Author : Aozora Tomomi
PG : 15
Length : Series
Genre : Romance, Friendship, Comedy
Main Cast :
Park Chan Ri a.k.a Cho Eun Hye a.k.a Aozora as herself
Park Jung Soo (LeeTeuk)
Evilhae a.k.a Ahn Ra Ra as herself
Lee Donghae (Donghae)
Cho Kyuhyun (Kyuhyun)
Sub Cast:
Park Sung Chan as herself
Lee Donghwa
Kang So Ra
Guess Star: Park Shi Ho
Theme song for this story :
1. TRAX ~ Blind
2. Tokyo Jihen ~ Rakujitsu
3. Kyuhyun SJ ~ The Way To Break Up
4. Super Junior ~ Sorry Sorry Answer
5. K.Will ~ Can't Open Up My Lips
Mianhe..jongmal mianhe buar readers yang mungkin nunggu lama untuk lanjutannya FF abal2 satu ini. Karena kesibukan author yang tidak menentu terkadang bisa cepat tapi juga bisa lama. Tapi tetep author usahakan untuk menyelesaikannya. Kamsha hamnida buat yang masih mau baca FF aneh ini. ^^ cekidot..
Remember then….
After all we’ve done,
Over the rainbow,
Rise hands up to the sunshine,
Standing under the pouring rain,
We were together…
Please remember me then
After all of the pains,
Over the miseries,
Break down the only heart,
Above the hatred,
We were separated…
Please remember me then
After all happiness,
Over the cheerfulness,
Build the selfishness,
Beyond all minds could reach,
We had done…
I’ll remember you then
~ by : Park Chan Ri
~ Author POV
Mobil sedan hitam milik Kyuhyun yang diisi oleh lima orang yaitu Leeteuk, Kyuhyun, Park Sung Chan, ajjuma Donna Puspa dan sopir itu melaju di antara kendaraan lain yang berada di jalan raya menembus kota Seoul. Tanpa sepengetahuan seluruh penumpangnya mobil itu diikuti oleh sebuah mobil sedan hitam lainnya yang melaju tak jauh dari mobil milik Kyuhyun.
Setibanya di taman hiburan sang pengemudi mobil sedan yang mengikuti mobil Kyuhyun pun keluar dari mobilnya dan menghampiri mereka.
Tampak wajah Leeteuk berubah menjadi sedikit khawatir melihat sesosok namja tampan dengan baju casual rapi menghampiri mereka.
“Annyeong haseo ajjuma.” Sapa namja itu dengan sopan dan membungkukkan badannya. Senyumnya mengembang saat melihat gadis mungil yang berdiri berjejer di samping ajjuma Donna Puspa.
“Oppa, kenapa kau ikut kemari?” desis Park Sung Chan yang melihat oppa kandungnya Park Shi Ho.
“Maafkan saya ajjuma jika saya mengganggu acara kalian. Tapi bolehkah saya ikut bergabung?” tanya Park Shi Ho dengan bahasa formal.
“Tentu saja Shi Ho-sshi dengan senang hati. Akan lebih menyenangkan jika kita bergi beramai-ramai ke taman hiburan. Benarkan Leeteuk-sshi?” ajjuma melirik ke arah Leeteuk yang sedikit enggan menggiyakan ucapan ajjuma.
Kyuhyun mengembangkan senyum evilnya saat melihat suasana yang agak canggung antara Leeteuk dan Park Shi Ho.
“Semoga beruntung hyung” bisik Kyuhyun kemudian saat berjalan melewati Leeteuk sambil menepuk pundak hyungnya pelan.
“Yakh Kyunie, apa maksudmu itu” lirik Leeteuk sewot ke arah Kyuhyun yang tersenyum evil.
Saat di loket pembelian tiket masuk, terlihat Leeteuk dan Park Shi Ho bersenggolan berusaha saling mendahului untuk membelikan tiket masuk. Melihat adegan tersebut ajjuma dan Park Sung Chan hanya tersenyum simpul. Sedangkan Kyuhyun hampir tertawa terbahak-bahak. Baru kali ini Kyuhyun menyaksikan hyungnya terlihat panik saat memiliki saingan dalam memperebutkan hati seorang yoeja terlebih di hadapan oemma kandung Park Chan Ri. Dan baru kali ini juga hyungnya itu tidak memperhitungkan pengeluarannya memaksakan diri untuk membelikan semua tiket masuk ke taman hiburan.
“Lihatlah ini sangat menarik bukan?” bisik ajjuma kepada Kyuhyun sembari mengenggol Kyuhyun dengan sikunya. Kyuhyun mengangguk pelan tanda dia setuju dengan ajjuma masih terkikik geli.
*****
~ Park Chan Ri POV
“Kau yakin kau tidak ingin cepat menikah dengannya?” Donghwa mengajukan pertanyaan yang mebuatku tersedak saat menyesap cappuccino hangatku.
“Mworago? Menikah? Aku belum berfikir ke arah sana sama sekali.” Jawabku gugup.
“Yaaaaa, Chan Ri-ah kau ini. Sebenarnya apa yang kau pikirkan? Seharusnya kau segera menikah dengan Leeteuk-sshi. Biasanya seorang gadis yang sudah pernah melakukan “nya” selalu berfikir untuk meminta pertanggungjawaban namjanya. Kau malah santai sekali, bukankah umurmu itu juga sudah sangat cukup. Apa lagi yang kau tunggu.” Donghwa membalasku dengan sengit.
“Bukan seperti itu. Pernikahan tidak semudah yang kau bayangkan. Aku memang mencintai Leeteuk-sshi tapi untuk menikah itu bukan sesuatu yang bisa diputuskan dalam waktu yang singkat. Banyak hal yang harus kufikirkan untuk menjadi pertimbangan. Karier Leeteuk-sshi juga sedang ada di puncak. Aku tidak ingin membebaninya dengan urusan pernikahan.”
