arah tubuhnya semula. Dengan genggaman tangan Kyuhyun yang masih di lengannya, Sung Chan terdiam menahan isakannya.
“Mianhe, tadi aku tidak berniat menyeretmu di depan mereka semua. Aku hanya tidak ingin...” kata-kata Kyuhyun terhenti sesaat.
“Aku tahu alasanmu Kyuhyun-sshi. Tidak perlu kau jelaskan. Aku cukup tahu diri bahwa kau hanya menggunakanku sebagai alasan di depan semuanya. Sudahlah, bisakah kau lepaskan tanganmu? Lenganku mulai sakit.” Ucapan Sung Chan terdengar ketus mencoba untuk kembali tenang.
“Bukan seperti yang kau pikirkan. Aku sebenarnya....” kata-kata Kyuhyun kembali tak terselesaikan. Seakan tertahan di ujung tenggorokannya, Kyuhyun melepaskan cengkraman di lengan Park Sung Chan perlahan.
“Sudahlah, aku mau pulang. Sampaikan salamku pada ounnie Chan Ri, aku bahakan belum sempat menyapanya secara pribadi tadi. Semoga ounnie juga ajjuma Dhona baik-baik saja.” Bisiknya lirih sambil beranjak pergi.
“Ya yoeja manja, jangan coba-coba lagi lari dariku, atau aku akan menghukummu dan memaksamu untuk tinggal di sisiku selamanya!!” Kyuhyun berteriak cukup keras. Beberapa orang yang berlalu lalang di sekitar halaman rumah sakit itu sempat menoleh ke sumber suara dan menatap heran pada mereka.
Park Sung Chan menghentikan langkahnya. Kata-kata Kyuhyun yang begitu jelas membuat darahnya berdesir dan jantungnya berpacu lebih cepat dari keadaan normal. Kyuhyun berjalan mendekat kearah Park Sung Chan berdiri. Namun Park Sung Chan memutuskan tetap berlalu, meninggalkan Kyuhyun yang masih berdiri di halaman rumah sakit dengan berbagai tanda tanya di fikirannya.
*****
Angin malam kota Seoul berhembus dan masuk di sela-sela jendela kamar seorang namja yang masih terbuka hingga larut malam. Kyuhyun hanya bisa membolak-balikkan badannya di atas tempat tidurnya. Fikirannya terganggu oleh ingatan kata-kata yang diucapkannya tadi siang. “Wae...wae, aku seorang Cho Kyuhyun begitu saja mengucapkan kata-kata yang aneh seperti itu pada seorang yoeja? Kenapa aku begitu bodoh!! Arrgghh...” desis Kyuhyun semakin frustasi.
Sementara itu di tempat lainnya, di sebuah kamar yang penuh dengan nuansa ungu di setiap sudutnya, Park Sung Chan duduk menghadap meja riasnya sambil bergumam pada bayangannya di cermin. Dengan pandangan heran pada dirinya sendiri dia mengingat kata-kata Cho Kyuhyun yang berhasil membuatnya masih terjaga hingga lewat tengah malam.
“Dasar namja babo, kau fikir aku yoeja yang mudah tergoda olehmu. Kuakui aku sudah lama menyukaimu karena kau adalah idolaku, tapi bukan berarti kau bisa mempermainkan perasaanku. Kau fikir aku tidak tahu perasaanmu pada Ra Ra ounnie huh!! Lagi pula, kata-kata apa yang kau ucapkan itu. Jadi sekarang kau mau bilang kalau kau menyukaiku? Haishhh...molla, kau benar-benar menyebalkan Cho Kyuhyun. Jika bukan karena aku menghormati Dhona ajjuma dan ounnie Chan Ri, juga jika bukan karena aku sangat menyukaimu aku pasti tidak akan segila ini memikirkan kata-kata menyebalkanmu.” Gumam Park Sung Chan terlihat memarahi bayangannya pada cermin di depannya.
*****
Keesokan paginya Park Sung Chan terpaksa terbangun karena bunyi alarm yang membuatnya jengah. Dengan langkah gontai dan mata yang masih setengah terpejam, kakiknya menapaki lantai kayu kamarnya dan menuju kamar mandi yang tak jauh dari tempatnya terbaring tadi. Dibukanya kedua kelopak matanya dengan enggan. Bulu-bulu mata lentik yang menghiasi mata cantik Park Sung Chan pun bergerak-gerak. Sesaat dipandanginya bayangan wajahnya yang masih samar-samar pada cermin yang ada dalam kamar mandi.
“Aaarrgggghhhhhhhh.....!!!”teriaknya kesal kemudian, setelah menyadari matanya berubah menjadi sepsang mata panda karena kurang tidur semalam.
“Sung Chan-ah, gwenhana?” teriak suara namja di luar kamar mandi. Terdengar pintu kamar mandi digedor dari luar. Park Sung Chan membuka pintunya dan melihat seorang namja tampan berdiri di ambang pintu dengan wajah khawatir dan sedikit pucat.
“Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja saengie?”, ucap Park Shi Ho sambil mengguncangkan bahu Park Sung Chan perlahan.
“Oppa, mataku....” bisiknya lirih hampir terisak.
“Waeyo..apakah matamu sakit? Atau kemasukan sesuatu? Bicaralah lebih jelas saengie?”
“Mataku berubah jadi mata panda” Park Sung Chan bergumam polos sambil membuka mata aegyonya kearah oppanya.
“Yaaaa, kau ini. Oppa sudah jantungan dan khawatir setengah mati dengan teriakanmu. Ternyata hanya karena mata pandamu? Aigoo, gadis ini memang sangat manja.” Desis Park Shi Ho melihat kelakuan adik perempuan satu-satunya yang sangat disayanginya itu.
“Hmmm....oppa, tapi ini tidak bagus. Bagaimana kalau orang-orang di kantor nanti melihat mataku. Mereka akan bergosip dan berbisik tentang kenapa mataku bisa begini. Adikmu yang manis ini akan merasa sangat tidak nyaman.”
“Haiiisshh, kau pikir orang-orang akan selalu memperhatikan matamu? Siapa suruh kau tidur malam-malam?”
“Oppa...” suara aegyo dan manja Park Sung Chan berusaha meluluhkan hati oppanya.
“Huuuh, arra..arra..., sudah sana kompres saja dengan sendok dingin sebentar. Cepatlah turun, oemma sudah membuat sarapan. Atau kau bisa terlambat ke kantor dan kena marah appa lagi karena terlambat.”
Tanpa banyak bicara Park Sung Chan berniat mengekor oppanya menuju ruang makan untuk sarapan, saat tiba-tiba ponselnya berdering nyaring. Ringtone lagu Opera milik Super Junior membuatnya cepat-cepat meraih ponselnya yang terletak di atas tempat tidurnya. Terlihat nama di layar ponselnya “Evil Prince” membuat jantungnya hampir melompat keluar dari tempatnya berada. Ada jeda sesaat, seolah keraguan muncul ketika Park Sung Chan akan menerima panggilan dari namja yang telah berhasil membuatnya memiliki mata panda pagi ini.
“Yeobseyo?”
“Yakhhh...kau gadis manja, cepat kau datang ke taman rumah sakit. Awas kalau kau tidak datang sampai jam makan siang nanti. Ada hukuman yang tidak akan pernah kau lupakan selamanya. Arrachi?” suara namja di seberang telponnya membuat Park Sung Chan tertegun.
“Yaaaaa, kau pikir aku tidak ada kerjaan, pagi-pagi jam kerja harus menemuimu? Sirreo...tunggu saja sampai kau membeku kedinginan. Aku tidak akan datang!!” teriak Park Sung Chan sama ketusnya dengan ancaman balasan.
“Hei..gadis bodoh, kau harus datang, atau kau tidak akan bisa bertemu denganku lagi selamanya.” Segera setelah mengucapkan rangkaian kalimat itu Kyuhyun menutup teleponnya tepat saat Park Sung Chan hampir menimpali. Ada yang aneh, suara Kyuhyun saat mengucapkan kalimat terakhir penuh kelembutan dan terdengar tidak bercanda.
“Jadi, sekarang kau dengan bocah Kyuhyun itu sedang saling jatuh cinta ya?” terdengar suara Park Shi Ho tiba-tiba mengagetkan Park Sung Chan yang terlonjak mundur ke belakang.
“Oppa, kau menguping!” teriak Park Sung Chan jengkel melihat oppanya yang ternyata masih ada di kamarnya.
“Hehehe...adikku yang manis sudah beranjak dewasa. Sudah sana temui dia, aku akan jelaskan pada appa nanti jika kau akan datang ke kantor terlambat. Berhubung oppa tidak ada syuting hari ini, apa perlu kutemani bertemu Kyuhyun?” Park Shi Ho berusaha menggoda sang adik hingga semburat merah di pipi Park Sung Chan bersemi.
“Oppaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tidak perlu!!!”
*****
Kyuhyun duduk bersandar pada sebuah bangku di sudut taman. Terlihat tangannya sedang asik memainkan sebuah benda yang tak pernah lepas darinya, PSP. Dengan wajah yang sangat serius Kyuhyun menggerakkan tanggannya dan memencet berbagai macam tombol dengan cepat. Disampingnya terlihat seorang yoeja yang tampak kesal dan memandangi Kyunyun dengan pandangan tak percaya.
“Jadi kau menyuruhku datang hanya untuk menungguimu memainkan benda menyebalkan itu? Ah lebih baik aku pergi saja.” Dengus Park Sung Chan kesal.
