Thursday, May 10, 2012

Someday Love 2/2 END (Sequel of Remember Then)


Title :
Someday Love

Cast :
Cho Kyuhyun
Park Sung Chan
Ahn Ra Ra
Lee Donghae
Park Chan Ri a.k.a Cho Eun Hye (as Cho Kyuhyun noona)
and others cast in Remember Then.

Guest Star :
Byun Baek Hyun (member of EXO-K) & Lou Yi Xiao

Author :
Aozora-tomomi

PG : 15

Genre :
Romance, Comedy

Lenght :
Twoshoot


Author kembali membawa lanjutan sequel Kyu-Chan couple...Apakah ada yang nungguin?? Selalu meminta maaf karena lama U,U, part akhir diselesaikan di tengah badai dan prahara (halah). Sambil baca coba deh dengarkan lagu 아무렇지 않니 (Amureohji Anhni/Don’t You Mind) (HyunSeung’s Solo) sama lagunya EXO - What Is Love ^^, dijamin mak nyusss.. dan cocok sama ceritanya... *Plakkkk

Langsung aja monggo disimak readers...


Park Sung Chan kini bisa melihat dengan jelas wajah sang namja. Wajah seorang namja yang membuat jantungnya hampir berhenti berdetak saat itu juga. Wajah namja yang ternyata memang sangat dikenalnya. Namja yang sudah lama tidak pernah lagi mengganggu mimpi tidurnya ketika perasaannya semakin kuat pada Kyuhyun. Namja yang selama ini dinilainya tak pernah memandangnya sebagai seorang yoeja dan bahkan tak pernah menganggapnya ada. Dia adalah namja bernama Baek Hyun, cinta pertamanya. Cinta pertama Park Sung Chan yang bertepuk sebelah tangan dan sangat menyakitkan. Menyakitkan ketika bahkan dia menghilang di hari kelulusan mereka sewaktu masih duduk di bangku SMU. Menghilang membawa janji yang belum dipenuhinya.

Park Sung Chan menahan langkahnya lebih jauh lagi. Dia hanya terdiam kini di tempatnya berdiri memandangi wajah yang pernah melekat dalam hati dan ingatannya dulu dan masih sampai kini. Seakan tidak percaya akan bertemu dengannya lagi di sebuah tempat yang tak pernah diduganya. Rasa sesak di dadanya karena terlalu cepat berlari tadi membuatnya bersusah payah mengatur nafasnya. Namun, rasa sesak itu tak mau menghilang meskipun nafasnya telah kembali pada keadaan normal. Sesak itu bukan dari lelah berlari, disadarinya sesak yang dirasakannya adalah karena perasaannya bertemu kembali dengan namja yang kini ada di hadapannya.

“Gwenchana?”, suara namja di hadapannya yang melembut membuatnya tersadar dari fikirannya sendiri selama beberapa saat lalu. Berusaha tetap dalam kesadaran dan menahan diri untuk tidak menangis Park Sung Chan mengangguk lemah, menjawab pertanyaan Baek Hyun yang kini justru tampak sangat khawatir melihat wajah Park Sung Chan yang memucat.

Park Sung Chan mencoba melangkah menjauh berniat untuk pergi dan bergegas mencari tempat dimana mobil Kyuhyun berhenti sebelumnya. Tubuhnya sedikit terhuyung saat mengambil langkah pertama. Baek Hyun mengulurkan tangan untuk membuatnya tetap tegak, namun ditepisnya uluran tangan itu.

“Gwenchanayo, jangan khawatir. Gumawo, untuk pertolonganmu hari ini. Annyeong”, kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut Park Sung Chan dengan nada datar.

“Kau terlihat sangat tidak baik Sung Chan-ah. Akan kuantar kau pulang”, Baek Hyun mengulurkan tangannya kembali dan masih ditepis oleh Park Sung Chan dengan lebih kasar.

“Aku bilang aku baik-baik saja. Sejak kapan kau berubah menjadi seorang yang sok perduli padaku? Jangan berpura-pura dengan hal yang sulit atau bahkan tak pernah kau lakukan sebelumnya. Dengan begitu kau tampak sangat konyol bagiku”, Park Sung Chan semakin ketus dan tak perduli. Langkah kakinya melenggang menuju ujung trotoar. Mengedarkan pandangan ke arah sepanjang jalan, berusaha mencari tempat mobil Kyuhyun, namun tak menemukannya.

“Mungkinkah Kyuhyun meninggalkanku? Atau dia lelah mencariku?”, bisik hati Park Sung Chan setengah kecewa.

“Babo, Sung Chan-ah. Kau sudah bertindak kekanakan lagi di hadapan nya”, kembali hatinya berkecamuk menyalahkan diri sendiri atas tindakan tidak dewasanya dengan marah dan meninggalkan Kyuhyun.

Baek Hyun menatap punggung Park Sung Chan dengan wajah sendu. Dalam hatinya ingin sekali dia berteriak pada Park Sung Chan tentang perasaannya yang belum sempat disampaikannya. Perasaan sejak beberapa tahun lalu.

Terlintas dalam fikiran Baek Hyun bahwa semuanya sudah terlambat kini. Terlambat ketika dia, Park Sung Chan telah bersama namja lain yang merupakan sunbaenya di SM Entertainment. “Aku tidak akan mungkin bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya padamu Sung Chan-ah. Kyuhyun sunbae tentunya lebih pantas untukmu”, bisik Baek Hyun dalam hati. Dengan gerakan cepat Baek Hyun meraih genggaman tangan Park Sung Chan tanpa menghiraukan upaya Park Sung Chan untuk melepaskan diri. Baek Hyun masih punya tugas yang harus diselesaikannya. Dituntunnya gadis yang kini dalam genggamannya menuju mobil yang diparkirkan tak jauh dari tempat mereka berhenti berlari tadi.

Baek Hyun membuka pintu mobilnya dan memaksa Park Sung Chan masuk kedalam tanpa mengatakan sepatah kata pun. Meskipun pada awalnya berusaha memberontak, tanpa banyak bertanya akhirnya Park Sung Chan pun mengikuti apa yang diminta Baek Hyun dalam diamnya. Beralih pada sisi pintu lainnya Baek Hyun masuk ke dalam dan langsung mengendarai mobilnya, melesat cepat menuju suatu tempat.


*****

“Seharusnya aku menahannya pergi. Kacau sudah rencanaku hari ini. Aku bahkan lupa”, sesal Kyuhyun sambil memukul kemudi mobilnya, seolah itu bisa mengembalikan Park Sung Chan dan membuat kedaan menjadi lebih baik. Saat fikirannya masih berkecamuk karena tak bisa menemukan kekasihnya, kesadarannya kembali ketika ponselnya berdering. Dilihatnya sebuah nama dalam layar ponselnya yang membuatnya mengangkat dengan cepat.

“Noona, waeyo?” ucapnya lemah.

“Chagi-ya, gwenchana? Suaramu terdengar sangat kacau. Apakah kau masih di sana?”, suara Park Chan Ri membuat Kyuhyun sedikit lega karena noonanya sudah tidak marah lagi. Meskipun dia tahu noonanya tak akan pernah marah dalam waktu yang lama.

