Friday, November 18, 2011

Remember Then (Part 1)




Title   Remember Then
Author Aozora Tomomi
Genre  Romance, Friendship.
Rating  General         

Main Cast :  
Park Chan Ri (a.k.a Cho Eun Hye a.k.a Aozora)  
Park Jung Soo (LeeTeuk)
Ahn Ra Ra
Lee Donghae (Donghae)
Cho Kyuhyun (Kyuhyun)

Sub Cast :     
Hyun Sang Hee
Lee Donghwa
Kim Jung Hoon
Super Junior
Kang Soo Ra

Hajimemashite… This is my very first FanFiction. But this FF is mine, please do not copy or reshare without my permission.
The story is just a fiction and author’s imagination. Please leave comment if you want to read the rest part till end.. Just enjoy readimg ^^

Theme song for this story :
1.  TRAX ~ Blind
2.  Tokyo Jihen ~ Rakujitsu
3.  Kyuhyun SJ ~ The Way To Break Up
4.  Super Junior ~ Sorry Sorry Answer
5.  K.Will ~ Can't Open Up My Lips



Part 1

Remember then….

After all we’ve done,
Over the rainbow,
Rise hands up to the sunshine,,
Standing under the pouring rain,
We were together…
Please remember me then

After all of the pains,
Over the miseries,
Break down the only heart,
Above the hatred,
We were separated…
Please remember me then

After all happiness,
Over the cheerfulness,
Build the selfishness,
Beyond all minds could reach,
We had done…
I’ll remember you then

~ by : Park Chan Ri



Incheon Internasional Airport, dari arah pintu kedatangan terlihat seorang yeoja berjalan dengan langkah panjang sambil menarik troli kopernya. Dia mengenakan terusan berwarna pink pastel sampai diatas lutut dengan sedikit rumbai-rumbai di ujung baju terusannya itu. Tubuh bagian luarnya terbungkus mantel panjang, syal dengan warna senada dan kakinya yang jenjang dibalut sepatu boots kulit berwarna coklat dengan heels 7 cm. Yeoja itu berkulit kecoklatan, dia tidak tampak seperti orang lain yang berlalu lalang di sekitarnya yang berkulit putih pucat atau bening, sebening layaknya orang Korea. Dengan penampilan seperti itu mungkin orang hanya akan mengira dia seorang turis. Dia mengamati sekitarnya dan terlihat bingung mencari seseorang atau khawatir ada yang sedang mengawasi. Beberapa kali dia melirik ke arah jam tangan di pergelangan tangan kanannya. Gusar dan tidak sabar itulah yang sedang dirasaknnya. Akhirnya dia memutuskan untuk duduk dan menunggu di ruang tunggu bandara.





*Park Chan Rin POV

Akhirnya sampai juga. Letih sekali rasanya, bukan karena terlalu lama berada dalam pesawat, hanya saja akhir-akhir ini terlalu banyak yang harus aku lakukan dan aku pikirkan. Tentang semua tujuanku kembali ke negara ini, setelah sekian lama aku harus dipaksa meninggalkan negeri ini 10 tahun yang lalu. Dulu aku begitu muda dan naïf, saat appa memaksaku untuk menyerah pada mimpiku. Masih banyak kekhawatiran yang akan datang dengan keputusanku untuk kembali ke kesini dan melawan apa yang diinginkan appa untuk masa depanku. Tapi sudah saatnya aku memilih jalanku sendiri, dan disinilah aku sekarang, Korea.

Banyak sekali orang di bandara hari ini. Apakah sekarang ini musim liburan. Aku agak kesulitan untuk mencari seorang namja di antara orang-orang sebanyak ini. Sudah beberapa menit aku celingukan mencari sesosok namja yang janji akan menjemputku, tapi kenapa tak ada tanda-tanda dia muncul atau jejak dia pernah kesini.

“Huuuff…” kuhembuskan napas melenguh kesal. ”Kimi ga doko ni iruno?? Hountouni tsukareta…” (trns: Dimana sih kamu?? Lelah sekali rasanya), gerutuku pada diri sendiri.