Park Sung Chan sedikit tersentak saat dirasakannya sebuah tangan yang kuat menariknya untuk duduk kembali sesaat sebelum dia sempat benar-benar pergi meninggalkan Kyuhyun. Park Sung Chan menolehkan kepalanya, tapi dilihatnya tangan Kyuhyun yang lain masih asik menekan tombol-tombol PSP dan tanpa menatap Park Sung Chan sama sekali.
“YAAAA, CHO KYUHYUN berhentilah mempermainkanku” teriaknya pada Kyuhyun membuat Kyuhyun seketika menutup telinganya dengan kedua tanggannya.
“Hey, bersabarlah sebentar lagi aku menang, gara-gara kau aku jadi kehilangan new high score-ku.” Timpal Kyuhyun yang juga ikut kesal karena gagal menyelesaikan permainannya.
“Sebenarnya apa maksudmu melakukan semua ini Kyuhyun-sshi. Kemarin kau mengejarku dan mengucapkan kata-kata yang membuatku bingung dan tak bisa tidur di malam harinya. Sekarang kau mengacuhkanku? Aku jadi berpikir kau tidak sungguh-sungguh menyukaiku” lanjut Park Sung Chan masih sedikit histeris.
“Mwo?? Aku tidak pernah bilang aku menyukaimu kemarin” elak Kyuhyun mendengar kata-kata Park Sung Chan karena malu.
“Jadi apa arti kata-katamu saat kau bilang ‘Ya yoeja manja, jangan coba-coba lagi lari dariku, atau aku akan menghukummu dan memaksamu untuk tinggal di sisiku selamanya’ apakah itu hanya kata-kata gurauan karena kau terlanjur mengejarku keluar di hadapan banyak orang yang mendesakmu di rumah sakit? Aku tahu kau hanya ingin menunjukkan pada Ra Ra ounnie kalau kau sudah tidak terluka dengan hubungannya dan Donghae oppa. Iya kan, sama seperti waktu lalu di taman hiburan, kau berpura-pura dan berbohong pada ounnie kalau kau sedang berkencan denganku. Benar-benar tidak bisa dipercaya.”
“Ya, dari mana kau tahu Ra Ra noona dan Donghae hyung berpacaran?”
“Pertanyaan macam apa itu? Apakah kau bodoh, siapa pun yang melihat mereka akan segera tahu. Sudahlah, jika tidak ada hal penting yang akan kau bicarakan aku mau kembali ke kantor. Jam makan siangku juga sudah hampir habis. Aku bahkan tidak sempat makan gara-gara menunggumu memainkan benda bodoh kekanakanmu itu”
“Chakaman” Kyuhyun kembali menggenggam pergelangan tangan Park Sung Chan. Kali ini lebih erat sambil berdiri mengimbangi Park Sung Chan yang hampir pergi lagi.
Keduanya saling bertatapan beberapa saat dengan tangan Kyuhyun yang masih memegang lengan Park Sung Chan.
“Bisa tidak kau tidak segalak ini padaku? Aku masih belum selesai denganmu” tanya Kyuhyun dengan kata-kata yang terdengar lebih lembut namun dengan tatapan yang sangat tajam. Tatapan yang berhasil membuat jantung Park Sung Chan berdegup tak beraturan.
“Mwo? Galak katamu, coba bagaimana jika kau jadi aku dan harus mendengar semua kata-katamu yang tidak jelas juga dengan tingkahmu yang sama tidak jelasnya apakah kau pikir aku akan....” belum sempat Park Sung Chan menyelesaikan kalimatnya yang terdengar seperti seorang rapper, bibirnya yang mungil tak bisa lagi mengeluarkan suara karena terhalangi sepasang bibir Kyuhyun yang lembut yang telah menyentuh bibirnya, membungkamnya dengan sebuah ciuman hangat.
Park Sung Chan hanya mematung tanpa bisa menolak bibir Kyuhyun. Satu detik, dua detik, tida detik, sampai sepuluh detik akhirnya Kyuhyun melapaskan bibirnya dari Park Sung Chan.
“Apakah kau sudah mengerti sekarang? Apakah perlu aku jelaskan dengan detail arti dari ucapanku kemarin?” ucap Kyuhyun sambil memamerkan senyuman evil khasnya. Tapi tak terdengar jawaban apa pun dari mulut Park Sung Chan. Dia hanya terpaku masih mentap Kyuhyun tak percaya dan menyentuh bibirnya dengan jari-jarinya.
“YAAAKKHHH CHO KYUHYUN beraninya kau mencuri ciuman pertamaku!!” teriak Park Sung Chan mengagetkan Kyuhyun.
“Seharusnya kau berterima kasih padaku karena aku sudah mau menciummu” pekik Kyuhyun membela diri karena kaget dengan reaksi Park Sung Chan yang diluar perkiraannya.
“Terima ini huh, hukumanmu karena mencuri ciumanku” dengus Park Sung Chan sambil menendang tulang kering kaki Kyuhyun dan membuatnya jingkrak-jingkrak kesakitan, kemudian meninggalkan Kyuhyun begitu saja.