“Nde, noona. Tapi aku belum bisa menemukannya. Aku sangat khawatir karena dia tidak mengenal tempat ini. Dia pasti tersesat di suatu tempat, dan aku masih tak dapat menemukannya dimana pun”, kata-kata Kyuhyun sedikit tertahan di ujung bibirnya dengan senyuman getir yang terbentuk di wajahnya.

“Gwenchanayo, Park Sung Chan baik-baik saja. Orangku sudah menemukannya. Jangan khawatir lagi oke? Temuilah dia nanti sore, tapi bersikap baiklah padanya, arrachi?”, kata-kata lembut Park Chan Ri seolah telah mengangkat bongkahan gunung dari dadanya yang membuatnya sesak. Sebuah kelegaan terpancar dari rona wajah Kyuhyun.

“Jongmalyo noona-ah?”, tanyanya masih tak percaya.

“Yaaakhh, dongsaeng-ya, apakah kau lupa kita ini adalah anak Tuan Cho Daihan yang bisa melakukan apapun. Termasuk kau dan aku, apakah kau tidak percaya pada noona bisa melakukannya huh?” ucap Park Chan Ri bangga pada dirinya sendiri.

“Nde, aku lupa jika aku punya noona yang hebat”, senyum Kyuhyun yang manis mengembang ketika memuji sang kakak yang dia tahu jelas akan mungkin bisa menemukan orang dalam waktu singkat.

“Yasudah, aku harus bersiap mengurus banyak hal hari ini bersama Donghae, Ra Ra dan gadismu. Ingat, jangan ganggu kami. Percayalah padanya, dan jangan nakal arra!!!?”, teriak Park Chan Ri kemudian membuat Kyuhyun terkekeh geli.

“Arra...arasseo noonaku yang sangat cerewet dan menyebalkan sekali!! Gumawoyo nde”, ucap Kyuhyun jail namun penuh ketulusan kepada sang kakak.

“Nde, cheonma. Saranghae chagi-yaaaaa!!!”, balas Park Chan Ri menggoda

“Haiiisssshhhh, yaaakhhh noona berapa kali aku bilang jangan panggil aku chagi lagi!!”, teriak Kyuhyun kesal, namun belum sempat diselesaikan kalimat itu yang terdengar di telinga Kyuhyun adalah nada telpon yang terputus.

Kyuhyun menghela nafas panjang dan menyalakan mesin mobilnya, kemudian melesat menuju tempat pertemuan dengan sang produser sebuah acara reality show televisi.

*****

“Jadi, dimana kau menemukannya Hyun-ah?”, tanya Park Chan Ri ketika menyambut dua orang tamunya yang baru saja sampai di halaman rumahnya. Tampak dalam balutan dress sederhana berwarna gading dengan renda-renda pada bagian kerah dan ujungnya membuat Park Chan Ri bersinar dengan perut buncitnya yang sudah mulai memasuki usia kandungan hampir 9 bulan.

“Seonsaengnim, perutmu membuatmu terlihat sangat seksi”, celoteh Baek Hyun cuek ketika menyapa tuan rumah yang kini berdiri di depan pintu bersama Ahn Ra Ra.

“Haiishh bocah ini, suka sekali memuji tidak pernah berubah”, timpal Ahn Ra Ra yang diikuti dengan anggukan kepala Park Chan Ri sambil tersenyum.

“Ounnie, kalian saling mengenal?”, Park Sung Chan terlihat sangat kaget dengan kenyataan yang tak pernah diketahui sebelumnya tentang Park Chan Ri dan Ahn Ra Ra yang mengenal Baek Hyun, terlebih panggilan seonsaengnim yang dipergunakan Baek Hyun membuat Park Sung Chan benar-benar tak percaya.

“Masuklah dulu semuanya, aku sudah membuatkan chocolate cheese cake kesukaanmu Sung Chan-ah”, ucap Ahn Ra Ra kemudian mengajak semuanya masuk.

“Ah.. Hyun-ah, kau sudah datang?”, teriak Donghae yang langsung menyambut Baek Hyun hangat.

“Jadi, adakah yang bisa menjelaskan padaku mengapa semua bisa saling mengenal?”, desak Park Sung Chan sangat penasaran.

“Sung Chan-ah, apakah kau tidak tahu Baek Hyun adalah artis di SM Entertainment juga?”, pertanyaan Park Chan Ri membuat Park Sung Chan menatap Baek Hyun lekat dengan tatapan tak percaya.

“Kau ini kan seorang reporter dan bekerja di bisnis tabloid, aneh sekali jika kau tak pernah tahu tentang debute boyband baru EXO?”, Park Chan Ri berusaha melanjutkan perkataannya.

“Ounnie, aku memang bekerja di tabloid milik ayah, tapi aku bukan reporter berita hiburan. Waktu itu berita tentang Ra Ra ounnie dan Donghae oppa hanya rekayasa atas permintaan Donna ajjuma. Lagi pula selain Super Junior aku tak pernah mengenal dunia hiburan seperti Si Ho oppa yang memang dari lahir sudah berbakat”. Baek Hyun menatap takjub dan tersenyum geli mendengar pengakuan polos Park Sung Chan.

“Nde, arra. Kau memang sangat polos. Baek Hyun adalah muridku ketika di Jepang dulu. Sejak awal SMU Baek Hyun sudah masuk trainee di SM, dan setelah lulus dia harus mengambil kelas musik khusus di Jepang atas permintaan SM. Pihak SM yang tidak tahu jika aku adalah kakak Cho Kyuhyun, mempercayakan anak-anak didikannya padaku. Aku yang waktu itu masih harus sembunyi-sembunyi mengembangkan karirku dari appa. Semua member EXO adalah murid pertamaku”, Park Chan Ri mencoba menjelaskan.

“Lalu maksud ounnie tadi, menanyakan pada Baek Hyun menemukanku dimana apa maksudnya?”, Park Sung Chan terlihat sangat lucu dengan pertanyaan-pertanyaan polosnya. Ketika bibirnya yang mungil gemas menanyakan semua pertanyaan yang membuatnya penasaran tanpa sadar Baek Hyun memperhatikan dengan seksama. Ahn Ra Ra yang sudah membawa nampan berisi beberapa slice cake dan minuman dingin ikut gemas dengan cara Park Sung Chan bertanya.

“Ini makan dulu kesukaanmu”, ucap Ra Ra gemas sambil menyumpalkan sepotong besar cheese cake ke dalam mulut Park Sung Chan yang sedang berkomat-kamit dan membuat  kata-katanya berubah menjadi gumaman tidak jelas saat mengunyah.

“Ouunniemmm, aku kan sedangmmm, bertanyaaamm”, gumam Park Sung Chan tak jelas dan kini mulutnya sedikit belepotan cream dari cake yang meskipun dengan perasaan enggan akhirnya dikunyahnya juga.

Melihat adegan terakhir Baek Hyun tersenyum simpul karena geli. Senyuman Baek Hyun justru membuat Park Sung Chan semakin sebal dan melotot padanya.

“Waeyo? Mulutmu belepotan sekali”, timpal Baek Hyun masih terkekeh sambil mengulurkan tangannya mengusap mulut Park Sung Chan yang belepotan cream.

Semua mata memandang adegan itu dengan nafas tertahan. Ada sedikit jeda waktu sebelum Park Chan Ri melanjutkan penjelasannya.