Kuputuskan untuk menunggu sambil duduk di bangku ruang tunggu bandara. Namun, tiga puluh menit pun berlalu sejak aku duduk di sini, tapi dia masih belum muncul juga. “Ah kemana sih dia ini, bukankah seharusnya dua jam lagi akan ada rapat pemegang saham dengan dewan direksi MR Entertainment.” dengusku lagi semakin tidak sabar. Seharusnya dia sudah sangat tahu aku tidak suka menunggu saat janjian, dan tidak suka dengan keterlambatan apa lagi sampai lebih dari dua puluh menit. Kuputuskan tidak menunggu lagi. Kulirik jam tanganku lagi untuk ke sekian kali dengan gusar, dan berpikir untuk sesaat. Ah sebaiknya aku kesana sendiri saja sekarang. Aku sangat merindukannya, tempat itu, tempat yang penuh dengan kenanganku di masa lalu. Lebih baik aku bergegas, aku masih punya waktu 2 jam sebelum rapat dimulai.

“Yeah lihatlah, aku akan membalas mu Lee Donghwa, mengapa kau terlambat bahkan hampir setengah jam untuk menjemputku”, kukirim sebuah pesan singkat pada seseorang lalu kumatikan ponselku dan bergegas. Saat aku beranjak dari tempatku dudukku sekilas aku melirik pada sesosok namja yang sedang duduk bersandar pada tembok. Wajahnya tertutup koran yang kutahu tidak benar-benar dia baca. Memakai setelan hitam lengkap dengan syal, topi, masker dan kaca mata hitam. Dari tadi dia mengawasiku. Aku hanya bisa tersenyum melihat gerak-geriknya yang sangat mencolok di mataku. Tak kuhiraukan dia dan kulalui dia dengan perasaan geli. “Kau sudah ketahuan Tuan Lee, hehehehe”, kekehku sambil tersenyum evil dan berlalu meninggalkannya.




*Park Jung Soo POV

“Yaa!!! Manajer Kim, kali ini kau sudah keterlaluan!!, bentakku marah pada manajer Kim Jung Hoon di ruamg rapat SM Entertainment. “Kami juga manusia jangan paksakan kami dengan semua jadwal ini. Kyuhyun bahkan baru sembuh dari sakit, dan Enhyuk cedera karena latihan dance terlalu keras. Kau tahu, mereka kelelahan dengan semua jadwal yang telah kau susun bulan lalu. Dan sekarang tanpa persetujuan kami kau menyusun semua ini, apa kau tidak merasa terlalu kejam pada kami hah???”, teriakku lebih keras.

"Leeteuk, kau pikir ini semua demi siapa heh??, balas manajer Kim tak kalah sengit.
“Kau pikir aku mau melakukan semua ini?? Tapi ini tuntutan untuk menjadi profesional, dan ingat kalian harus mengembalikan dana perusahaan yang sudah diinvestasikan pada kalian. Jangan sampai kau seperti Hankyung yang tidak menurut itu, apakah kau mau Suju kami bubarkan???”, lanjut manajer Kim pedas.

Ku kepalkan tanganku semakin erat, rasanya ingin sekali tinju ini kulayangkan padanya, tapi itu bukan aku jika harus menggunakan kekerasan. Semua tenaga yang telah mengalir ke kepalan tanganku akhirnya kulampiaskan pada meja kaca di depanku. “Braakkkk!!!”, kaca meja retak karena tinjuku.

“Jika bukan karena untuk menjaga kepercayaan semua dongsaengku mungkin sudah kuhabisi kau Kim Jung Hoon!!, geramku dalam hati tanpa memperdulikan rasa sakit pada kepalan tanganku dan bergegas pergi.

“Yaa…kau Tuan Park Jung Soo, mau kemana kau??? Dua jam lagi ada jadwal Jumpa Fans, jika kau tidak datang akan kucoret kau sebagai leader Suju selamanya!!!, teriak Manajer Kim dibelakangku.

“Hyung kau mau kemana?? “, terdengar suara Kyuhyun memanggil penuh kekhawatiran. Tapi aku tak peduli dan tetap berlalu meninggalkan ruangan yang menjengkelkan itu.

Semua member Suju yang ada di ruang rapat, kecuali Donghae yang memang dari tadi tidak tampak entah menghilang kemana, tersentak kaget dengan nada bicara dan sikapku. Mereka mungkin berfikir aku bukan orang yang bisa bertindak seperti ini. Tapi aku sudah benar-benar tidak tahan lagi. Manager Kim dan juga para petinggi SM Entertainment tempat Suju bernaung selama ini, sudah tidak bisa ditolerir lagi. Mereka bahkan tega mengancam kami akan dibubarkan jika tidak menurut keputusan mereka. Bah, mereka pikir aku akan takut dengan ancaman itu. Sebenarnya seberapa sulitkah memberi kita waktu untuk libur. Aku sangat khawatir dongsaeng ku semua kelelahan dan tidak nyaman dengan semua jadwal ini. Aku hanya ingin menjaga mereka, dan melindungi mereka. Meskipun itu akan membuatku dicap sebagai leader yang pembangkang, tapi aku tak peduli.