“Apakah kau tidak berfikir juga kalau Leeteuk-sshi harus menjalankan wajib militernya dan meinggalkanmu selama 2 tahun? Seharusnya paling tidak kalian bertunangan dulu kan?”
“Tunggu dulu, kau bilang wajib militer?” benar aku lupa hal ini. Umur Leeteuk-sshi sudah hampir memasuki batas umur untuk menjalankan wajib militernya. Itu artinya kami akan berpisah.
“Hei…kenapa malah melamun begitu. Aku yakin kau pasti tidak memikirkannya juga kan?” perkatan Donghwa membuyarkan lamunan sesaatku.
“Kau benar, itu tidak terpikirkan olehku sama sekali” ucapku lirih karena kecewa dengan kenyataan yang ada.
Kuacak-acak rambutku sendiri karena terlalu frustasi. Baru juga sehari aku dan Leeteuk-sshi bersama tapi sudah ada masalah muncul. Belum lagi masalah appa, kufikir dia pasti sedang merencanakan sesuatu. Suasana terlalu tenang dan itu sangat mencurigakan. Kepalaku serasa mau pecah memikirkan itu semua.
“Kau masih ingin mencari oemma kandungmu?” Donghwa kembali menanyakan pertanyaan yang selalu kusembunyikan dari siapa pun, bahkan termasuk dari Ra Ra dan Kyuhyun.
“Hmmm..kurasa aku harus menemukan ibuku. Masih ada tanda tanya besar yang selama ini belum sempat diceritakan oemma Kyuhyun sebelum oemma jatuh sakit.” Jawabku serius.
“Apa pertanyaan terbesarmu itu?”
“Aku hanya ingin tahu kenapa oemma meninggalkanku hidup bersama appa?” akhirnya kuungkapkan apa yang selama ini kusimpan dari semua orang. “Bagaimanapun juga aku putrinya. Mengapa oemma tega meninggalkanku, meskipun aku merasa sangat bersyukur karena oemma Kyuhyun menyayangiku seperti anak kandungnya dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Kau tahu Donghwa aku merasa sangat kesepian saat di Jepang. Untungnya aku punya Ra Ra yang sangat memperdulikan dan memperhatikanku. Aku juga punya kau yang selalu mau mendengarkan keluh kesahku. Tapi aku sangat tidak suka jika menyusahka kalian terus.”
“Kau ini bicara apa sih sebenarnya?” wajah Donghwa berubah menjadi sedikit curiga.
“Gara-gara terlalu lama bergaul denganku, bukankah kau tidak pernah punya yoejacingu huh?” Donghwa pasti terkejut dan jantungan mendengar pertanyaanku.
“Hahahahaha…kau ini sangat naïf Chan Ri-ah. Selama ini sebenarnya aku bukannya tidak pernah punya yoejachingu.” Jawaban Donghwa membuatku kaget dan penasaran.
“Maksudmu?”
“Kau tau Shin Jung Ah dulu waktu di SMP kelas 2-3? Dia itu mantan yoeja chinguku. Terus Park Hyo Rim anak kelas 3-3 di SMA, dia juga mantan yoeja chinguku. Aah masih ada lagi, Yoon Min Ran dia adalah mantan yoejachinguku saat kuliah. Kau mengenal mereka semua kan?” jawaban Donghwa membuat mulutku menganga tak percaya. Jadi selama ini dia pacaran tanpa memberitahuku? Hebat sekali, aku merasa dikhianati oleh sahabatku sendiri.
“Yaaakhh, jadi kau menyembunyikan semua dariku hah?” teriakku jengkel padanya.
“Heheheh.. mianhe Chan Ri-ah, aku tidak bermaksud menyembunyikannya darimu. Tapi aku hanya berpacaran dengan mereka rata-rata paling lama 3-6 bulan saja” sepertinya aku tahu sekarang jika bakat flamboyan Donghae menurun dari Donghwa.
“Dasar kau ini, tapi setidaknya kau harus memberitahuku kan” ucapku masih kesal.
“Tidak apa-apa kan, kalau sekarang aku sedang tidak ada yoejachingu. Bagaimana kalau kau saja jadi yoejachinguku?”
“Uhukkk…prrooootttt” untuk kedua kalinya aku terbatuk saat menyesap minumanku dan tanpa sengaja menyemprotkannya ke muka dan baju Donghwa.
“Heii…NONA PARK CHAN RI kau membuat baju baruku basah dan kotor. Wajahku yang tampan juga jadi ternoda!!!”
“Hahahaha…mianhe. Kau ini makanya bercanda jangan keterlaluan.” Donghwa melotot dan berteriak padaku kemudian ikut tertawa bersamaku. Tapi suara tawanya terhenti saat seseorang mengetuk pintu ruang kerjaku.
“Direktur Lee, ada tamu yang datang ingin menemui anda” ucap seorang yoeja yang adalah sekretaris kerjaku di kantor MR Entertainment kepada Donghwa.
“Nugu ya?”
“Seorang yoeja. Dia tidak menyebutkan namanya tapi saya rasa pernah melihat dalam drama televisi.”
“Oh baiklah aku akan segera menemuinya. Tolong persilahkan dia ke ruanganku, aku akan mengganti pakaianku dulu.” Ucap Donghwa masih melotot padaku dan berlalu keluar ruanganku. Aku hanya terkekeh geli melihat tingkahnya.