“Hmm...kalian sangat lucu.. mengingatkan aku pada pasangan yang tak pernah berhenti bertengkar setiap waktu”.

“Siapa bilang kami bertengkar!!”, teriakan Donghae dan Ra Ra yang hampir bersamaan membuat Park Chan Ri terlonjak kaget.

“Yaakhh, kalian ingin membunuh bayiku huh?!! Hasissh, memangnya aku bilang itu kalian. Benar-benar sangat kompak, bahkan kompak menyangkal”, gumam Park Chan Ri kesal.

“Ounnie, kau belum selesai menjelaskan padaku. Dan dari mana ounnie tahu aku tersesat?”, Park Sung Chan terlihat semakin tidak sabar mendesak meminta penjelasan lengkap.

“Kyunie yang memberitahuku. Aku sengaja menyuruh Baek Hyun ikut mencarimu. Meskipun aku juga meminta bantuan Hammer ajjushi. Kebetulan rumah keluarga Baek Hyun ada di sekitar tempat kau meninggalkan Kyuhyun. Dan kebetulan juga, Baek Hyun hari ini memang ada janji denganku untuk membahas materi musik album repacage EXO, dimana di dalamnya ada beberapa lagu baru dan dia menyanyikan salah satu lagu solo ciptaanku”, Park Chan Ri menjelaskan panjang lebar tentang semuanya.

“Hooooaaa, noona kau hebat sekali. Semua penyanyi sepertinya sekarang harus memperhitungkanmu sebagai komposer handal”, Donghae memuji Park Chan Ri berlebihan.

“Aiigooo, Donghaeku manis sekali. Andai saja aku belum mengandung anak Jung Soo-sshi, mungkin aku akan mempertimbangkanmu sebagai alternatif namja”.

“Noona, aku mau jika nanti Jung Soo hyung tidak mau bertanggung jawab padamu, biarkan aku saja yang menanggungmu, bagaimana? Meskipun sedang hamil kau justru terlihat sangat seksi”.

“Ommo..apakah keberadaanku kini diabaikan? Menguji kesabaranku rupanya Tuan Ikan huh? Baiklah ounnie jangan salahkan aku jika nanti menerima undangan pernikahanku dengan Jung Soo oppa, hahahahahaha, uhuk...uhuk..”, Ahn Ra Ra menimpali percakapan bercanda Donghae dan Park Chan Ri dengan terlalu bersemangat sampai-sampai tersedak cake yang sedang dikunyahnya.

“Aigoo...aigooo, lihatlah badanmu yang hampir seperti samsak, masih saja menjejalkan cake buatan sendiri. Donghae-ya, apakah kau tidak salah pilih?”, Park Chan Ri melampiaskan kekesalannya menggoda Ra Ra lagi.

Suasana pun berubah menjadi akrab dan semakin membaik. Park Sung Chan yang mengerti dengan semua kejadian pun akhirnya berhenti menanyakan banyak pertanyaan lagi. Namun, masih terjadi kecanggungan antara Park Sung Chan dengan Baek Hyun. Masing-masing tenggelam dalam fikirannya dan terdiam, sementara ketiga orang lainnya sedang asik bercanda tentang ide bertukar pasangan antara Ahn Ra Ra dengan Jung Soo dan Park Chan Ri dengan Donghae.

“Kyuhyun oppa, memberitahu ounnie?”, bisik Sung Chan pada dirinya.

“Waeyo Sung Chan-ah?”, tegur Chan Ri yang sekilas mendengar bisikan Sung Chan.

“Ah aniya ounni”, sambil tersenyum lebar menutupi kebohongannya Sung Chan menjawab Park han Ri dengan menggelengkan kepalanya.

“Jadi agenda hari ini adalah, Sung Chan-ah, kau pergilah bersamaku, Ra Ra dan Donghae. Kita akan mengurus sesuatu. Dan Baek Hyun, kau berlatihlah dulu di studio bersama Hyona asistenku. Aku tidak akan lama”, Park Chan Ri berusaha memberikan instruksi pada semuanya.

“Memangnya kita mau kemana ounnie? Apakah hanya akan membeli perlengkapan untuk bayimu saja harus mengerahkan orang sebanyak ini?” Park Sung Chan heran dengan ide berbelanja bersama hari ini yang akan mereka lakukan.

“Hmm...tentu saja Donghae dan Ra Ra harus ikut, nanti kau juga akan tahu. Kajja”, Park Chan Ri mengajak semuanya bergegas.

“Chakaman, seonsaengnim bolehkah aku ikut?”, kata-kata Baek Hyun membuat semua yang ada di ruangan itu terdiam sesaat. Park Chan Ri dan Ahn Ra Ra saling menatap satu sama lainnya. Terlihat Donghae menganggukkan kepalanya untuk setuju.

“Ah, baiklah. Anak ini ditinggal sebentar saja tidak mau. Jangan rewel ya? Kau ini kalau merayu saja memanggil seonsaengnim, dulu untuk memanggil sunbae saja kau tidak mau. Dasar Hyun-ah kau sangat mirip dengan Kyunie. Sung Chan-ah kalian berdua semobil saja. Aku butuh ruang yang luas nanti untuk beberapa barang, kebetulan Baek Hyun ikut jadi ada gunanya juga”, Park Chan Ri mencoba sedikit bercanda namun kalimatnya justru membuat gelombang perasaan aneh muncul dalam hati Park Sung Chan, terutama ketika Park Chan Ri menyebut nama Kyuhyun.

*****

Keduanya masih saling terdiam saat berada di dalam mobil yang melaju. Terasa suasana yang masih canggung di antara Park Sung Chan dan Baek Hyun. Keduanya terhanyut dengan fikiran masing-masing. Pandangan Park Sung Chan tertuju pada bayangan pepohonan dan bangunan-bangunan yang terlewati di sampingnya.

“Jadi, mengapa kau tidak datang waktu itu?”, pertanyaan yang keluar dari mulut Park Sung Chan memecah keheningan diantara mereka kemudian.

“Mianhe Sung Chan-ah, karena aku tidak bisa muncul di hadapanmu”, jawaban Baek Hyun membuat Park Sung Chan berpaling dari menatap Baek Hyun dengan pandangan yang dalam. Di mata Park Sung Chan seolah terlukis tanda tanya besar atas jawaban Baek Hyun yang baru saja terlontar.

“Kau datang? Tapi kenapa kau tidak menemuiku? Kau sudah janji Baek Hyun, meskipun kau menolakku saat itu pun aku tidak akan sekecewa ini. Terasa sangat menyakitkan ketika seseorang yang kita harapkan mengingakri janjinya. Selama ini kau bahkan tak pernah menganggapku ada”, terlihat jelas emosi yang tertahan di setiap kata-kata yang diucapkan Park Sung Chan.

“Sung Chan-ah, jongmal mianhe, hanya itu yang bisa ku ucapkan padamu. Sebaik apa pun aku menebus kesalahanku di masa lalu, keadaan tak akan berubah. Aku selalu memperhatikanmu. Bahkan ketika kau merasa tak ada seorang pun yang peduli padamu. Aku hanya tidak menunjukkan padamu secara langsung. Semua kulakukan karena aku takut. Aku takut aku tak akan bisa membuatmu bahagia. Selain itu aku takut kau terluka. Saat itu aku sudah terdaftar menjadi murid trainee di SM Entertainment jadi aku tak bisa melanggar kontrakku”, penjelasan Baek Hyun membuat Park Sung Chan tertegun.