Aku sadar mereka sebenarnya punya tujuan baik, tapi bukan dengan cara memeras tenaga kami dengan paksa seperti ini. Ketika kami harus mengembalikan semua dana yang dulu telah mereka keluarkan sebelum kami menjadi superstar seperti sekarang, mereka jadi seolah memiliki hak atas hidup kami. Hasilnya kami harus kehilangan Hankyung juga Kibum, harga sangat mahal yang harus dibayar bahkan ketika keberhasilan kami tak pernah mereka anggap dan mereka banggakan. Kyuhyun harus jatuh sakit karena kelelahan dan Enhyuk untuk sementara tak bisa ikut dance di panggung karena cedera saat latihan. Mereka semua butuh istirahat atau kami semua bisa mati karena kelelahan.

Ku bergegas menuju tempat parkir dan melaju kencang membawa mobilku meninggalkan gedung SM tanpa tujuan. Rasa sakit dan darah yang mulai mengalir dari kepalan tanganku sampai-sampai tak terasa terkalahkan oleh amarahku sekarang. Entahlah tak terpikirkan aku harus pergi kemana. Yang kutahu, aku butuh tempat untuk menenangkan diri.




*Lee Donghwa POV

“Jadi apakah kita bisa akhiri pertemuan ini sampai di sini? Saya ada janji yang sangat penting dengan seseorang, dan dialah nantinya yang akan menjadi investor bagi proyek ini sekaligus dia pemeran utama dalam bisnis ini. Hal lainnya kita bicarakan lagi pada pertemuan selanjutnya  Tuan Hyun Sang Hee”, ucapku pada namja di hadapanku.

“Hai, wakarimashu. Ja’ ikimasu” (baiklah aku mengerti, saya pergi dulu), ucapnya dan kubalas dengan anggukan kepala sedikit membungkuk.

Hyun Sang Hee pengusaha muda asal Korea yang lama tinggal di Jepang, adalah pemilik label rekaman raksasa AVEX TRAX yang sangat diakui di Jepang. Aku harus menemuinya atas permintaan Chan Rin. Dia tidak memberiku informasi lengkap dan spesifik hanya mengirimiku pesan untuk mencari seorang investor label rekaman besar dari Jepang yang memiliki minat bekerja sama dengan MR Entertainment dan untuk bisa membuat beberapa kontrak dengan artis-artis kami. Pilihanku jatuh pada Hyun Sang Hee. Aku belum memberi tahu Chan Rin aku bertemu dengannya hari ini, dan aku yakin dia akan sangat marah karena aku terlambat menjemputnya di bandara!!!!

“Kyaaa, aku benar-benar terlambat!!, pekikku saat melaju menuju bandara. Chan Ri, dia bukan penunggu yang sabar dan dia aku yakin pasti sudah akan kabur entah kemana. Lama tidak bertemu dengannya, dia belum berubah masih sangat merepotkan seperti dulu. Tapi apa boleh buat dia bosku sekarang dan aku tidak boleh protes ketika dia tidak bisa dengan mudah untuk menemuiku kecuali di luar Korea.

Tak butuh waktu lama aku bisa sampai ke bandara, mungkin hanya sekitar 10 menit karena tempatnya tak terlalu jauh dari hotel tempat aku bertemu dengan Tuan Hyun Sang Hee tadi. Setelah kuparkirkan mobil dengan sedikit terburu-buru, aku bergegas masuk bandara. Beberapa menit aku berkeliling mencarinya tapi tak kutemukan yoeja itu.