Kuputar kursi kerjaku menghadap jendela kaca di balik ruang kerjaku selepas Donghwa pergi. Hanya ada pemandangan jalan raya dan orang yang berlalu lalang di bawah sana. Masih sambil memegang cangkir cappucinoku aku hanya berusaha mengenyahkan gambaran-gambaran masalah yang sudah banyak mengganguku akhir-akhir ini juga tentang kejadian semalam yang akhirnya kuingat dengan jelas. Perasaanku, betapa aku menginginkan Leeteuk-sshi dan betapa aku sangat mencintainya.
Tiba-tiba perhatianku teralihkan dengan pernyataan sekretarisku tadi. Tunggu dulu… siapa yang menemui Donghwa tadi. Akrtis drama televisi? Entah mengapa rasanya ini membuatku penasaran. Aku tidak berniat mencampuri urusan Donghwa tapi aku tidak pernah tahu Donghwa punya ursan penting dengan aktris drama. Jika itu urusan pekerjaan penting Donghwa pasti memberitahuku. Apakah yoeja itu yoejacingu Donghwa yang disembunyikannya lagi? Senyum evil pun mengembang di bibirku. Kupuskan untuk mengeceknya sebentar, atau lebih tepatnya mematamatainya.
Kulangkahkan kakiku menuju ruang kerja Donghwa dan berusaha mendengarkan suara-suara dari balik pintu yang tertutup rapat. Tak terdengar apa-apa dari dalam sana. Beberapa orang yang kebetulan melewati tempatku berdiri sambil menguping menatap dengan heran.
“Presdir Cho, apa yang sedang anda lakukan di sini?” Tanya sekretarisku saat lewat di depan pintu ruangan kerja Donghwa.
“Ah Yo Jin-sshi, siapa yang datang menemui Donghwa sebenarnya?” tanyaku sedikit berbisik karena khawatir Donghwa akan mendengar pertanyaan penasaranku.
“Oh saya baru ingat dia presdir, namanya Kang So Ra. Dia aktris pendatang baru di serial drama televisi. Sepertinya sedang populer dan banyak diperbincangkan.” Jawab sekretarisku dengan pandangan yang masih heran padaku.
“Mwo?? Kang So Ra katamu?” jadi Donghwa mengenal Kang So Ra? Lalu apa yang dilakukan Donghwa dengan Kang So Ra sebenarnya di dalam. Sesaat sebelum kulangkahkan kakiku untuk masuk ke ruangan Donghwa, tiba-tiba saja pintu besar dari kayu ek itu terbuka dengan cepat. Terlihat seorang yoeja yang benar adalah Kang So Ra keluar tergesa-gesa tampak kesal dan terkejut saat melihatku mematung di depan pintu. Donghwa terlihat mengejar So Ra hanya sampai di depan pintu dan berhenti saat melihatku berada di sana, di tengah situasi yang sepertinya sedikit canggung. Kulihat raut wajah Donghwa kecewa terhadap sesuatu. Untuk pertama kalinya lagi semenjak appa Donghwa dan Donghae meninggal, dia terlihat sangat sedih dan terluka.
“Donghwa-ah gwenchana? Apa yang terjadi” ucapku sedikit terbata, aku takut akan lebih mengusik kegalauan hatinya yang tampak jelas di wajah tampannya.
Tanpa membalas pertanyaanku Donghwa berbalik kembali ke ruangan kerjanya. Kuikuti langkahnya dan meminta sekretaris Kang Yo Jin untuk membawakan minuman dingin ke ruangan Donghwa.
Donghwa hanya menghempaskan tubuhnya ke sofa di ruangan itu. Kubiarkan dia menerawang ke dalam fikirannya sejenak sebelum akhirnya dia mengeluarkan suara dari mulutnya yang tergetar.
“Chan Ri-ah, pernahkah kau merasa sangat sia-sia saat ditinggalkan seseorang yang benar-benar kau cintai?” pertanyaan itu sedikit mengiris hatiku dan mengingatkanku kepada Hyun Sang Hee, sesosok namja yang sudah meninggalkanku demi wanita lain.
“Bukankah kau tahu tentang Hyun Sang Hee? Memangnya kau baru ditinggalkan? Maksudmu dia, ah bukan So Ra-sshi adalah kekasihmu?” semua pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutku tanpa terkontrol.
“Mianhe Chan Ri-ah, selama ini aku banyak menyimpan kehidupan pribadiku darimu. Aku bukan mau menyembunyikannya, tapi kupikir ini bukan hal yang sangat penting dan agar tidak menambah beban permasalahanmu jika aku harus selalu mengadu padamu ketika aku dan wanitaku bermasalah. Sama sepertimu yang menyimpan banyak hal, aku tidak ingin banyak berita miring. Aku menyembunyikan ini karena dia seorang aktris baru yang sedang meniti karirnya di dunia hiburan. Aku ingin melindunginya, tapi dia baru saja meninggalkanku demi laki-laki lain.”
“Jadi benar dia adalah yoejachingumu? Aku bisa mengerti. Demi siapa sebenarnya dia melepaskan namja sebaik dirimu?” aku berusaha bertanya namun kemungkinan jawaban mengarah pada seseorang yang sangat kukenal membuat dadaku sesak. Aku berniat menenangkan Donghwa tapi yang terjadi sepertinya pertanyaanku malah semakin mebuatnya berfikir lebih jauh tentang seseorang yang mengalahkannya dalam hati Kang So Ra. Sesaat aku teringat adegan Leeteuk-sshi yang hampir berciuman di jalan dengan Kang So Ra. Tidak mungkin itu latihan akting kan, jadi apa maksud sebenarnya dari semua kejadian ini.
“Kau tahu Chan Ri-ah, namja itu bahkan belum menjadi namjachingunya. Namja itu juga sudah punya kekasih. Jika kau tahu siapa dia masihkah kau memaafkanku? Dia hanya berangan-angan saja, itu justru membuatku sangat sedih, karena dia akan terluka. Kupikir itu hanya tuntutan skenario, ternyata semua berkembang tak terduga. Belum sempat aku menjelaskan padanya, dia tidak mau mendengarnya. So Ra mungkin berfikir aku akan memberinya alasan untuk memintanya tidak meninggalkan aku.”