“Hari itu aku menunggumu di belakang gedung olah raga sekolah selama 3 jam lamanya. Kau yang biasanya tak pernah mau bicara padaku dengan kalimat panjang lebar tiba-tiba menyetujui ajakanku. Aku terlalu bersemangat, aku tak pernah memikirkan kemungkinan lain”, kata-kata penyesalan Park Sung Chan terdengar lembut.

“Aku tahu, aku melihatmu beberapa waktu sebelum kau akhirnya meninggalkan tempat itu. Tapi aku benar-benar tak sanggup untuk bertemu denganmu. Aku bahkan tahu apa yang ingin kau katakan saat itu. Kupikir sebelum semuanya menjadi lebih rumit maka aku tak ingin melukaimu”, Baek Hyun tiba-tiba menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

“Baek Hyun-ah, apa maksudmu?”

“Aku menyukaimu sejak lama, tapi aku terlalu pengecut untuk mengakui perasaanku. Sekarang semua sudah tidak ada artinya bukan? Hatimu sudah terisi oleh cinta untuk Kyuhyun sunbae. Dan aku tidak tahu harus bagaimana. Karena perasaanku padamu tidak pernah hilang sejak saat itu”, ucapan Baek Hyun kali ini bagaikan petir yang menyambar hati Park Sung Chan. Perasaan yang sudah lama dilupakannya seolah kembali lagi. Jantungnya berdetak semakin cepat seperti saat dia berada dekat dengan Kyuhyun.

Kyuhyun, seorang namja yang menyembuhkan luka yang ditinggalkan Baek Hyun. Namun, namja yang telah melukainya kini berada di sampingnya dan mengakui semua perasaannya. Perasaan yang pernah difikirnya bukanlah untuknya. Hati Park Sung Chan tergetar karena kebimbangan yang kini melandanya.

“Baek Hyun-ah, dari mana kau tahu aku dan Kyuhyun oppa bersama?”

“Aku tahu, aku tahu semua tentang yang terjadi padamu selama ini. Bukan hanya dari Chan Ri sunbae tapi aku selalu berusaha mencari tahu semua hal berita tentangmu. Sedetail apa pun aku berusaha mencari tahu kabarmu. Sampai saatnya tiba dan aku harus dipertemukan kembali denganmu dalam sebuah kebetulan yang kuanggap sebagai takdir. Tapi, kusadari takdir ini tidak berpihak padaku. Sung Chan-ah, aku menyesal saat itu tidak berani menemuimu. Tapi, aku lega akhirnya aku bisa mengungkapkan perasaanku padamu. Aku tahu sudah terlambat saat ini, tapi aku harap kau tidak akan salah paham dan kecewa lagi padaku. Aku hanya ingin kau memaafkanku untuk kesalahan bodohku di masa lalu”, semua penjelasan dan kata-kata permintaan maaf Baek Hyun menyentuh hati Park Sung Chan.

Sejumlah butiran bening mulai jatuh dan mengalir dari kelopak mata Park Sung Chan. Kini dia mengerti mungkin mereka memang tidak ditakdirkan bertemu saat itu, karena hari ini jauh terasa lebih indah dan penuh ketulusan. Meskipun keadaannya sudah berbeda.

“Apakah kau mencintai Kyuhyun sunbae?”, pertanyaan Baek Hyun membuat hati Park Sung Chan bergetar. Disaat kebimbangannya kembali mengapa pertanyaan itu harus muncul. Ketika kesalah pahaman dengan Baek Hyun sudah berakhir kenapa saat ini perasaannya kepada Kyuhyun justru semakin tak bisa diingkarinya.

“Nde, aku sangat mencintainya”, dengan sedikit ragu Park Sung Chan akhirnya memutuskan untuk menjawab dengan jawaban yang sejujurnya.

“Hmm.. aku bisa melihatnya. Aku tahu aku sudah sangat terlambat untuk mendapatkan hatimu, tapi bisakah kita berteman?”, permintaan tulus Baek Hyun diiyakan dengan anggukan pelan sambil menghapus air mata yang sudah terlanjur luruh membasahi pipinya.

“Bukankah kita memang sudah berteman dari dulu?”, Park Sung Chan berusaha mencairkan suasana yang sekarang terasa hangat diantara keduanya.

“Nde, kau benar kita toh sudah berteman dari dulu, tapi kali ini aku sungguh-sungguh. Dan aku bukan teman seperti dulu yang tidak pernah mengacuhkanmu. Sekali lagi aku minta maaf atas sikapku.”, semuanya sudah jelas saat ini. Dan keduanya terlihat sangat lega setelah meluruskan kesalahpahaman yang pernah terjadi di masa lalu.


*****

Lou Yi Xiao terlihat menunggu dengar gusar di salah satu sudut ruangan restoran sebuah hotel mewah di kota Seoul. Beberapa kali dia melirik jam tangan berwarna putih elegan yang terpasang manis di pergelangan tangannya. Seakan tidak sabar dengan kedatangan seseorang yang memang sudah sejak tadi ditunggunya.

“Mianhe, aku terlambat dan juga membuatmu menunggu Yi Xiao”, sapa seorang namja tiba-tiba dari belakang yang ternyata adalah Cho Kyuhyun.

Terlihat rona cerah di wajah Yi Xiao saat melihat Kyuhyun. Seolah sebuah kerinduan yang telah lama terobati hanya dalam hitungan detik, ketika dia telah melihat sosok Kyuhyun.

“Kyuhyun-sshi gwenchana?”, wajah Yi Xiao kembali tampak kahwatir saat melihat raut muka Kyuhyun yang tampak pucat.

“Nde, aku baik-baik saja. Apa kabar Yi Xiao, lama kita tidak bertemu sejak acara perpisahan waktu itu.” Jawab Kyuhyun sopan.

“Apakah kau tidak merindukanku?”, pertanyaan Yi Xiao membuat Kyuhyun hampir saja tersedak air yang sedang diteguknya.

“Oh hmm..itu, iya aku beberapa kali mendengar berita tentangmu di media. Kupikir kau sangat sibuk dan sukses sekarang”, Kyuhyun terlihat sedikit canggung dan berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

“Nde, kau selalu bertingkah seperti itu. Apakah kau sekarang sedang merasa canggung padaku Kyuhyun-sshi?”, Yi Xiao berusaha menggoda Kyuhyun dengan ekpresi manisnya.

“Ah, bukan, bukan seperti itu. Oh ya, saat dalam perjalanan tadi produser meneloponku dia mengatakan hari ini tidak bisa datang karena ada permalsahan yang muncul mendadak di lokasi syuting drama yang sedang dikerjakannya”, masih berusaha menyembunyikan kecanggungannya Kyuhyun menjelaskan keadaan sebenarnya.

“Aku tidak apa-apa, meskipun aku sudah menunggu cukup lama, tapi apa boleh buat. Yang terpenting aku masih bisa bertemu denganmu Kyuhyun-sshi.”, ucap Yi Xiao meyakinkan Kyuhyun dia tidak kecewa tanpa kehadiran sang produser.