“Aiiish…kemana sih dia??, desisku pelan. Setelah beberapa menit lagi kucari tetap tak kutemukan dia. Pasti dia sudah pergi, percuma saja aku mencarinya. Begitulah, jika kau janji padanya jangan pernah berfikir untuk terlambat atau tak menepatinya, atau dia akan membencimu seumur hidupmu dan kali ini dia pasti akan membalasku. Senyumku mengembang saat mengingatnya dalam situasi seperti ini. Dia memang yoeja yang sangat unik. Akhirnya kucoba untuk menghubungi ponselnya, meskipun aku tahu itu akan sia-sia.
Dan benar saja, setelah beberapakali aku coba ponselnya tidak aktif. “Sudah kuduga”, pikirku sambil tersenyum pada diri sendiri. Lebih baik aku menunggunya di kantor saja. Mencarinya hanya akan jadi hal yang sia-sia karena tidak akan ada yang tahu kemana dia pergi. Dia selalu punya tempat yang bahkan mungkin dewa pun tak kan bisa menemukannya. Aku pun bergegas berniat kembali ke kantor MR, saat ponselku bergetar. Sebuah pesan dari seseorang yoeja, kubaca sesaat dan aku tersenyum puas dan berlalu meninggalkan bandara.




*Lee Donghae POV

“Yaa bagaimana ini, kenapa yoeja itu belum tampak juga”, batinku gusar. Sudah satu jam aku menunggu di sini. Apakah mungkin Donghwa hyung mengerjaiku. Aku rela jika harus kena marah Leeteuk hyung karena mengabaikan panggilan rapat mendadak pagi ini. Demi yoeja satu ini karena ingin memberinya kejutan. Donghwa hyung bilang aku tak boleh ketahuan olehnya, dan tentu saja juga oleh ELF. Jika yoeja itu tahu aku mengawasi dan mengikutinya dia justru akan menghilang tanpa jejak. Chan Ri noona memang sangat aneh. Tapi entah mengapa aku tak pernah bosan bicara padanya atau hanya sekedar memandang wajahnya. Dia sudah seperti noonaku sendiri. Sudah enam tahun tak bertemu dengannya sejak debute pertamaku sebagai member Super Junior, apakah dia masih sama mempesona seperti dulu. Pesona yang membuatku jatuh cinta untuk pertama kali. Yeah, dia Park Chan Rin noona, cinta pertamaku. Namun entah mengapa dia menolakku dan bilang aku hanya adik baginya. Malangnya nasibku, tapi aku yakin dia pasti menyesal sekarang. Aku sudah dewasa dan tentu saja tampan juga terkenal. Tidak salah jika para ELF menjulukiku namja teromantis diantara member Suju yang lain…”Hehehe…akulah penakhluk hati wanita”, kekehku bangga sambil meminjam senyuman evil Khyuhyun uri Evil Magnae.*mianhe Kyu^^

Park Chan Ri noona adalah chinggu dari Donghwa hyungku. Mereka mulai berteman dari SD sampai sekarang. Dulu pernah kusangka mereka berpacaran ketika SMP dan itu membuatku sangat cemburu, tapi mereka memang teman sampai mati. Kusebut begitu, karena mereka sangat aneh. Benar-benar murni persahabatan antara yoeja dan namja, yang bagiku itu sangat sulit.

Dia memang lebih tua dariku tapi selisih umur kami hanya 3 tahun. Dan percayalah padaku, jika wajahnya selalu terlihat lebih muda sepuluh tahun dari umurnya. Waktu itu umurku masih 12 tahun ketika pertama kali aku bertemu dengannya, saat dia berkunjung ke rumah untuk belajar bersama Donghwa hyung, itulah pertama kali aku menyukainya.

Park Chan Ri noona atau lebih dikenal dengan nama Cho Eun Hye noona adalah keturunan Korea-Indonesia. Nama Park Chan Ri adalah nama lahir pemberian ibunya. Di luar keluarganya hanya aku dan Donghwa hyung yang tahu jika noona lahir dari seorang ibu dari Indonesia. Dan ibu kandung Chan Ri noona bukan istri sah dari tuan Cho Daihan, ayah Chan Ri noona. Bisa dibilang dia anak yang lahir di luar perkawinan kedua orang tuanya. Tapi apa pun itu aku tetap sangat menyukainya.

Dan sekarang aku sedang menunggunya di bandara. Donghwa hyung bilang pesawatnya datang sekitar sejam yang lalu, tapi sampai sekarang tak kulihat Chan Ri noona juga hyungku itu. Aku sudah memakai penyamaran lengkap agar ELF dan noona tidak mengenaliku. Seperti biasanya setelan mantel jas, masker, topi dan tak lupa kacamata yang semua berwarna hitam. Aku bahkan membeli koran untuk melengkapi penyamaranku. Karena jika dia tahu ada yang tidak berkepentingan membuntutinya dia akan tiba-tiba saja menghilang.