“Lalu siapa namja yang dia maksud dan membuatnya memutuskan untuk meninggalkanmu?” pertanyaanku membuat Donghwa mendongak dari posisi tubuh dan kepala yang lunglai tadi dan berganti menatapku tajam. Jantungku berdetak sangat cepat, berharap bukan nama itu yang keluar dari mulut Donghwa.
“Leeteuk-sshi. Leeteuk-sshimu, dialah pilihan So Ra. Dan dia tidak tahu jika Leeteuk-sshi memilihmu” mendadak lututku seperti kehilangan tempurung dan tulang-tulangnya. Tubuhku merosot di atas sofa dan terduduk lemas.
“Kau salah Donghwa-ah, So Ra sudah tahu jika Leeteuk-sshi memilihku karena dia pernah mengatakannya padaku” kutahan diriku untuk tidak menceritakan kejadian di pinggir jalan kemarin malam pada Donghwa. Aku tidak ingin Donghwa lebih terluka. Jawaban Donghwa sudah bisa aku prediksi. Namun meskipun ini sudah kuduga, kenyataan bahwa namja yang membuat So Ra meninggalkan Donghwa adalah Leeteuk-sshi, masih membuatku shock.
“Maksudmu, So Ra sudah tahu jika Leeteuk-sshi memilihmu?”
“Nde, dia sudah tahu. Itu artinya, apa pun yang terjadi dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan Leeteuk-sshi, meskipun mungkin harus merebutnya dariku.”
*****
“Cho Eun Hye-sshi, jadi kau bekerja di MR Entertainment?” ucap yoeja cantik di hadapanku memulai percakapan diantara kami. Kang So Ra, yoeja yang telah menghancurkan hati Donghwa tiba-tiba mengajakku bertemu saat jam makan siang. Kami duduk berhadapan di sebuah restoran tidak jauh dari gedung MR Entertainment. Aku bahkan tidak tahu dari mana dia mendapatkan nomor ponselku dan berhasil membuatku menemuinya. Tapi, kurasa aku memang ingin berbicara dengannya juga.
“Jadi So Ra-sshi, apa yang ingin kau bicarakan padaku?”
“Hmm…bagaimana ya, sepertinya ada kesalahpahaman dengan kejadian tadi pagi di kantormu” ucap yoeja di depanku dengan sedikit angkuh.
“Aku rasa tidak ada kesalahpahaman. Karena aku tidak tahu apa yang terjadi dan tidak ingin tahu apa yang terjadi antara So Ra-sshi dengan Donghwa-sshi. Karena aku bukanlah orang yang tertarik dengan urusan orang lain” jawabku datar, membuat So Ra sepertinya sedikit bergeming.
“Eun Hye-sshi aku hanya ingin menegaskan satu hal padamu. Saat pertunanganmu aku datang bersama Leeteuk oppa dan aku memang adalah yoejachingunya jadi jangan lagi kau mencoba mendekati oppa. Atau aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan karirmu di MR Entertaiment.” Ternyata So Ra berusaha untuk menakuti dan mengancamku.
“Hemm..bagaimana ya.., aku tidak yakin akan bisa melakukannya So Ra-sshi”
“Apa maksudmu?” mata So Ra membelalak terkejut dengan reaksiku yang tak terpengaruh sama sekali dengan ancamannya.
“Aku tahu jika appamu adalah orang berpengaruh dalam dunia hiburan. Siapa yang tidak mengenal produser Kang Hwang In yang sudah mencetak banyak aktris hebat. Tapi apakah kau lupa, kau lupa untuk menyelidiki latar belakangku terlebih dahulu. Aku putri Cho Daihan, jika ini adalah ancaman karena kekuasaan appamu kau tidak akan bisa menyentuhku.” Ucapanku membuat So Ra semakin marah dan tampak sangat gusar.
“Kau hanya pegawai di MR Entertainment, meskipun kau adalah putri tuan Cho tapi aku tahu hubungan kalian tak sedekat itu. Aku bisa menjatuhkanmu dengan satu saja berita skandal, jika kau berpacaran dengan direkturmu Lee Donghwa dan kau akan dipecat.” Kang So Ra sepertinya mencoba melangkah ke medan perang tanpa persiapan amunisi senjata. Dia bahkan tidak tahu jika MR Entertainment adalah perusahaan yang saham terbesarnya milikku. Sebenarnya dia ini bodoh atau hanya pura-pura saja, benar-benar tidak bisa dipercaya.
“Bukankah itu terbalik? Seharusnya aku juga bisa melakukan hal yang sama, menyebarkan pada publik jika kau baru saja memutuskan hubungan dengan salah satu direktur di perusahaanku karena namja lain yang bahkan sudah punya yoejachingu? Lalu bagaimana kau fikir dengan karirmu saat ini yang baru saja kau mulai?” suaraku masih terkendali dan aku berusaha untuk setenang mungkin menghadapi sikap tidak dewasa dari yoeja yang bahkan 6 tahun lebih muda dariku ini.
“Apa maksudmu? Leeteuk oppa tidak memiliki yoejachingu” desis So Ra sengit menanggapi pernyataan datarku.
“Nah, bukankah kau bilang tadi jika kau adalah yoejachingu Leeteuk-sshi kan? Lalu kenapa sekrang kau sangkal bahwa Leeteuk-sshi tidak punya yoejachingu? Bukankah itu artinya kau tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya dan kau bukanlah yoejachingunya?”
“Kau ini!!” So Ra berteriak padaku sambil berdiri karena emosi.