“Ya yoeja manja, kemari kau!!! Haissshh... ini benar-benar sakit sekali” desis Kyuhyun menahan sakit.
Terlihat Park Sung Chan tersenyum saat membalikkan tubuhnya menjauh dari Kyuhyun. Terbersit rona bahagia di wajahnya masih sambil memegangi bibirnya yang mungil.
*****
“Jadi apakah sekarang aku adalah yoeja chingumu?” tanya Park Sung Chan saat mobil Kyuhyun melaju di jalanan Kota Seoul yang sedang padat-padatnya.
“Menurutmu? Apakah ciuman tadi berarti hal seperti itu untukmu?” Kyuhyun menjawab pertanyaan Park Sung Chan dengan balik bertanya datar.
“Hei, tuan Cho, kau ini benar-benar pandai mempermainkan hati orang ya. Bukankah kau yang melakukannya. Kau tidak boleh mencium gadis sembarangan tanpa maksud apa-apa. Itu sama saja kau hanya mempermainkan perasaanku.” Omel Park Sung Chan yang kini menolehkan kepalanya menatap keluar jendela mobil Kyuhyun.
“Kau anggap saja seperti apa yang kau inginkan.” Sahut Kyuhyun ketus.
“Mworago? Yaaakhhh...Cho Kyuhyun kau benar-benar keterlaluan!!” sesaat tangan Park Sung Chan hampir menyentuh pipi Kyuhyun karena kesal, ketika salah satu tangan Kyuhyun menahannya.
Kyuhyun dengan sigap meminggirkan mobilnya mendekati trotoar hanya dengan satu tangan pada kemudi. Setalah mobil itu benar-benar berhenti Kyuhyun berpaling menatap Park Sung Chan yang duduk di sebelahnya. Tangannya masih menggenggam erat pergelangan tangan Park Sung Chan. Dengan cepat Kyuhyun menarik Park Sung Chan ke dalam pelukannya, dan tanpa terduga diciumnya untuk kedua kalinya bibir Park Sung Chan yang mungil memerah itu. Kali ini ciuman Kyuhyun lebih intens dan lebih dalam. Durasinya pun lebih lama dari ciuman yang pertama. Park Sung Chan yang masih tak percaya dengan perlakukan Kyuhyun berusaha memberontak, namun cengkraman tangan Kyuhyun begitu kuat di lengan dan lehernya. Tanpa disadari oleh mereka, detak jantung mereka pun berpacu.
Sesaat dilepaskannya ciumannya pada bibir Park Sung Chan. Kyuhyun mengusap rambut poni Park Sung Chan lembut dan menatap kedua manik matanya dalam-dalam.
“Yoeja babo.. kau fikir aku melakukannya tanpa alasan. Aku akui perasaanku pada Ra Ra noona belum sepenuhnya menghilang, tapi aku tidak akan pernah menghalangi kebahagiaannya bersama Donghae hyung. Dan aku sadari aku sedikit terganggu jika kau tidak ada di sekitarku. Anggap saja saat ini kita akan belajar untuk sama-sama menyukai dan mungkin mengembangkan perasaan yang lebih nantinya. Biarkan semuanya mengalir. Aku pastikan aku akan berusaha mengimbangimu. Mianhe, jika aku masih membuatmu ragu. Aku akan berusaha lebih lagi di masa-masa nanti untuk bisa meyakinkanmu. Bersabarlah, karena cinta akan datang ketika kita sudah siap menerimanya. Aku tidak akan memaksakan apa pun padamu jika kau tidak setuju dengan sikapku”, Kyuhyun mengakhiri kalimat panjangnya yang diucapkannya dengan sangat serius. Tidak ada mimik bercanda di wajahnya yang menandakan bahwa dia serius dengan ucapannya pada Park Sung Chan.
“Kyuhyun-sshi, aku...aku..maafkan aku”
“Anni, kau tidak salah. Lalu.. apakah kau setuju?” lanjut Kyuhyun.
“Nde, aku setuju. Aku tahu mungkin awalnya karena kau sudah terlanjur mengatakan bahwa kau berkencan denganku makanya kukira kau hanya main-main. Tapi meskipun hanya pura-pura aku setuju untuk menjalani semua ini.”
“Gumawoyo, tapi ada syaratnya” kali ini wajah jahil Kyuhyun sudah kembali.
“Mwo? Syarat?” Park Sung Chan mulai curiga dengan perubahan mimik muka Kyuhyun.
“Nde, selain hubungan ini tidak boleh ketahuan bahkan oleh manajemen apalagi publik, kau harus selalu datang dalam waktu tidak lebih dari 30 menit saat aku memanggilmu. Dimana pun kau berada dan apa pun yang sedang kau lakukan. Arrachi?” seringai khas itu pun muncul lagi di sudut bibir Kyuhyun.