“Ehm..jadi apakah untuk rekaman drama besok kau akan berpasangan dengan Park Shi Ho-sshi?”, pertanyaan Kyuhyun membuat Yi Xiao sedikit tergelitik untuk balik bertanya.

“Lalu, apakah itu membuatmu tidak nyaman?”

“Ah tidak, hanya saja kau terlalu beruntung bisa bekerja sama dengannya”, jawab Kyuhyun singkat.

“Kau mengenalnya? Apakah dia orang yang baik?”

“Tentu saja, dia adalah calon kakak ....”, kata-kata Kyuhyun terhenti sesaat, ketika dia sadar hampir saja mengungkapkan rahasia yang masih disimpannya dari publik.

“Ah, bukan-bukan, maksudku dia teman baik kakakku”, lanjut Kyuhyun kemudian.

“Benarkah? Apakah benar Aozora adalah kakakmu? Aku mendengar rumor itu sudah berkembang dari tahun lalu?”

“Benar, dia adalah kakak perempuanku? Apakah ada yang salah dengan rumor tentang kakakku?”, Kyuhyun merasa sangat penasaran dengan ekpresi berbicara Yi Xiao tentang rumor yang berkaitan dengan sang kakak.

“Ah ada rumoh aneh, mereka bilang dari sebuah sumber jika kakakmu sedang hamil dan laki-laki yang menjadi ayah dari janinnya adalah Park Shi Ho-sshi”, ucap Yi Xiao sengaja dengan nada cukup keras, sehingga membuat beberapa pasang mata pengunjung restoran di samping meja mereka mulai memperhatikan dan berbisik-bisik.

“Yi Xiao-sshi, tolong pelankan suaramu. Berita itu tidak benar. Dari mana kau mendengarnya?”, tanya Kyuhyun dengan emosi yang mulai terusik.

“Dari salah satu reporter Korea kenalanku. Dia pernah menghadiri konser debute Aozora tahun lalu. Saat itu Park Shi Ho juga datang, dan setelah itu mereka juga terlihat bersama di rumah sakit, entah apa yang mereka lakukan. Dan juga terlihat berbicara di sebuah acara pesta di balroom sebuah hotel. Sepertinya itu sebuah acara pertunangan, namun kenalanku tidak menyebutkan itu pertunangan artis atau siapa karena pestanya sangat tertutup dan dia tidak diijinkan bahkan untuk mengintip dia tidak sanggup, karena pesta itu dijaga dengan penjagaan yang sangat ketat. Jika itu tidak benar, bisakah kau ceritakan kebenarannya Kyuhyun-sshi. Kau tahu, reputasi Park Shi Ho akan mempengaruhi reputasiku juga”, kali ini kata-kata Yi Xiao mulai membuat Kyuhyun kesal

“Sepertinya aku tidak perlu untuk menjelaskan kepadamu apa yang sebenarnya”

“Kyuhyun-sshi, tidakkah kau merasa nantinya ini bisa membuat kita saling salah paham?”

“Yi Xiao, mungkin sebenarnya kaulah yang salah paham. Jika hal yang akan kau bicarakan hanyalah tentang kehidupan pribadi kakakku dan rumor yang mengada-ada lebih baik aku pulang”, ucap Kyuhyun kesal sambil berdiri dari tempatnya semula duduk. Tanpa sengaja tubuh Kyuhyun mengenai pinggiran meja dan membuat meja sedikit bergoyang. Sebuah gelas berisi anggur berwarna merah pekat pun jatuh dan sebagian isinya tumpah mengenai taplak meja juga baju Yi Xiao yang berwarna dasar putih gading.

“Kyuhyun-sshi kau ini kenapa? Kau membuat bajuku basah dan ternoda. Aiissh, ini pasti susah dibersihkan!! Apakah ini sopan santunmu saat menjamu tamu?” Yi Xiao berang dengan kejadian yang sebenarnya tidak disengaja.

Kyuhyun berusaha mencoba membantu membersihkan baju Yi Xiao menggunakan serbet makan. Dicondongkannya badanya sedikit lebih dekat dengan Yi Xiao meskipun sebenarnya dia sangat enggan.

“Aah mianhe, jongmal mianhe”, ucap Kyuhyun yang sedikit merasa bersalah. Diraihnya serbet makan di hadapannya dan mencoba membantu Yi Xiao menyeka bajunya yang basah.

Tak jauh dari tempat Kyuhyun berada, Park Sung Chan yang baru saja tiba di ruangan yang sama tempat Kyuhyun berada, berdiri mematung melihat Kyuhyun dan seorang yoeja. Di depan mata Park Sung Chan terlihat adegan yang sangat tidak pernah dia bayangkan. Kyuhyun terlihat membungkuk di depan yoeja itu dan terlihat seperti seolah mereka sedang berciuman. Baek Hyun berdiri di sampingnya dengan pandangan heran ke arah yang sama dengan arah pandangan Pak Sung Chan.

Melihat suasana yang tidak meyenangkan, Baek Hyun menggunakan tubuhnya untuk menutupi pandangan mata Park Sung Chan sesaat. Kemudian diraihnya tangan Park Sung Chan, membawanya pergi kembali ke arah pintu masuk. Park Sung Chan masih terdiam namun butiran bening mulai meluncur dari mata dan membasahi pipinya yang halus. Kepalanya terus tertunduk dalam diam yang menyesakkan hatinya.

“Oppa begitu tegakah dirimu? Tak kusangka sikap dinginmu selama ini karena ini. Karena kau mencintai yoeja lain? Apakah aku begitu bodoh yang percaya bahwa kau akan benar-benar mencintaiku”, pertanyaan-pertanyaan aneh mulai berkecamuk dalam kepala Park Sung Chan.

Park Chan Ri, Ahn Ra Ra dan Donghae yang berpapasan hendak menuju tempat yang sama terlihat heran dengan tingkah keduanya dan terkesan buru-buru segera keluar dari bangunan hotel itu.

“Chakkaman, Baek Hyun mau kau bawa kemana Sung Chan hah?” teriak Chan Ri untuk menghentikan keduanya. Namun mereka hanya dilewati begitu saja. Park Chan Ri terhenti sesaat, dia menyadari hanya ada satu hal yang membuat Park Sung Chan menangis dan tidak mendengarkannya.

“Ounnie, mungkinkah..?”, pertanyaan yang tak terselesaikan dari Ahn Ra Ra membuat Park Chan Ri bergegas menuju ke restoran yang terletak di dalam hotel. Tersadar bahwa mereka sedang berada di Daihan Royal Hotel milik keluarga Cho dan bagian dari Daihan Group yang tak lain adalah milik ayah Park Chan Ri a.k.a Cho Eun Hye dan Cho Kyuhyun. Bertemu dengan Cho Kyuhyun adalah  kemungkinan terdekat alasan mengapa Park Sung Chan bersedih.

Beberapa orang pegawai hotel yang melihat Park Chan Ri membungkukkan badannya memberi hormat. Park Chan Ri berusaha menanyakan pada seorang pegawai di lobi yang memberikan informasi Kyuhyun memang ada di dalam hotel dan sedang makan siang dengan sang artis dari China Yi Xiao di restoran hotel.