“So Ra-sshi, sangat disayangkan, aku tidak tertarik untuk berdebat hanya karena memperebutkan seorang namja. Tapi aku akui aku sangat mencintai Leeteuk-sshi. Sebenarnya kau bisa memastikan sendiri padanya, siapa yang dia cintai dan dia pilih. Jadi kau tidak perlu menemuiku dan juga membuang-buang waktumu yang sangat berharga. Menurutku kau adalah gadis yang baik di mataku. Kau merusak kepribadianmu sendiri hanya karena menuruti nafsu ingin memiliki dan tidak ingin dikalahkan oleh orang lain. Kau masih sangat muda, aku yakin suatu saat kau akan mengerti apa pun usaha yang kau lakukan, ada satu hal yang pasti tentang hukum cinta yang seharusnya sangat kau mengerti tapi kau lupakan. Hal penting itu adalah perasaan cinta tidak pernah bisa dipaksakan” aku berdiri untuk mengimbanginya. Pandangannya yang penuh kemarahan masih terlihat di matanya yang indah.
“Satu hal lagi So Ra-sshi, dengan sikapmu itu, tanpa kau sadari kau justru melukai orang-orang yang kau sayangi dan yang menyayangimu.” Ucapanku membuatnya terdiam tanpa perlawanan lagi. Kutinggalkan So Ra dengan perasaan kecewa yang teringgal di wajah cantiknya.
*****
~ Author POV
Rombongan 3 namja tampan, 1 yoeja mungil dan seorang ajjuma itu tampak sangat menikmati semua permainan yang ditawarkan oleh taman hiburan yang mereka datangi. Donna ajjuma yang sudah berumur lima puluh tahun lebih pun tampak sangat gembira bisa menikmati suasana bersama orang-orang yang lebih pantas menjadi anak-anaknya. Meskipun tanpa disadari terlihat Leeteuk sedikit merasa tidak senang ketika harus duduk di samping Park Shi Ho saat mereka menaiki roller coaster.
“Shi Ho-sshi, sebenarnya apa maksudmu datang dan ikut kami ke sini huh huaaaaaaaaaaa?” Leeteuk berusaha memulai percakapan dengan Park Shi Ho yang terputus karena roller coaster sudah mulai bergerak meliuk-liuk kesana kemari membuatnya berteriak tidak jelas.
“Aku hanya ingin menjaga yoedongsaengku saja. Memangnya apakah ini hal yang salaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh?” Park Shi Ho pun menjawab pertanyaan Leeteuk dan ikut berteriak saat roller coaster itu meliuk ke atas menuju tempat tinggi dan menghempas ke bawah di perlintasan relnya.
“Aku yakin bukan itu tujuan utamamu bergabung dengan kami ke sini, iya kaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan?” Leeteuk berusaha melanjutkan percakapan tegang itu masih diselingi teriakan karena kecepatan roller coaster yang semakin meningkat serta lintasan rel yang kembali meliuk-liuk.
“Apa maksudmu menuduhkuuuuuuuuuuuuuuuuaaaaaahhhh” Park Shi Ho mengrenyitkan alisnya merasa heran bercampur kaget saat roller coaster meliuk ke atas dan menghempas lagi dengan posisi terbalik sambil menyimak pembicarannya dengan Leeteuk.
“Aku tahu, kau menyukai uri Chan Ri, makanya kau datang karena tahu Donna ajjuma adalah ibu kandungnya. Kau juga adalah oppa dari Park Sung Chan yang dekat dengan ajjuma makanya kau ingin mencuri perhatian ajjuma agar kau bisa mendekati uri Chan Ri, iya kan?” Leeteuk bertanya sangat serius, sampai-sampai mereka tidak sadar jika roller coaster sudah berhenti dan beberapa pasang mata memperhatikan mereka yang tidak kunjung keluar dari tempat mereka duduk.
“Uri Cahn Ri katamu?? Haisshh…bukan seperti itu, kuakui aku pernah menyukai Chan Ri-sshi dan yah, aku masih menyukainya. Tapi aku tahu dia menyukaimu saat di pesta pertunangan itu. Aku sadari cara Chan Ri-sshi menatapmu sangat berbeda dengan tatapannya kepada orang lain. Dan aku tidak ingin mendekati ajjuma seperti yang kau fikirkan. Itu hanya karena dongsaengku yang memang dekat dengan ajjuma jadi aku ingin juga mengenal ajjuma, itu saja. Sejujurnya aku ini iri padamu. Hahahahaha…Leeteuk-sshi ternyata kau sangat mencintainya. Jadi kau cemburu kan?”
“Tidak, aku tidak cemburu” wajah Leeteuk memerah malu saat perasaannya terlihat sangat jelas.
“Itu buktinya, kau mencurigaiku. Leeteuk-sshi…aku serahkan Chan Ri-sshi padamu. Aku yakin kau bisa membahagiakannya. Tapi jika kau menyakiti dan menyia-nyiakannya, maka aku akan merebutnya darimu. Bagaimana menurutmu?”
“Yaakhhh hyung, sampai berapa lama kalian akan duduk di sana? Nanti bisa-bisa kita ketahuan ELF” teriakan Kyuhyun yang tidak sabar ingin segera pergi ke tempat lain. Terlihat beberapa pengunjung lain sudah mulai berkerumun dan memperhatikan mereka dengan berbisik-bisik.
Leeteuk yang menyadari situasi kemudian cepat-cepat keluar diikuti Park Shi Ho dan yang lainnya menuju tempat lain sebelum kerumunan bertambah ramai. Bagaimanapun juga rombongan itu adalah rombongan bintang, ditambah dengan Park Shi Ho yang tentunta punya penggemar yang tidak sedikit juga. Sejenak ketegangan percakapan antara Leeteuk dan Park Shi Ho terpaksa dihentikan demi keselamatan bersama sebelum penyamaran mereka diketahui oleh fans.