Kuputuskan duduk di ruang tunggu dan pura-pura membaca koran, ketika tiba-tiba munculah dia yang sudah kutunggu-tunggu. Seorang yoeja cantik berkulit kuning coklatan, dan “ Ommoo, aku tidak salah kan?? Mengapa dia begitu cantik, lebih cantik dari terakhir kali kami bertemu saat debutku sebagai artis”, bisikku sambil mengintip dibalik koran penyamaranku. Dia sempat mengedarkan pandangannya sesaat dan tampak bingung mencari sesorang, pastilah Donghwa hyung. “Hyung matilah kau sekarang, kau bahkan datang terlambat. Kau akan kehilangan jejaknya nanti, dan apa kau lupa seperti apa Chan Ri noona jika sudah kesal, dia pasti akan membalasmu. Siapa suruh kau mengerjaiku, kini kau akan kena karmanya hyung”, batinku puas.

Chan Ri noona terlihat sangat gusar dan tidak sabar, menunggu di tempat duduknya. 30 menit berlalu, membuatku mengantuk. Chan Ri noona yang dari tadi kuawasi tiba-tiba berdiri dan bergegas tapi tiba-tiba dia melirik kearahku dengan tajam. Yaakkhh, aura apa ini. Semua bulu kudukku merinding dan rasa kantukku langsung menghilang. Sama seperti saat mendapat tatapan dari Yesung hyung yang aneh. Mereka berdua sepertinya cocok, tapi aku bisa ketahuan jika tak hati-hati sekarang. Kutarik koran yang tak kubaca sama sekali ini untuk lebih menutupi wajah dan sebagian badanku. Tapi tatapan tadi masih terbayang-bayang dan membuatku bergidik ngeri. “Yaa Chan Ri noona, kau cantik tapi juga mengerikan, dan senyumanmu tadi sangat mirip dengan seseorang yang sangat kukenal, Cho Kyuhyun. Kuikuti saja kemana noona pergi dan membuntutinya keluar meninggalkan bandara.





*Author POV

Namja berpakain serba hitam itu yang tak lain adalah salah satu member Super Junior Lee Donghae, meninggalkan bandara dengan mobil sport hitamnya membuntuti Park Chan Ri pergi. Tapi dia tidak menyadari di belakang mobilnya ada mobil sedan hitam yang mengikutinya, atau sebenarnya mengikuti Park Chan Ri.
Setelah sekitar 30 menit melaju taksi yang dinaiki Park Chan Ri berhenti di sebuah tempat di pinggiran kota Seoul. Dia pergi ke sebuah padang sepi yang ditumbuhi rumput cukup tinggi. Tempat yang sangat luas dan terletak pada lereng sebuah bukit. Di tengah padang rumput tumbuh sebuah pohon sakura yang sangat besar. Daun-daun dan sebagian bunganya sudah rontok selama musim gugur, tapi masih terasa kesejukan yang tercipta karena kehadirannya di atara rimbunnya rerumputan dan bunga-bunga liar di sekitarnya. Park Chan Ri duduk di bawah pohon sakura dan mulai memasang headsetnya, mendengarkan beberapa lagu yang sudah diciptakannya selama ini untuk seseorang. Sambil memejamkan mata merasakan dan menghayati setiap alunan musik, dan tak terasa karena terbawa suasana dia mulai melantunkan sebuah lagu yang sedang didengarkannya. Sebuah lagu yang dia ciptakan untuk Cho Kyuhun Super Junior, “The Way to Break Up”.




apado amureochi anheun cheok
nunmuri heulleodo gamchuneun beob
maeumhan jjok geugose namgyeonoko amuil eopdaneundeusi utneun beob
heeojineun bangbeob

maeumi ireoke tto jeomuljyo
sumanheun miryeondeul tto heomuljyo
dasi jiwogagetjyo adeukhaejigetjyo
uri seoro ijeogagetjyo

nae uimi eomneun haruga tto jinagagetjyo
nae duldoeomneun urisarang eopdeonirijyo
Neol bogosipda haedo dasin bolsu eopgetjyo
apado chamayagetjyo
heeojineun bangbeobijyo



Itulah bait-bait awal yang dinyanyikannya. Suaranya terdengar begitu lembut dan mengalun tanpa cela. Dari balik rerumputan yang rimbun beberapa pasang mata memandangi dan mengawasinya dengan seksama dari tempat yang berbeda-beda.