“Kyuhyun-chagiya, kemarilah sebentar”, bisik Chan Ri pada Kyuhyun ketika melihat sang adik di sudut restoran itu.

“Noona, apa yang kau lakukan di sini”, pekik Kyuhyun sedikit terkejut melihat sang kakak yang tiba-tiba muncul.

“Bukankah anda adalah Aozora, komposer terkenal  dan kakak dari Cho Kyuhyun? Dan anda benar-benar sedang mengandung ternyata?”

Seruan Yi Xiao membuat beberapa pengunjung restoran melihat ke arah mereka dan mulai berbisik-bisik lagi. Park Chan Ri tersenyum ramah pada Yi Xiao dan menarik lengan Kyuhyun menjauh dari meja makan.

“Apa yang kau lakukan di sini bersama artis itu?”, bisik Chan Ri pada sang adik yang masih bingung melihat kedatangan kakaknya.

“Aku kan sudah bilang ada jadwal bertemu produser, tapi produser tidak datang. Waeyo?”, Kyuhyun mengedarkan pandangannya ke sekitar namun yang dilihatnya hanya Donghae dan Ahn Ra Ra. Sosok yang diarinya tidak tampak sama sekali.

“Kemana dia? Apakah tidak jadi kejutannya?” tanya Kyuhyun heran.

“Aissshhh anak ini benar-benar bodoh. Sudah cepat sana pergilah, jangan bahas kejutannya lagi kau saja yang menyelesaikannya. Karena kau sudah mengacaukan semuanya. Dia mungkin masih ada di luar bersama Baek Hyun. Dia pasti melihatmu bersamanya. Kau ini benar-benar,...Cho Kyuhyun. Aku sudah bilang kami pasti ke sini mengecek tempat sekaligus makan siang. Seharusnya kau tidak ke sini hari ini kan?” Park Chan Ri yang terlihat berang masih berusaha menjaga suaranya di depat Kyuhyun, dan dia tentu saja tidak ingin membuat suasana restoran menjadi kacau.

“Jadi tadi dia ...” bagaikan sebongkah besar batu menghantam kepalanya kini. Tanpa dikomando kakinya melangkah pergi menjauhi ruangan itu menuju ke luar hotel. Meninggalkan semua orang di sana termasuk Yi Xiao yang kini hanya bisa memandang punggung Kyuhyun menjauh.

“Nona Yi Xiao, saya atas nama adik saya meminta maaf atas ketidak nyamanan ini, ada masalah mendadak yang muncul sehingga pembicaraan kalian terganggu. Silahkan menginap di hotel kami dan menikmati semua layanan dengan cuma-cuma.” Ucap Chan Ri dengan sopan. Sedetik kemudian munculah salah satu manajer hotel dan menerima instruksi dari Park Chan Ri.

“Tunggu, nona Aozora, bolehkan aku bertanya sesuatu?” desis Yi Xiao saat Park Chan Ri yang baru saja akan meninggalkannya.

“Nde, silahkan saja.”

“Apakah anda sedang mengadung? Sepertinya penampilan nona sedikit berbeda. Dan apakah itu adalah anak Park Shi Ho?” Yi Xiao tanpa malu-malu bertanya tentang hal-hal yang sangat membuatnya penasaran sebelumnya. Ketika pertanyaannya tak dijawab dengan memuaskan, menurutnya inilah saat yang tepat dia bisa menanyakan langsung pada sumber utama berita.

“Ah... nona Yi Xiao, ada sudah bisa melihat bukan, perut saya sudah sangat terlihat. Saya tidak menyangka nona secantik dan secerdas ada lebih suka mengkonsumsi gosip-gosip murahan dari wartawan yang tidak jelas. Tentu saja Park Shi Ho-sshi tidak mungkin menjadi ayah dari bayi ini. Karena dia sebentar lagi akan menjadi bagian dari keluarga besar kami.” Dengan sangat tenang dan berwibawa Park Chan Ri menjawab pertanyaan Yi Xiao.

“Maksudmu?” Yi Xiao masih sangat penasaran.

“Park Shi Ho-sshi akan menjadi kakak ipar Kyunie kami. Itu artinya tidak mungkin aku bertindak bodoh dan membuat skandal denganya bukan. Dan nona Yi Xiao, ayah dari anak dalam kandungan saya adalah urusan saya. Tapi anda tak perlu khawatir, siapa pun dia, dia bukan orang sembarangan.” Jelas Park Chan Ri meneruskan.

“Apa kau bilang? Itu artinya Kyuhyun akan menikah dengan adik Park Shi Ho?” Yi Xiao terlihat sangat kesal.

“Nde, guere. Apakah itu menjadi masalah bagi anda?”

“Bukankah Kyuhyun tidak memiliki kekasih?”

“Nona Yi Xiao, jika anda seorang selebriti seharusnya anda mengerti hal-hal seperti ini tidak pantas di bicarakan dan dibuka di muka publik bukan?”

“Lalu ayah dari anakmu, apakah dia juga dari kalangan selebriti Korea atau pengusaha terkenal?”

“Nona Yi Xiao...pertanyaan anda sungguh tidak sopan.” Park Chan Ri mulai kehilangan kesabaran, namun tetap berusaha meladeni pertanyaan lawan biaranya dengan tenang.

“Tapi anda tidak perlu khawatir, karena itu bukan hal yang harus menjadi pemikiran anda apalagi tanggung jawab anda. Jadi, selamat siang. Saya harus segera kembali.” Park Chan Ri dengan cepat mengapit lengan Ahn Ra Ra dan mengajak serta Donghae meninggalkan ruangan itu.

“Noona, kau sangat keren”, bisik Donghae dan diikuti dengan acungan dua ibu jarinya. Atas aksinya Donghae mendapat hadian jitakan di kepalanya oleh tak lain tak bukan sang kekasih Ahn Ra Ra dengan alasan Donghae terlalu berlebihan dan terlalu manis (?).


*****

Baek Hyun masih menarik pergelangan tangan Park Sung Chan sampai di samping pintu mobilnya ketika sebuah tangan yang kuat merenggut pergelangan tangan kecil itu darinya.

“Gumawo Baek Hyun-ah, tapi dia milikku sekarang. Aku akan mengurus masalah kami sendiri,” suara seorang namja mengejutkan Baek Hyun yang kemudian hanya bisa berdiri mematung menyaksikan adegan itu dengan menyisakan perasaan aneh dalam hatinya.

“Sunbae, apakah kau sengaja menyakitinya?” suara lantang Baek Hyun menghentikan langkah Kyuhyun sesaat dan membuatnya berbalik.

“Hyun-ah, aku tidak mungkin sengaja menyakiti seorang wanita yang sangat aku cintai. Dan kau tahu itu dengan pasti” Kyuhyun mengatakan setiap kata dengan tegas dengan pandangan yang dalam ke arah Baek Hyun.

“Lepaskan tangaku”, geram Park Sung Chan ketika menyadari siapa yang merebutnya dari Baek Hyun. Matanya yang basah dan masih terlihat sisa air mata tak membuat Kyuhyun bergeming.