“Sepertinya sudah aman di sini. Ternyata bukankah ini sangat menyenangkan? Aku bisa merasakan ketegangan harus bersembunyi dari fans kalian juga.” Donna ajjuma terkikik senang.
“Ajjuma, ini bukan saatnya untuk senang, kami semua tentu saja tidak ingin terlibat masalah dengan ketahuan menyamar di taman hiburan dan ketahuan juga oleh pihak manajemen. Bisa-bisa kita kena hukuman nanti.” Ucap Kyuhyun dengan nada cuek yang disambut dengan jitakan keras di kepalanya dari sisi kanan dan kiri.
“Yakhh..kenapa kalian kompak sekali menjitakku?” Kyuhyun mengajukan protes keras pada dua orang yang baru saja menjitaknya.
“Siapa suruh kau bicara tidak sopan pada ajjuma!” teriak Leeteuk dan Park Sung Chan bersamaan sambil memelototi Kyuhyun yang menggosok-gosok kepalanya dengan telapak tangannya.
“Ajumma saja tidak protes” gerutu Kyuhyun kesal.
“Ommo, bukankah itu Ra Ra ounnie? Eh dia bersama seorang namja siapa ya?” ucap Park Sung Chan sejenak saat melihat sepasang yoeja dan namja bergandengan tangan sedang berjalan mendekat menuju ke arah mereka tanpa menyadari kehadiran rombongan itu.
Ahn Ra Ra dan Lee Donghae terlihat tertawa dan tersenyum bahagia sedang memperbincangan sesuatu. Terlihat keduanya memakai bando yang berbentuk telinga kelinci dan di pelukan Ahn Ra Ra tampak sebuah boneka teddy berukuran sebesar anak umur 5 tahun. Dan tangan mereka saling bergandengan.
“Haiii…Ra Ra-sshi, disini!” ajjuma tiba-tiba saja berteriak memanggil Ahn Ra Ra sambil melambaikan tangan.
Ahn Ra Ra dan Lee Donghae yang menyadari seseorang memanggil ke arah mereka, celingukan mencari sumber suara. Ahn Ra Ra berniat akan berbalik arah ketika tanggan Lee Donghae justru menariknya mendekat kea rah rombongan.
“Bukankah ini suatu kebetulan yang menarik Ra Ra-sshi dan Donghae-sshi?” Ajjuma tersenyum menyapa mereka. Lee Donghae tampak heran melihat ajjuma yang baru pertama kali ini bertemu dengannya dan semua yang ada di rombongan itu. Ahn Ra Ra tersenyum dan menganggukka kepala ke arah ajjuma Donna dengan sopan.
“Kyunie, dan kau hyung, Park Shi Ho-sshi? Kalian juga di sini, apa yang kalian lakukan?” Tanya Lee Donghae penuh curiga.
“Tentu saja kami juga sedang berkencan hyung” jawab Kyuhyun yang sejurus kemudian menarik Park Sung Chan ke dalam rangkulan lengannya. Park Sung Chan terlihat sangat terkejut, berusaha melepaskan diri dari cengkraman lengan Kyuhyun yang kuat tapi gagal.
“Waaah....cukkae untuk kalian berdua. Tak kusangka kalian ternyata selama ini menyembunyikannya dari kami” seru Ahn Ra Ra dan Lee Donghae bersamaan sambil menyalami Kyuhyun dan Park Sung Chan. Park Sung Chan langsung mengarahkan tatapan tajam penuh tanda tanya pada Kyuhyun yang tetap cuek tanpa berpaling dari Donghae dan Ahn Ra Ra.
“Wah benar-benar ramai sekali di sini, bagaimana kalu kita semua makan siang bersama. Aku sudah menyiapkan kimbab dan juga makanan lain untuk kita.” Ajjuma memerintahkan sang supir mengambil makanan yang masih di mobil. Sang supir pun bergegas pergi menuju tempat mobil di parkirkan diikuti oleh Leeteuk dan Park Shi Ho yang masih berniat melanjutkan pembicaraan mereka yang sempat terputus karena interupsi Kyuhyun. Tanpa disadari semua memperhatikan keanehan kedua namja tampan itu saat mereka berlalu.
“Bolehkah aku tahu siapa ajjuma sebenarnya?” Donghae memberanikan diri bertanya kepada Donna ajjuma.
“Nde, tentu saja Donghae-sshi. Kau adalah kekasih Ra Ra-sshi dan salah satu member boyband idolaku. Aku juga ELF lho?”
“Jinja??” tapi bagaiman ajjuma bisa bersama Leeteuk-sshi, juga Kyuhyun? Apakah kalian ada hubungan atau saling mengenal?”
“Hmm..tidak secara langsung.” Jawaban ajjuma yang menggantung membuat dahi Donghae berkerut heran.
“Ajjuma adalah oemma kandung Chan Ri ounnie.” Ahn Ra Ra menyela untuk ikut menjelaskan.
“Mwo?? Jadi..jadi…ajjuma adalah…” beleum selesai Donghae berbicara Ahn Ra Ra menariknya pergi.
“Ayo lebih baik kita mencari tempat duduk untuk makan” ajak Ra Ra kepada yang lainnya juga.
Rombongan itu berjalan mencari tempat yang bisa digunakan untuk beristirahat dan makan siang sambil masing-masing berbincang. Park Sung Chan masih belum bisa melepaskan lengan Kyuhyun dari pundaknya.
“Diamlah gadis kecil, ikuti saja apa yang kuperintahkan arra?” bisik Kyuhyun pada Sung Chan yang langsung diam cemberut mendengar ancaman Kyuhyun dengan senyum evilnya.