“Yaaa, apa-apaan kau ini. Kupikir kau sudah benar-benar serius dengan ucapanmu tadi. Ternyata ada embel-embel tidak enak di belakangnya. Kau pikir aku adalah budakmu huh?” dengus Park Sung Chan sangat kesal.
“Baiklah kalau begitu aku tarik kembali semua ucapanku”, Kyuhyun bersiap menginjak pedal gas mobilnya, ketika Park Sung Chan menahan pundaknya.
“Huh, kau benar-benar menyebalkan Cho Kyuhyun. Apa boleh buat, aku terpaksa menyetujui syaratmu” pasrah Park Sung Chan sambil menghela nafas panjangnya.
“Sudah kuduga kau sangat menyukaiku, jadi kau pasti akan setuju dengan syaratku” kekeh Kyuhyun merasa menang.
“Yaaakh jangan salah sangka. Aku menerima syaratmu karena ini demi harga diriku. Kau sudah mencuri ciuman pertamaku bahkan dua kali. Paling tidak aku juga harus dapat keuntungan darimu, meskipun itu hanya menjadi yoejachingu rahasiamu” Park Sung Chan mulai sulit menemukan kata-kata sebagai alasan.
*Flash Back END*****
“Sebenarnya apa yang akan kau bicarakan dengan para ajjuma itu? Seharusnya hari minggu seperti ini kau menemaniku. Aku sudah sangat bosan dengan semua jadwal yang padat. Apa kau tidak mengerti aku juga butuh hiburan? Waktu kita saja tidak banyak tapi kau malah memilih berkumpul dengan para ajjuma.”
“Kau ini, mengalah sebentar untuk kakakmu tidak masalah kan? Lagipula ounnie juga sudah meneleponmu tadi. Aku hanya akan menemani ounnie sebentar. Bulan depan ounnie diprediksi akan melahirkan, itu artinya keponakanmu akan segera lahir. Seharusnya kau senang.”
“Tapi apa ya harus sekarang membeli semua perlengkapan bayinya. Anaknya saja belum lahir, tapi kenapa sudah sangat repot.”
“Kau belum tahu bagaimana rasanya hamil dan melahirkan jadi jangan banyak protes.”
“Memangnya aku bisa hamil, dasar babo! Kau sendiri belum pernah mengalami sudah sama cerewetnya seperti noonaku saja.”
“Aiisshh...sudah diamlah tuan muda Cho. Kau hanya perlu mengantarkanku bertemu ounnie-ounnieku dan juga ajjuma jika kau tak ingin ikut dengan kami berbelanja. Masih banyak yang mau mengantarkan ounnie pergi berbelanja. Aku bisa telepon oppaku kalau begitu.”
“Yaaakhh...kau ini, jangan sembarangan. Noonaku milik Jung Soo-hyung. Jika oppamu datang bagaimana jika nanti perasaan sukanya kembali lagi dan ingin merebut noona dari Jung Soo-hyung?”
“Kau ini suka sekali berprasangka buruk pada Shi Ho oppa. Tapi jika memang Jung Soo oppa tidak mau bertanggung jawab nantinya, maka oppaku yang akan mengambil alih ounnie Chan Ri.”
“Kau pikir noonaku sebuah kapal bisa diambil alih, andweee!! Tidak akan kuijinkan. Jika noona menikah dengan Shi Ho-sshi makan kau dan aku akan jadi saudara ipar, shireoo!!”
“Hhehehehe...ya Cho Kyuhyun, apakah kau khawatir kau tidak bisa menikah denganku jika kita menjadi saudara ipar?”
“Memangnya siapa yang mau menikah denganmu?” desis Kyuhyun sambil lalu seolah bergumam pada dirinya sendiri.
Tanpa sengaja Park Sung Chan mendengar gumaman Kyuhyun. Dengan wajah tanpa ekspresi ia hanya terdiam di tempatnya duduk dan memperhatikan jalanan yang sedang mereka lalui.
“Berhenti di sini.” Bisik Sung Chan tertahan.
“Bukankah katamu tadi kalian akan bertemu di rumah Chan Ri noona?”
“Aku bilang berhenti di sini!” ucap Park Sung Chan setengah berteriak.
Kyuhyun dengan seketika menepikan mobilnya. Pandangannya heran menatap kekasihnya yang langsung keluar dari mobil tanpa mengucapkan sepatah kata pun padanya.
“Yaaa...Sung Chan-ah, kenapa kau bersikap aneh tiba-tiba?”
Sekilas sebelum Park Sung Chan keluar dari mobil Kyuhyun tampak di sudut kelopak matanya butiran bening sudah menggantung dan hampir terjatuh. Kyuhyun sempat memperhatikannya namun tidak sadar dengan apa yang sebenarnya membuat Park Sung Chan tiba-tiba bersikap aneh.
Kyuhyun berusaha mengejar Park Sung Chan keluar namun Park Sung Chan berlari menghindarinya dan langsung membaur di antara kerumunan di sekitar tempat Kyuhyun memarkirkan mobilnya yang ternyata adalah sebuah pasar tradisional.