“Aku tak akan pernah melepaskan tanganku lagi darimu. Dan kau, tidak akan pernah lagi bisa direbut dariku, kau hanya milikku” suara Kyuhyun yang dalam dan terdengar sungguh-sunggu membuat Park Sung Chan terdiam dan menurut saja ketika Kyuhyun menyuruhnya masuk ke dalam mobilnya.

Kyuhyun membawa Park Sung Chan ke sebuah tempat. Sebuah padang rumput luas dengan pemandangan yang sangat indah dan sebuah pohon Sakura besar berada di tengahnya dengan dikelilingi bunga-bunga yang terlindah sangat hidup.

“Kyuhyun-sshi...”, bisik Park Sung Chan perlahan.

“Bisakah sekali saja di depanku kau panggil aku oppa?”, pinta Kyuhyun lembut.

Park Sung Chan terdiam dan tampak sedikir berfikir dengan ragu sebelum akhirnya mulutnya terbuka.

“Oppa, apa yang akan kau lakukan di sini?”

“Kemarilah”, Kyuhyun mengajak Park Sung Chan menuju bawah pohon Sakuran dan duduk di sana. Kyuhyun menunjukkan sesuatu yang terukir sangat jelas di batang pohon itu. Ukiran yang bertuliskan“Noonaku musisi hebat. Fighting!!” dan sebuah ukiran tulisan lain “Uri Kyuhyun penyanyi tampan”(?).

“Ini...mungkinkah ini tempat yang sering diceritakan Donna ajjuma?”

“Nde, benar. Ini adalah tempat penuh kenangan antara aku dan noona. Disinilah semua mimpi-mimpiku berawal dan segala perjuangan kami hingga sekarang. Kau kan tahu noonalah orang yang paling berpengaruh dalam hidupku selain orang tuaku tentu saja. Sejak oemma kehilangan kesadarannya noonalah yang selalu menjagaku dan menjadi sosok ibu untukku. Dia banyak berkorban demi impianku, dan kau tahu apa yang menjadi pilihannya selalu tepat bagiku dan juga membuatku nyaman.”

“Oppa apa maksudmu?”

“Kaulah yang kumaksud”

“Aku? Kenapa? Apa hubungannya dengan ounnie?”

“Karena ounnie aku bisa bertemu denganmu dan bisa bersamamu. Aku bukanlah orang yang terlalu percaya takdir sebelumnya, tapi sejak noona kembali dari pengasingan yang dilakukan appa dan pemberontakannya membuat jalan kita terbuka.”

“Bukankah oppa mencintai Ra Ra ounnie sebelumnya?”

“Iya, kuakui itu benar, tapi itu sudah berlalu. Toh Ra Ra noona juga bukan cinta pertamaku, dan dia sudah bahagia bersama Donghae hyung?”

“Benarkah oppa? Tapi kau tadi mencium..... gadis yang bersamamu di hotel”

“Mwo?? Sung Chan-ah, jadi itukah yang tadi kau lihat dan membuatmu lari bersama Baek Hyun? Aku sangat heran kenapa kau bisa bersama Baek Hyun dan bertemu dengannya hari ini?”

“Itu karena...?” jawaban tak terselesaikan dari mulut Park Sung Chan justru membuat Kyuhyun tersenyum.

“Na arrayo. Dia adalah cinta pertamamu bukan? Mungkin noona yang menyuruhnya datang”

“Oppa....dari mana oppa tahu?”

“Aku dan Baek Hyun cukup dekat. Baek Hyun pernah bererita tentangmu, tapi saat itu aku tidak tahu dan belum mengenalmu”

“Oppa kau jahat sekali, kau tahu aku tadi datang ke hotel tapi kau malah mencium yoeja itu dan kau tahu Baek Hyun menyukaiku kenapa kau mau berpacaran denganku?”

Tanpa disadari bibir manis Kyuhyun sudah melekat di bibir Park Sung Chan yang baru saja menutup setelah selesai berbicara. Park Sung Chan terdiam dan tanpa perlawanan menerima ciuman mendadak itu dengan mata melebar dan hati berdebar.

“Jangan pernah menangis untukku lagi, arra? Apakah kau melihatku mencium yoeja seperti itu tadi?”

“Euhmm...aku melihat kalian saling membungkuk dan begitu dekat di bagian kepala, terlihat seperti berciuman” sahut Sung Chan sambil menyeka sisa air matanya.

“Terlihat seperti berciuman, bukan berarti benar-benar berciuman kan?”

“Euhmm..itu eh”

“Gadis manja, tidak berubah selalu berfikir dengan hati” Kyuhyun mengusap pipi Park Sung Chan lembut.

“Lalu apa yang sebenarnya tadi? Oppaaaa semua pertanyaanku belum kau jawaab!!”, omel Park Sung Chan semakin tidak sabar.

“Aku tidak menciumnya, dan tidak akan pernah mencium yoeja lain setelah aku gunakan bibir ini hanya untuk menciummu. Dan soal Baek Hyun, itu bukan kesalahanku, seperti sekarang, aku sedang menggunakan kesempatanku untuk mendapatkanmu. Jika Baek Hyun tidak bisa, itu takdirnya. Tapi aku harus bisa karena aku ingin kau menjadi takdirku.”

Kalimat panjang Kyuhyun membuat hati Park Sung Chan bergetar hebat. Jantungnya berdetak sangat cepat dan tubuhnya seakan tidak menapak di bumi.

“Gwenchana?” Kyuhyun tampak khawatir.

“Anni, gwenchan oppa. Tapi aku...”

“Arra...bicara denganmu memang harus mendetail jadi kau baru memahaminya. Apakah kau sudah merasakannya sekarang?”

“Merasakan apa oppa?”

“Perasaanku yang sebenarnya? Perasaanku pada Ra Ra noona sudah benar-benar berakhir sejak lama. Dan perasaanku padamu adalah yang sesungguhnya. Kau ingat kita pernah berjanji untuk mencoba, dan hatiku sudah menetapkan pilihan.”

“Oppa apakah kau saat ini sedang mela....”

“Iya yoeja babo, aku sedang melamarmu, ige....” Kyuhyun mengeluarkan sebuah kotak beludru yang sedari tadi disimpannya di saku blazernya. Dibukanya kotak itu dan diperlihatkannya sebuah cincin indah berkilau dari dalam kotak itu kepada Park Sung Chan.

“Oppa.. apakah ini artinya ..., ah bukan aku pasti bermimpi” Park Sung Chan menggelengkan kepalanya beberapa kali dan mencubit pipinya sendiri yang terasa sakit.

“Kau tidak bermimpi, aku sungguh-sungguh ada di sini. Kelak aku ingin membagi semua cerita hidupku denganmu, cerita bahagia, cerita sedih, cerita cinta dan cerita kita di setiap sisa waktuku. Maukah kau melakukannya bersamaku?”

Ada sedikit waktu jeda sebelum Sung Chan menjawab lamaran Kyuhyun. Sung Chan terlihat sedikit bimbang sebelum akhirnya jawaban itu keluar dari bibirnya yang mungil.

“Oppa....aku... aku mau”

“Jinja?? Gumawo, Sung Chan-ah” Kyuhyun memakaikan cincin itu di jari manis Park Sung Chan dengan lembut.