“Dasar tuan evil, ternyata kau tukang memaksa. Menyebalkan sekali. Aku tahu kau hanya ingin membuat Donghae oppa dan Ra Ra ounnie cemburu dan semua agar kau tidak kelihatan kecewa karena cintamu yang bertepuk sebelah tangan itu pada Ra RA ounnie. Huh…memanfaatkanku!!” Sung Chan mencibir dan menggumam tidak jelas, membuat Kyuhyun semakin mempererat tautan lengannya di pundak Park Sung Chan.
“Bruuuuggg..” terdengar suara sesuatu terjatuh. Serentak semua menoleh ke belakang. Terlihat ajjuma Donna sudah tergeletak di tanah tak sadarkan diri. Park Sung Chan menghempaskan lengan Kyuhyun dengan paksa dan menghampiri tempat ajjuma tergeletak.
“Ajjuma…ajjuma, irona!!” teriak Sung Chan panik melihat ajjuma Donna yang tak kunjung membuka kelopak matanya meskipun tubuhnya sudah diguncang-guncang oleh Park Sung Chan.
Kyuhyun yang melihat kejadian itu langsung berniat menggendong ajjuma. Namun, baru saja Kyuhyun melangkahkan kakinya tubuh ajjuma telah diangkat oleh seseorang dari arah berlawanan. Terlihat Leeteuk yang baru saja datang dengan sigap menggendong ajjuma dalam pelukannya.
“Seseorang, cepat panggil ambulance!!” teriak Leeteuk kemudian.
*****
Sementara itu di tempat lain tampak dua orang ajjushi dengan stelan jas hitam berdasi mengikuti seorang yoeja yang sedang berjalan keluar dari sebuah restoran. Dua orang ajjushi itu berusaha menghentikan langkah sang yeoja sebelum meraih gagang pintu mobil Nisan Juke warna putihnya yang diparkir di samping trotoar.
Terjadi percakapan singkat antara yoeja dan dua ajjushi diikuti dengan anggukan kepala sang yoeja. Terjadi kesepakatan diantara mereka untuk menuju suatu tempat tanpa kekerasan atau pun tanpa ancaman. Dua orang ajjushi yang adalah orang-orang utusan tuan Cho Daihan menuntun Park Chan Ri untuk mengikuti mobil mereka. Beberapa menit setelah melaju akhirnya Park Chan Ri tiba di sebuah bangunan rumah besar dan luas dengan halaman yang dibuat menjadi taman yang asri. Park Chan Ri mengenalinya sebagai rumah masa kecilnya. Rumah tempat ia dibesarkan oleh oemma Kyuhyun sebelum dia harus pindah ke Jepang.
“Jangan memandangku dengan tatapan kebencianmu Eun Hye-ah. Aku tahu apa yang kau fikirkan tentangku” Tuan Cho Daihan menyapa Park Chan Ri a.k.a Cho Eun Hye dengan nada lembut, saat melihat putrinya memasuki ruangan kerjanya.
“Aku tidak berfikir apa-apa tentang mu presdir Cho. Karena aku tahu percuma aku menebak-nebak apa yang akan kau lakukan pada putrimu sendiri saat ini setelah apa yang kulakukan di pesta pertunanganku. Aku juga tidak berharap presdir akan mengampuni kelakuan anak nakal ini. Tapi aku tidak pernah menyesalinya.” Ucap Chan Ri datar kepada ayahnya.
“Nde, kau pasti tidak menyesal karena kau bahagia melakukannya dan berhasil mempermalukan ayahmu ini di depan keluarga Hyun juga semua tamu yang ada, dan membuat seolah-olah kau diculik. Kau tahu, ibumu bahkan melindungimu diam-diam dan membuat berita palsu di media untuk mengalihkan perhatianku agar tidak mencarimu atau melukai teman-teman Kyuhyun. Kau benar-benar mirip dengan ibumu Eun Hye-ah.” Saat mengucapkan semua kata-kata itu, tuan Cho Daihan tampak sangat tulus dan rapuh. Park Chan Ri menyadari ada perubahan dari nada bicara ayahnya dan melihat sinar mata yang berbeda di mata ayahnya.
“Apa maksudmu presdir Cho? Kau bilang ibuku?”
“Berhentilah memanggilku presdir, aku ini ayahmu, ayah kandungmu Eun Hye-ah. Darahku mengalir dalam dirimu. Meskipun jika kau membenciku karena apa yang kulakukan selama ini, itu bukan berarti aku tidak menyayangimu.” Tuan Cho mengatakan semua dengan mata yang berkaca-kaca dan melanjutkan sesaat kemudian.
“Ibu kandungmu bernama Donna Puspa, seorang yoeja berdarah Indonesia dan seorang yoeja yang juga masih kucintai sampai sekarang. Jangan salahkan oemmamu karena dia menyerahkan kau padaku dan aku mendidikmu terlalu keras selama ini. Aku yang memintanya meninggalkanmu padaku. Aku berfikir jika hidup dengannya yang belum menjadi apa-apa hanya seorang musisi café yang tidak berpenghasilan tetap hanya ditambah sebagai pegawai kontrak di hotel tempat aku pernah menginap saat perjalanan bisnisku, tidak akan bisa menghidupi dan merawatmu dengan baik. Dan keputusannya menolak untuk menikah denganku membuatku ingin menebus semuanya karena aku membenci profesinya. Selama ini kupikir karena impiannya untuk menjadi musisi itulah dia memilih untuk tidak menikah denganku meskipun dia telah mengandungmu. Tapi ternyata aku salah. Dia menolakku karena dia tahu aku bukan ayah yang baik untukmu, dan alasan lainnya adalah dia tidak ingin melukai hati yoeja yang dijodohkan denganku yaitu oemma Kyuhyun. Oemmamu itu hatinya sangatlah lembut. Aku menyesal telah menyia-nyiakan dua orang yoeja yang sangat baik seperti mereka. Juga, aku hampir menyia-nyiakan satu yoeja lagi yang sangat kusayangi, yaitu kau Eun Hye-ah. Maafkan appa Eun Hye-ah” kata-kata yang meluncur dari bibir tuan Cho membuat hati Park Chan Ri tergetar.