Beberapa waktu Kyuhyun berkeliling di sekitar pasar, namun tidak juga menemukan Park Sung Chan. Perasaan panik dan khawatir mulai menjalari hati Kyuhyun yang masih tidak mengerti mengapa kekasihnya lari darinya.
“Mungkinkah ada ucapanku yang salah? Atau ... ah sial, mungkinkah karena ucapanku yang tadi?” bisik Kyuhyun pada dirinya sendiri.
Setelah beberapa lama mencari dan tidak menemukan Park Sung Chan Kyuhyun pun kembali ke mobilnya dan mencoba menghubungi seseorang. Ponsel Park Sung Chan yang tertinggal di atas dashboard mobil Kyuhyun berdering ketika Kyuhyun mencoba menghubunginya.
“Yoeja babao, kenapa dia pergi tanpa membawa ponselnya!” geram Kyuhyun masih menyesali ucapan bercandanya tadi yang membuat Park Sung Chan marah.
Sesaat Kyuhyun tertegun, bimbang ketika ingin menghubungi sang kakak. Karena dalam hatinya ia tahu pasti kakanya akan sangat marah padanya.
“Kenapa semua keluargaku lebih menyayangi Sung Chan daripada aku yang memiliki darah Cho mengalir dalam tubuhku. Haisssh....noona pasti akan membunuhku jika begini caranya” gerutu Kyuhyun frustasi.
Ditekannya angka satu speed dial dari daftar panggilan di ponselnya. Ponselnya pun terhubung dengan ponsel Park Chan Ri. Kyuhyun pun menjelaskan situasi yang terjadi pada kakaknya yang disambut dengan semprotan teriakan memekakkan telinganya.
“YA KYUNIE NEO JUGGO SIPEO?!!” Kyuhyun menjauhkan ponsel dari telinganya. Teriakan Chan Ri hampir bisa membuatnya tuli mendadak.
“Noona aku tahu, sudahlah percuma aku bicara padamu juga.”
“Kau tahu Kyunie, kau harus menemukannya. Hari ini aku mengajaknya karena dia harus fitting wedding dressnya bersamaku dan Ra Ra. Jika kau tidak bisa menemukannya rencanamu akan gagal. Sudahlah, hati-hati jika sudah ketemu cepat bawa kemari. Arrachi??” Suara Park Chan Ri membangunkan ingatan Kyuhyun tentang rencananya.
Kyuhyun menepuk dahinya sendiri pelan. Duduk dengan lemas di belakang kemudi dan mengeluarkan sebuah kotak beludru merah dari dalam saku blazernya. Tampak sebuah cincin bermatakan berlian cantik cemerlang di tengahnya. Cincin yang akan diberikannya hari ini pada Park Sung Chan. “Yakh..Kyuhyun babo, kau telah merusak rencanamu sendiri, haiiiissshh”. Kyuhyun keluar dan memulai untuk mencari Park Sung Chan lagi di tengah pasar tradisional yang semakin ramai.
*****
Incheon International Airport, terlihat seorang wanita cantik baru saja keluar dari gate kedatangan. Menarik koper berukuran sedangnya yang berpacu di belakang langkahnya yang sangat anggun.
“Korea, aku sudah sampai. Cho Kyuhyun, wǒ xiǎngniàn nǐ (read: I miss you)”, sambil tersenyum bahagia, wanita itu berjalan keluar dari airport. Seluruh tubuh sang yoeja terlihat sangat sempurna dalam balutan dress sederhana berwarna hitam namun justru memperlihatkan pemandangan kontras dengan warna kulitnya yang pucat. Hal ini membuat sang yoeja terlihat sangat bersinar. Sebuah mobil sedan mewah sudah menunggu menjemput sang yoeja berdarah dan berkebangsaan China itu.
“Nona Lou Yi Xiao, produser sudah menunggu anda di hotel?” sapa seorang pengawal utusan produser salah satu stasiun televisi terkenal di Korea.
“Baiklah, terima kasih. Ah tunggu, apakah aku juga akan bertemu dengan Cho Kyuhyun suamiku?” pertanyaan sang yoeja bernama Lou Yi Xiao itu terdengar sedikit dipaksakan untuk bersikap ramah.
“Nde, seharusnya dijadwalkan begitu, kecuali tuan Cho Kyuhyun tidak menepati janjinya”, jawab sang pengawal yang kini sambil membukakan pintu mobil mewah itu.
“Aku yakin dia tidak akan ingkar janji untuk datang jika tahu aku yang datang bukan begitu?” ucap sang yoeja dengan penuh percaya diri dan langsung masuk ke dalam mobil jemputannya.