*Ahn Ra Ra POV

“derrrt…derrtt….”, ponselku yang ku silent mode bergetar di atas meja. Kuraih dan kuperiksa siapa yang menghubungiku. Ah ternyata sebuah pesan singkat, kubuka pesan itu yang tertulis: “Meet me at Sakura on 30 minutes, and don’t be late or Lee Donghae will be die in my hands!!”, sender: Evil Princess. “Ooommoo…!!” pekikku kaget dan berdiri ngeri memandang tulisan pesan itu. Tanpa kusadari semua mata di ruangan itu memandangku dengan heran.

“Kenapa Ahn Ra Ra-sshi? Apakah kau juga ingin meninggalkan ruang rapat dan sama tidak setujunya dengan Leeteuk hyung? Kau boleh pergi kalu begitu. Toh rapat ini tidak akan dilanjutkan tanpa Leeteuk hyung dan Donghae hyung juga”, suara namja itu membuatku tersadar aku masih berada di ruang rapat SM Entertainment. Kyuhyun-sshi berkata dengan nada ketus kuperhatikan dia hanya lebih banyak diam dari tadi sejak Leeteuk oppa meninggalkan ruangan ini. “Ah anieyo Kyuhyun-sshi. Aku hanya lupa harus menelepon seseorang,” jawabku beralasan sekenanya. Kyuhyun benar-benar namja yang sangat cuek, terkadang tidak perduli dengan orang lain dan bersikap jahil pada semua orang. Tapi kata-kata ketusnya terlihat lebih sedih dari biasanya. Setelah tadi sempat terjadi interupsi yang sangat mengerikan, rapat tidak bisa dilanjutkan lagi. Leeteuk oppa yang biasanya sangat ramah dan pengertian pada semua orang bisa marah besar karena pemberitahuan rapat yang mendadak ini dan dia juga kecewa dengan jadwal yang disusun oleh manajer Kim. Dia berfikir semua member Suju sudah terlalu kelelahan, mereka butuh istirahat sebelum beraktifitas lagi latihan untuk SS4. Libur singkat setelah pulang dari SM TOWN Live in New York masih belum cukup untuk memulihkan kondisi mereka. Beberapa member ada yang sakit juga cidera. Ketika sesuatu terjadi pada Suju dan itu telah membuat hyung kesayangan mereka marah ini adalah hal besar yang akan merusak mood si evil magnae. Tentu saja mereka khawatir dengan suasana seperti ini dan khawatir Leeteuk oppa akan pergi meninggalkan mereka seperti Hankyung dan Kibum.

Tapi masalah yang paling penting adalah aku sangat bingung sekarang, aku harus pergi tapi dua jam lagi acara Jumpa Fans Suju disalah satu hotel mewah. Tentu saja aku harus ada untuk mempersiapkan semua keperluan mereka sebagai asisten pribadi bagi Suju atau manajer Kim akan memakanku hidup-hidup,*bergidik ketika membayangkan dia benar-benar melakukannya. “Oohtoge”, desisku panik dan menggumam tidak jelas. Aissh, ajjuma ini sangat menyusahkanku. Tapi aku tidak mungkin menolaknya. Lagi pula di sini tidak ada Lee Donghae, semangatku jadi sedikit berkurang. Dia menghilang, ponselnya tak dapat dihubungi dan… aaah ya dia sama merepotkannya dengan si ajjuma evil itu. Jika dia sampai tidak datang pada acara nanti maka manajer Kim akan…. dasar pangeran ikan, kuacak-acak rambutku frustasi (berharap bayangan tentang adegan makan memakan sesuatu yang hidup tadi akan hilang), sambil beranjak dari tempatku berdiri. Atau jangan-jangan ajjuma itu telah menculiknya?? Aishh..itu tidak mungkin, pesan itu tidak mungkin benar. Kugelengkan-gelengkan kepala menolak kemungkinan itu terjadi.

“Ra Ra–ya, kau mau kemana?? Apakah aku sudah mengijinkanmu untuk pergi??”, tanya Kyuhyun yang dari tadi sebenarnya duduk di sebelahku dan diam-diam terus mengawasiku dengan penuh selidik. “Yaa Kyuhyun bisakah paling tidak panggil aku noona, jeritku. Dasar bocah ini mulai kumat, bisa-bisa aku tertahan di sini dan cepat tua jika setiap hari bertengkar denganya seperti ini. “Sudah kubilang tadi aku hanya ingin menelepon saja. Temanku sedang sakit dan dia minta bantuanku. Aku hanya akan keluar sebentar”, kujawab dengan nada kesal. Tapi aku benar-benar tidak bohong, coba saja dipikir hanya orang sakit alias gila yang bisa melakukan ini padaku, yeah seorang ajjuma gila!!! Untung dia tidak di sini aku bisa dibunuhnya jika tahu aku menjelek-jelekkan namanya. Evil Princess dan Evil Prince memang julukan yang cocok untuk pasangan ini, sambil kulirik ke arah Kyuhyun yang ternyata dia juga sedang menatapku penuh aura horror dan sesaat kurasakan seperti tersengat listrik melalui tatapannya, lagi-lagi sangat mirip dengan ajjuma evil.