Tuan Cho terduduk lemas dan terlihat butiran-butiran bening mengalir dari kelopak matanya yang sudah mulai muncul banyak kerutan karena usia. Park Chan Ri merasa tidak siap dengan semua adegan ini. Tidak disangkanya bahwa ayahnya akan menyerah dengan begitu mudah dan tidak berusaha mengatur hidupnya lagi. Perlahan Park Chan Ri mendekat ke arah tempat ayahnya terduduk dan merengkuhnya dalam pelukan hangat. Air mata Chan Ri mengalir dengan penuh kelegaan di hati.
“Aku tidak akan mengatur hidupmu lagi. Kau akan selalu menjadi putri ayah sampai kapanpun. Eun Hye-ah, aku tahu kau sangat menyayangi Kyuhyun tapi jangan terlalu manjakan dia ya. Kau selalu melindunginya. Tapi sepertinya hanya kau yang bisa membantu ayah dengan semua urusan perusahaan, hanya satu yang ayah mohon padamu, jadilah penerus perusahaan ayah meskipun kau sibuk dengan karir musikmu. Karena ayah hanya bisa mengandalkanmu. Bagaimanapun juga semuanya nanti akan menjadi milkmu dan Kyuhyun.”
“Appa…mianhe..jongmal mianhe. Aku tahu ayah menyayangiku dan semua yang ayah lakukan adalah demi kebaikanku. Meskipun begitu cara ayah saja yang tidak kusukai. Aku akan tetap menjadi putri ayah tentu saja…dan itu untuk selamanya. Karena darah ayah mengalir di nadiku” ucapan dan pelukan Chan Ri membuat tuan Cho semakin tak bisa menghentikan tangisnya.
Keduanya msaling mengusap air mata di wajah satu sama lainnya. Tampak rona bahagia di wajah tuan Cho Daihan maupun putrinya.
“Aku baru sadar jika aku memiliki putri yang sangat cantik dan sangat mirip denganku” ucapan Tuan Cho Daihan membuat Park Chan Ri tersenyum manis.
“Yahkk..appa, tadi kau bilang aku mirip oemma, kenapa sekarang berubah huh?”
“Yah kau mirip kami berdua tentunya, tapi lebih banyak mirip denganku karena aku tampan”
“Aigoo apakah sekarang appa sedang menyombongkan masa muda yang sudah bertahun-tahun berlalu, Tuan Cho yang tampan” Park Chan Ri terkekeh geli dengan kata-katanya sendiri diikuti tawa riuh tuan Cho Daihan yang terlihat senang dengan gurauannya.
“Lalu apakah kau sudah punya calon pengganti Hyun Sang Hee?” pertanyaan yang menohok tiba-tiba membuat Park Chan Ri terdiam sesaat.
“Wae? Apakah pertanyaan appa salah? Dari semua anggota grup teman-teman Kyuhyun itu sepertinya ada yang sangat melindungimu. Siapa itu yang dulu kau ajak menemuiku dan membuat kesepakatan denganku? Dia cukup bijaksana kan?”
“Appa, kenapa appa tiba-tiba menanyakan hal aneh begini sih” jawab Chan Ri dengan wajah memerah karena tidak menyangka appanya akan menanyakan hal ini untuk pertama kalinya.
“Aku hanya ingin putriku bahagia dan tidak salah pilih lagi kan?”
“Memangnya siapa yang sudah memilihkan pemuda Hyun kebanggan ayah itu. Ah molla sudahlah jangan membahasnya lagi.”
“Lihatlah wajahmu memerah sama seperti saat kau merasa senang waktu appa belikan CD Beethoven di ulang tahunmu yang keenam.”
“Yaakhh..appa jangan menggodaku.”
“Arra..arra…kau sudah dewasa dan aku juga sudah berjanji tidak akan ikut campur dengan apa yang kau jalani. Aku hanya ingin kau benar-benar memilih namja yang menyayangimu. Jika tidak, akan kupatahkan kakinya nanti. Jadi apakah kau akan makan siang di sini sebelum pergi?”
“Appaaa…siapa yang mau jadi namjachinguku kalau appa seseram ini. Itulah kenapa aku sulit mendapatkan namja yang baik, karena appaku terlalu galak pada namja yang mendekatiku. Baiklah kita makan bersama di rumah, bolehkah aku memasak untukmu?”
“Jawaban itu yang kutunggu, tapi apa kau tidak sibuk hari ini?”
“Tidak, aku hanya ada take vocal untuk album perdanaku nanti malam”
“Baiklah kalau begitu bagaimana jika kita pergi berbelanja dulu?”
Belum sempat Chan Ri menjawab ajakan sang ayah seorang ajjushi yang tadi menjemput Park Chan Ri memasuki ruangan itu dengan sopan.
“Tuan Cho maaf saya mengganggu?” ajjushi itu kemudian membisikkan sesuatu di telinga tuan Cho, sesuatu yang membuat tuan Cho terlihat shock. Disaat yang hampir bersamaan ketika tuan Cho beradu pandang dengan putrinya ponsel Park Chan Ri berdering nyaring.
*****
~ To be continued….
Thanks to saeng Ahn Ra Ra yang ga bosen2 support buat nyelesein nih FF



No comments:
Post a Comment