“Seharusnya aku yang berterima kasih karena oppa mau mencintaiku. Aku kan tidak cantik dan tidak seperti gadis di hotel tadi”

“Aigooooo, masih saja membahas itu setelah menerima lamaranku”

“Siapa yang menyuruhmu membuat adegan itu tampak nyata?”

“Itu hanya fikiran burukmu saja. Lalu bagaimana denganmu kenapa bisa bertemu Baek Hyun huh? Dengan bergandengan tangan segala?”

“Baek Hyun yang menemukanku saat tersesat atas perimintaan ounnie, ah tunggu dulu, oppa kau cemburu ya? Iya kan?”

“Cemburu..ahahaha, cemburu tidak ada dalam kamusku.”

“Ayolah oppa mengaku saja. Aissh jangan malu-malu.. Lalu jika bukan Ra Ra ounnie sebenarnya siapa cinta pertama oppa? Aku sangat penasaran”

“Jangan pingsan mendengarnya”

“Tidak mungkin, toh itu sudah berlalu kan”

“Cinta pertamaku tidak akan pernah pudar, kau tahu? Dan kau harus berbagi cinta dengannya seumur hidupmu”

“Mwoooo? Oppa kau...aiiisssshhh pali katakan padaku!!”

“Noonaku, kau puasssss?”

“Mworagoooooooooooooo?? Mana ada seperti itu?”

“Tentu saja ada, sejak kecil noona adalah segalanya bagiku. Jika Tuhan mengijinkan pernikahan antara saudara kandung, mungkin aku sudah memilih noona” Kyuhyun mengucapkan kalimatnya sambil tersenyum dan melenggang pergi meninggalkan Park Sung Chan yang masih tak bisa menutup mulutnya yang mengaga lebar.

*****


“Cinta membuatku belajar, ketika dia belum datang maka aku membuatnya datang padaku. Seperti yang pernah ku katakan padamu dulu, saat perasaan itu datang kita telah belajar banyak hal tentang cinta itu sendiri dan kinilah saatnya aku siap untuk menerima kedatangannya ketika perasaan itu mengisi relung hatiku. Neottemune, ya..semua karenamu, Sung Chan-ah saranghae”, Kyuhyun meraih pinggul Park Sung Chan dan menariknya mendekat dengan cepat. Disentuhnya pipi gadis dihadapannya yang kini telah menjadi istrinya dengan lembut, menyapukan ibu jari di permukaan kulit Park Sung Chan yang halus. Jari Kyuhyun menyusuri lekuk rahang wajah gadisnya, dan menyentuh bibir mungil yang memerah. Dengan sangat lembut dikecupnya sepasang bibir itu perlahan. Park Sung Chan berusaha berjinjit untuk mengimbangi tinggi badan namja yang telah menjadi pemilik penuh hatinya kini. Tak ada keraguan lagi, tak ada sisa cinta yang lain.

“Yaaakh...yakhhh...mau sampai kapan kalian mengacuhkan kami!!!”, teriak suara cempreng Donghae dari arah balik punggung Kyuhyun. Di sini aku dan Ra Ra juga merayakan pertunangan kami, mengapa hanya kalian saja yang menikmatinya. Cih..pepatah seolah dunia milik berdua ternyata memang ada”, kekeh Donghae berusaha menggoda pasangan baru di depannya.

“Beruntung sekali Park Sung Chan menjadi istri Kyunie, meskipun kuakui dia sangat evil tapi dia begitu manis pada istrinya. Tidak seperti seseorang yang baru saja melamarku tapi berkata baru akan menikahiku setelah Jung Soo oppa pulang”, desis Ra Ra tak jelas berdiri di sebelah Donghae.

“Yakhh...yakh....kau ini. Aku hanya akan menikah jika hyung sudah pulang, kau kan sudah janji akan menunggu. Dan kau kan tahu hyung adalah pengganti ayah bagiku. Baiklah, karena kau telah meremehkan namjamu aku akan menghukummu. Bersiaplah calon nyonya ikan!”, wajah Donghae terlihat sangat menggoda ketika mengucapkan semua ancamannya pada Ra Ra. Tanpa diduga, Donghae langsung menggendong Ra Ra dan membawanaya pergi menuju keluar dari ruang resepsi yang kontan membuat tamu undangan private party itu tertawa riuh.

“Yaaaakhhh ikaaaaan asin apa yang kau lakukan, kau pikir kita mau bulan madu haaaaaaaaaaaah!!!!” Ra Ra berteriak kencang sambil memaksa turun. Belum samapi Donghae dan Ra Ra sampai di pintu keluar, kehebohan lainnya kemudian muncul tanpa ada satu pun yang menduganya.

“Aarrkkhhh...perutku!!”, Teriakan Park Chan Ri yang terlihat sambil memegangi perut buncitnya, membuat semua orang khawathir dan beberpa mendekat termasuk pasangan Donghae dan Ra Ra yang mengurungkan niatan mereka untuk kabur dari pesta.

“Noona, gwenchana?!!”, teriak Khuhyun yang tampak paling khawatir diatara semua hadirin yang ada.

“Ounnie, mungkinkah sekarang saatnya?”, pertanyaan Ra Ra membuat Park Chan Ri melotot padanya.

“Yakhhh pali, sepertinya bayiku sudah tidak sabar ingin keluar. Sepertinya aku akan melahirkan”, ucapnya lantang.

“Seseorang siapkan mobil, cepat!!”, teriak Tuan Cho Daihan khawathir melihat putrinya yang kini terduduk lemas di lantai.

Beberapa orang pengawal Tuan Cho Daihan segera bergegas melakukan apa yang diperintahkan bos mereka.

“Sepertinya hari ini kau akan menjadi seorang paman, chagi-ya”, bisik Park Sung Chan sambil menyenggol lengan Kyuhyun dengan sikunya dan tersenyum bahagia.

*****

Epilog

Bukankah cinta itu membawa kebahagian bagi siapa saja yang bisa menerimanya dengan penuh syukur? Dan cinta akan selalu datang pada hati yang terbuka untuk menerimanya. Ketika sakit karena cinta membuatmu seolah tak bisa bertahan, ingatlah satu hal, bahwa kebahagian cinta sepadan dengan sakit yang pernah kau terima.

“Love sometimes in a rush, sometimes flowing away, sometimes hurt, but it is sweet anyway. So never give up on love you have, coz’ someday love will find it’s own way”

END

*****

Otthe readers? Selesai sudah semua cerita Remember Then dan sequelnya. Remember Then, I love You That’s All I Know (Hae-Ra Couple) dan Someday Love (Kyu-Chan Couple) sudah selesai. Semoga rangkaian FF ini bisa menghibur dan bisa diterima di hati semua readers yang pernah membacanya.Di tulisan selanjutnya doakan semoga bisa lebih baik lagi. See you on the other story...  ^^ *bow bareng Leeteuk oppa.

2 comments:

  1. wuaaaaaa aku baru baca dan aku baru tahu kau mengupdate blog designmyuu ounni chaaaaan


    love it love it love ittt!!!!!! next story pleaseee pleaseee jebaaaaall

    ReplyDelete
  2. wkwkwkwkwk.. aku lagi ngerjain my Beautiful Stalker, semalem dapet lumayan, hope it will finish soon ^^

    Kyaaa, mana lanjutannya itu FFmu >,<

    ReplyDelete