*****
“Dasar Evil Prince, dia benar-benar tidak bisa membaca perasaanku dan tidak mengerti. Atau sebenarnya dia pura-pura tidak mengerti huh...kesal setengah mati aku dibuatnya. Mwo, seenaknya saja dia bicara, dia bilang memangnya siapa yang mau menikah denganku? Babo, Kyuhyun babo!!” Park Sung Chan berjalan menyusuri jalanan di dalam pasar tradisional itu sambil bergumam pada dirinya sendiri. Tampak di wajahnya ekspresi kesal karena kata-kata yang diucapkan Cho Kyuhyun sesaat lalu. Tanpa disadarinya, langkah Park Sung Chan semakin jauh dari tempatnya turun dari mobil Kyuhyun.
Beberapa saat setelah jauh melangkah, perasaan lelah mulai merayap di pergelangan kakinya. Pegal di kakinya membuatnya tersadar dan mengperlambat langkahnya sambil mengamati lingkungan sekitar tempatnya berlalu. Akhirnya Park Sung Chan menyadari bahwa dia telah jauh tersesat di dalam pasar. Dia bahkan tidak belum pernah ke tempat ini sebelumnya. Perasaan khawatir mulai menjalar dalam hatinya dan membuatnya berhenti melangkah. Park Sung Chan sampai pada sebuah persimpangan gang yang menghubungkan pasar tradisional tadi dengan pemukiman penduduk sekitar. Ia mencoba mencari tempat yang bisa digunakannya untuk berjongkok di sudut jalan yang lengang, atau untuk sekedar meluruskan kakinya. Ketika disadarinya tempat itu ternyata terlalu sepi.
Diamatinya sudut-sudut jalan yang lain yang terhubung dengan persimpangan kecil itu. Tidak tampak seorang pun yang melewati tempatnya duduk sekarang. Park Sung Chan merasa sangat tidak nyaman berada dalam suasana yang sangat tidak biasa ini. Diraihnya saku mantelnya menari sebuah benda yang mungkin bisa membuatnya merasa lebih baik. Namun, tidak ditemukannya ponsel yang dicarinya. “Bagus sekali Sung Chan, kenapa kau bahkan lupa membawa ponselmu” gumamnya kesal. Park Sung Chan menyesali kemarahannya pada Kyuhyun namun dia bahkan tidak tahu bagaimana menemukan jalan kembali ke mobil Kyuhyun. Dia bahkan tidak yakin Kyuhyun masih mau menunggunya di sana sampai dia benar-benar kembali.
Dari kejauhan tampak beberapa orang namja dengan wajah kurang bersahabat mendekat ke tempat Park Sung Chan berada. Dalam kegelisahannya menyesali karena meninggalkan ponselnya di mobil Kyuhyun, Park Sung Chan tidak menyadari kehadiran beberapa namja yang semakin mendekat.
“Ya..ya..lihatlah kawan, ada seorang yoeja yang sangat manis sepertinya sedang kesulitan. Mungkinkah kita bisa menolongnya?” ucapan salah seorang namja dengan badan kekar dengan rambut-rambut yang menghiasi hampir seluruh wajahnya membentuk jambang, membuatnya semakin terlihat menakutkan. Ucapan sang namja membuat teman-temannya tertawa renyah dan berbisik-bisik seolah menyetujui ucapan namja yang berdiri paling depan.
Park Sung Chan menghentikan aktifitas penyesalannya dan menyadari dirinya didekati oleh namja-namja yang tidak dikenalnya. Perasaannya mulai takut dan panik. Tersesat di daerah yang belum pernah di laluinya dan terjebak dengan namja-namja menakutkan ini membuatnya tidak bisa berfikir. Park Sung Chan bangkit dari tempatnya duduk dan mulai melangkah pergi ke arah yang dipilihnya secara serampangan. Yang ada dalam fikirannya saat ini hanyalah menghindar sejauh mungkin dari namja-namja yang membuat perasaannya tidak karuan karena takut.
“Yaakh..agasshi, mau kemana? Sudah jangan lari lagi, bermainlah bersama kami. Kebetulan kau bertemu dengan kami, maka bukankah lebih baik jika kita bersenang-senang dulu.” Teriak namja lainnya dengan badan kurus dengan hiasan tato bergambar sulur-sulur hampir menutupi seluruh kulit pergelangan tangannya. Namja-namja yang berjumlah empat orang itu mengikuti langkah Park Sung Chan. Semakin Park Sung Chan mempercepat langkahnya, empat namja itu juga mempercepat langkah mereka.
Park Sung Chan merasa hal buruk akan terjadi. Dalam hatinya semakin menyesali kemarahannya pada Kyuhyun yang kekanakan dan berharap Kyuhyun bisa menemukannya juga melindunginya saat ini dari para namja mengerikan yang terus mengikutinya. Park Sung Chan tersentak ketika akan mengambil langkah berlari, kakinya justru terhenti di ujung jalan. Dilihatnya berputar sekeliling tempat itu. Park Sung Chan menyadari hal yang membuatnya semakin merasa ngeri. Dia terjebak di sebuah jalan buntu. Tidak ada lagi belokan, gang lain atau jalan persimpangan yang bisa dipakainya untuk melarikan diri.