“Hei!! Kau pikir kau pekerja sosial, apakah temanmu tak punya kerabat yang bisa mengurusnya?
Baiklah aku akan mengantarmu,” wah apa-apan ini kenapa dia tiba-tiba begitu baik padaku, benar-benar tidak bisa dipercaya. “ANDWEEE!!”, jeritku, membuat suasana jadi hening dan lagi-lagi semua menatapku dengan ekspresi aneh T,T. “Ah maksudku aku tidak akan lama, jadi aku akan pergi sendiri”, lanjutku mencari alasan. Kyuhyun tidak boleh ikut denganku dan bertemu dengan Evil Princess atau semua misiku selama ini akan menguap sia-sia.
“Ah ya sudahlah pergilah sana cepat, dan ingat dua jam lagi acara jumpa fans, kau sudah harus stand by satu jam sebelumnya, kau harus menyiapkan semua keperluan ku atau kau bisa dipecat atas rekomendasiku!”, ancam Kyuhyun dengan nada sekenanya. Yaakhh dia pikir cuma dia yang harus kuurusi, dasar semaunya sendiri pikirku. “Ne arraseo..”, jawabku singkat. Kusambar tasku dan segera pergi dengan terburu-buru tanpa memperdulikannya lagi. Tanpa kusadar Kyuhyun terus menatapku dengan pandangan penuh tanya.



*Author POV

Dia tahu ada yang mengikutinya mungkin satu atau dua orang atau bahkan lebih, tapi dia hanya menikmati lagu yang sedang dia nyanyikan, dan tidak peduli pada siapa pun orang-orang yang sedang mengawasinya. Park Chan Ri larut dalam dunianya sendiri. Masih sambil bernyanyi dia memjamkan matanya dan menyelami pikirannya yang paling dalam, menikmati hembusan angin di penghujung musim gugur yang menyentuh lembut pipinya. Kemudian setelah beberapa saat perlahan dia membuka mata dan memandang langit biru berawan terbentang di hadapannya, dan dia tersenyum. Senyuman yang sangat menawan tapi terlihat begitu sedih. Tanpa disadarinya senyuman itu membuat seorang namja yang dari tadi memperhatikan Park Chan Ri terpaku pada tempatnya berdiri. Melihat pemandangan yang sangat indah dan damai ini, Leeteuk tak ragu mengarahkan kameranya untuk mengabadikan moment itu beberapa kali. Dan tanpa harus berlama-lama dia berniat pergi, ketika seorang yoeja lain menghampiri yoeja yang sedang tersenyum itu, membuat Leeteuk mengurungkan niatnya untuk segera pergi. Dua yoeja itu terlihat begitu akrab dan kemudian berbincang sengit memperdebatkan sesuatu yang tidak terlalu dimengertinya. Satu-satunya hal yang membuatnya heran adalah, yoeja yang baru datang itu adalah yoeja yang sangat dia kenal yaitu Ahn Ra Ra. Seorang asisten manajer yang juga asisten pribadi bagi semua member Suju.


*Park Jung Soo POV

Kuparkir mobilku di sebuah tempat di dekat padang rerumputan yang luas. Aku akan berjalan-jalan sebentar menghirup udara segar dan menenagkan diri. Aku tidak ingin memperlihatkan diriku dengan penuh emosi di hadapan semua dongsaengku. Aku tidak ingin mereka lebih mengkhawatirkanku lagi. “Babo..!!, bisikku pada diri sendiri menyesali emosiku yang tak terbendung tadi. Kubalut sendiri tanganku yang terluka dan berdarah dengan perban yang tersimpan di kotak obat yang ada di mobilku. Darah yang keluar tidak terlalu banyak karena hanya terluka beberapa goresan ringan dari retakan kaca meja yang kupukul tadi. Kuraih kamera Canon EOS 1100D-ku dan keluar dari mobil. Kamera yang selalu kubawa kemana pun aku pergi, hadiah dari Kyu saat ulang tahunku yang lalu. Meskipun jahil tapi ternyata dia sangat perhatian. Aku bahkan tidak menyangka dia akan memberikanku barang yang sudah lama kuinginkan, dan dia sangat tahu aku suka sekali mengambil foto. Aku ingin menghargai semua moment yang kulewati dan mengabadikannya dalam foto-foto indah yang akan selalu menjadi kenangan.