Merasa terpojok, Park Sung Chan berbalik badan berniat untuk nekat menerobos namja-namja di belakangnya yang semakin mendekat. Namun, kembali langkahnya terhenti, ketika dilihatnya keempat namja mengerikan itu sudah berdiri, kini tepat di depannya. Karena terdesak Park Sung Chan hanya bisa mundur perlahan dan pada akhirnya punggungnya menyentuh dinding pembatas jalan yang dingin.
“Hehehehe...nona, jangan pergi lagi, kami ini sangat lelah mengejarmu. Bukankah lebih baik jika kau bisa lebih bekerja sama? Kami akan memperlakukanmu dengan sangat lembut. Kami berjanji tidak akan sakit dan kau akan bisa menikmati hari ini bersama kami. Bagaimana?” ucap namja berjambang lagi sambil menampakkan seringai senyuman yang membuat Park Sung Chan bergidik ngeri.
“Kyuhyun, Cho Kyuhyun jebal dowa juseyo”, bisik Park Sung Chan mulai semakin panik. Bulir-bulir keringat dingin mulai mengucur melewati kulitnya yang halus dan putih. Dua orang dari empat namja itu semakin mendekati Park Sung Chan dengan seringai tidak bersahabat. Salah satu tangan namja dengan tato di tangannya terulur hendak menangkap tubuh Park Sung Chan. Jantung Park Sung Chan berdetak sangat cepat karena perasaan takut telah menguasai inderanya.
Tak pernah terpikirkan olehnya ketika hidupnya akan berakhir di sebuah gang sempit sebagai korban sebuah kejahatan manusia. Tanpa disadarinya dipejamkan matanya dan berusaha bersiap untuk melayangkan sebuah tinju jika benar ada tangan yang akan menjamahnya dengan paksa. Seketika dalam gelap pandangan matanya, sebuah tangan yang sangat kuat menarik tangannya dan memaksanya bergerak dari tempatnya berdiri saat itu.
Tangan itu terasa sangat hangat dan kuat menariknya, namun bukan untuk menyakitinya melainkan menariknya untuk berlari. Tanpa sadar, sambil perlahan membuka matanya Park Sung Chan sudah berlari mengikuti tangan yang menarik dan menuntunnya. Dilihatnya dirinya melewati sebuah gang yang sangat sempit yang hanya bisa dilewati oleh satu orang dengan ukuran tubuh sedang. Tangannya bertautan dengan sebuah tangan milik seorang namja. Orang itu dikenalinya sebagai namja dari pakaian jaket dengan tudung kepala yang menutupi kepala dan wajah orang itu. Meskipun wajahnya tak terlihat, tapi punggung itu sangat dikenalnya. Punggung yang sama yang dimiliki oleh sang magnae Super Junior dan sudah setahun lebih ini menjadi namja chingunya secara diam-diam. Perlahan Park Sung Chan merasakan sedikit lebih tenang.
“Chakaman, Kyuhyun tidak memakai jaket dengan tudung kepala hari ini, tapi dia mengenakan blazer seingatku” pikiran Park Sung Chan berusah mengingat-ingat pakaian yang dipakai Kyuhyun hari ini. Belum selesai perasaan heran dan penuh tanda tanya Park Sung Chan selesai. Sang namja menghentikan lari mereka. Mereka berhenti saat sudah mencapai pinggir jalan raya yang ramai.
“ YAKHHH... neo michyeosseo?!!!” teriak suara namja itu sambil melepaskan genggaman tangan Park Sung Chan. “Dasar kenapa kau bodoh sekali, malah memejamkan mata dan memasang muka pasrah pada gerombolan preman murahan seperti mereka. Apa kau tidak punya harga diri sama sekali?? Paling tidak kau bisa mencoba melawan kan? Kau bahkan hanya diam saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun untuk membantah mereka!!!” suara sang namja terdengar sangat marah.
Park Sung Chan kini bisa melihat dengan jelas wajah sang namja, ketika dia membalikkan tubuhnya menghadap Park Sung Chan. Wajah seorang namja yang membuat jantungnya hampir berhenti berdetak saat itu juga. Wajah namja yang ternyata memang sangat dikenalnya. Namja yang sudah lama tidak pernah lagi mengganggu mimpi tidurnya ketika perasaannya semakin kuat pada Kyuhyun. Namja yang selama ini dinilainya tak pernah memandangnya sebagai seorang yoeja dan bahkan tak pernah menganggapnya ada. Dia adalah namja bernama Baek Hyun, cinta pertamanya. Cinta pertama Park Sung Chan yang bertepuk sebelah tangan dan sangat menyakitkan. Menyakitkan ketika bahkan dia menghilang di hari kelulusan mereka sewaktu masih duduk di bangku SMU. Menghilang membawa janji yang belum dipenuhinya.
To be continued..


No comments:
Post a Comment