Kuberjalan menjelajah padang rerumputan itu sambil sesekali kubidikkan kameraku pada obyek di sekitarku yang kurasa menarik. Kuatur fokus, zoom dan semua aspek pencitraan yang sekiranya akan memberikan hasil foto yang aku harapkan. Rumput dan pepohonan, langit biru berawan, kupu-kupu yang melintas dan bertengger pada sebuah ujung rerumputan menarik minatku sesaat, sebelum kemudian pandanganku teralihkan. Terlihat seorang yoeja berkulit kuning kecoklatan duduk di bawah sebuah pohon sakura besar tak terlalu jauh dari tempatku berdiri. Dia tak tampak seperti orang Korea, apakah mungkin dia turis pikirku. Dia mengenakan headset di kepalanya mendengarkan sesuatu dengan sangat serius. Tiba-tiba terdengar dia menyanyikan sebuah lagu dengan begitu lembut. Sayup-sayup suara indah yoeja itu membuatku tertegun heran. Lagu itu, …lagu yang dia nyanyikan dengan suara sempurna itu adalah single terbaru Kyuhyun. Lagu yang merupakan OST dari drama Poseidon yang dibintangi oleh Choi Siwon berjudul The Way To Break Up. Apakah mungkin yoeja itu adalah seorang Sparkyu atau ELF?? Ah molla….aku tidak mau ambil pusing. Aku hanya terkejut mendengarkan suara nyanyiannya yang nyaris tak ada nada yang meleset dan begitu indah. Kuarahkan kameraku padanya dan mengambil beberapa posenya yang sangat cantik. Kulihat dia mejamkan mata sebentar seolah menghayati semua yang dia rasakan. Kemudian perlahan yoeja itu kembali membuka matanya menatap langit dan tersenyum. Deg..deg..jantungku berdegup aneh, senyuman yoeja itu sangat menawan, membuatku terpaku. Tapi terlihat ada kesedihan di balik senyuman menawan itu. Sebelum berlalu kuabadikan senyumnya itu untuk yang terakhir. Aku harus bergegas kembali, atau aku akan melewatkan acara Jumpa Fans Suju, dan itu akan berakibat fatal. Meskipun aku bertengkar dengan manajer Kim tapi aku harus tetap professional dan tak boleh membuat para dongsaengku juga ELF kecewa padaku.

Saat akan kulangkahkan kakiku beranjak dari sana, tiba-tiba terlihat seorang yoeja lain datang menghampiri yoeja dengan suara indah itu. Mereka tampak sangat akrab dan memperdebatkan sesuatu yang tak dapat kudengar dengan jelas. Tapi, bukankah itu Ahn Ra Ra-sshi?? Assisten manajer dan asisten pribadi yang bekerja di SM Entertainmen untuk Super Junior, apa yang sedang dia lakukan di sini. Dia seharusnya stand by dan mempersiapkan acara Jumpa Fans nanti. Dan kenyataan Ahn Ra Ra mengenal yoeja dengan suara indah itu, benar-benar membuatku penasaran.

To be continued…..

Siapakah sebenarnya Park Chan Ri alias Cho Eun Hye?? Apakah hubungan Park Chan Ri dengan Ahn Ra Ra dan Cho Kyuhyun?? Penasaran????
see u next part...



**mianhe saeng Ra ra-ah di part ini karaktermu yang sebenarnya belum muncul. Tunggu saja di cerita selanjutnya ^0^. dan maaf kalo jelek. part selanjutnya masih dalam proses. aku potong di sini takut kepanjangan kekekeke~ (alesan)

omomoo...oppa so hansome!!

1 comment:

  1. kyaaaaa.... ceritanya bikin penasaraaaan trus gemanaaaa niiiiy...
    Ayooo cepet selanjutnyaaa.......

    #kok aku jadi merasa dijodohin sama kyu.. TT,TT

    Aaaaaaw haeppa pake item item pasti kereeeeen!!
    #menghayal mode on

    ReplyDelete